Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih menjadi tantangan besar dalam meningkatkan kesehatan masyarakat, dengan AKI mencapai 189 per 100.000 kelahiran hidup berdasarkan Sensus Penduduk 2020 dan meningkat dari 4.005 kematian ibu pada 2022 menjadi 4.129 kematian pada tahun 2023 menurut data melalui sistem Maternal Perinatal Death Notification (MPDN) Kementerian Kesehatan. Penyebab utama kematian ibu meliputi komplikasi kehamilan seperti preeklamsia, eklamsia, dan perdarahan, yang sebagian besar sebenarnya dapat dicegah melalui intervensi medis tepat waktu. Pemerintah menargetkan penurunan AKI menjadi 183 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2024 dengan langkah- langkah seperti meningkatkan akses dan kualitas pemeriksaan kehamilan, pemberian tablet tambah darah, serta deteksi dini risiko komplikasi. Namun, tantangan seperti akses terbatas ke layanan kesehatan berkualitas, disparitas wilayah, dan koordinasi lintas sektor yang belum optimal masih menjadi kendala, sehingga upaya ini memerlukan pendekatan kolaboratif yang lebih kuat untuk mencapai target Sustainable Development Goals (SDGs) pada tahun 2030 yaitu di bawah 70 per 100.000 kelahiran hidup.