Prof. dr. Laksono Trisnantoro, M.Sc., Ph.D., dalam pengantarnya menyampaikan bahwa RSD wilayah kompetisi tinggi memiliki lingkungan eksternal yang hiperkompetitif, sehingga kondisi ini membawa satu hal yang menarik yaitu apakah selanjutnya akan membawa misi untuk mencegah warga Indonesia pergi berobat ke luar negeri. Dalam konteks ini, persaingan bukan lagi antar rumah sakit daerah di Indonesia, melainkan pada rumah sakit swasta hingga yang ada di luar negeri. RSD kompetisi tinggi memerlukan leader yang mempunyai persistensi untuk menonjol dalam persaingan antar rumah sakit di suatu daerah. Harapannya setelah berjalan enam kali pelatihan ini, tim rumah sakit daerah mampu untuk merumuskan visi dan misi dengan baik dan benar, serta dapat berpengaruh pada RPJMD sehingga pejabat daerah mau untuk mendanai program-program yang dirumuskan.
Berita SDGs
Prof. dr. Laksono Trisnantoro, M.Sc., Ph.D., selaku tim renstra UGM, dalam pengantarnya menyampaikan bahwa saat ini dinamika perubahan sangatlah cepat, sehingga pimpinan rumah sakit harus selalu up to date terhadap perubahan tersebut. Harapannya, tiap RSD dapat intensif mengerjakan renstranya selama 6 pertemuan ini, untuk mewujudkan transformasi rumah sakit pendidikan yang terencana dengan matang.
Dr. dr. Cahyono Hadi, Sp.OG., Subsp.FER., SH., MARS., selaku tim renstra ARSADA menyampaikan bahwa hadirnya RSD Afiliasi Pendidikan membantu mencetak tenaga profesional dokter spesialis yang siap terjun ke rumah sakit daerah. Tantangan terbentuknya RSD Afiliasi Pendidikan ini yaitu RSD harus bisa menggabungkan antara mutu pelayanan yang harus terjaga dengan baik dan tanggung jawab untuk mencetak lulusan dokter spesialis yang profesional. Harapannya RSD Afiliasi Pendidikan siap untuk menjalankan misinya dalam hal pendidikan, penelitian, dan pengabdian. Tentunya didukung dengan komitmen setiap RSD dan penguatan jejaring, serta kurikulum yang tersusun dengan baik.
Barkah Wahyu Prasetyo, SE., Ak., CA sebagai master of trainer pada pelatihan kali ini menjelaskan tentang kelompok rumah sakit yang pemabahasannya akan ditekankan sesuai dengan kondisi masing-masing kelompok rumah sakit. Pelatihan ini dilengkapi dengan modul pelatihan yang dapat diakses di manajemenrumahsakit.net untuk memfasilitasi para peserta penyusunan renstra rumah sakit daerah.
Dr Gatot Sugiharto, Sp.B., MARS, mengantarkan pelatihan sesi ini dengan menyampaikan bahwa RSUD sebagai operator pelayanan, selain itu rumah sakit juga memiliki tanggung jawab pada preventif bahkan promotif. Dengan penyusunan renstra diharapkan dapat selaras dengan program-program dinas kesehatan. Kerangka renstra rumah sakit harus mengacu pada renstra dinas kesehatan. Pentingnya penyelarasan dan harus dipertimbangkan terkait permasalahan yang ada dimasing-masing daerah. Pelatihan ini bersifat komprehansif yang menekankan pentingnya konsep rencana stratgeis juga pengalaman praktis para narasumber.
The World Association for Disaster and Emergency Medicine (WADEM) adalah organisasi internasional yang bertujuan untuk meningkatkan penyediaan perawatan pra-rumah sakit dan gawat darurat di seluruh dunia selama keadaan darurat sehari-hari dan bencana massal. Awalnya organisasi ini bernama Club of Mainz, organisasi ini didirikan pada 2 Oktober 1976. Organisasi ini telah menyelenggarakan Kongres Dunia tentang Kedokteran Bencana dan Gawat Darurat setiap dua tahun sejak 1979. Selain itu, organisasi ini menerbitkan jurnal yang telah melalui peninjauan sejawat berjudul Prehospital and Disaster Medicine. PBB menggambarkan WADEM sebagai “asosiasi internasional para ahli kesehatan bencana dan gawat darurat dunia”, sementara Impact menyatakan bahwa WADEM berkomitmen “untuk memajukan batas penelitian bencana dan gawat darurat” dengan berfokus pada “investigasi ilmiah tentang…respons gawat darurat.” WADEM mendefinisikan bencana medis sebagai “peristiwa lokal di mana korban jiwa melebihi sumber daya medis yang tersedia secara lokal”, sebuah definisi yang jauh lebih luas daripada gambaran umum tentang bencana yang melibatkan banyaknya cedera dan kematian.
Disrupsi Kebijakan dan Dilema Desentralisasi Pada Masa Jaminan Kesehatan Nasional, Tahun 2009 – 2019
PKMK-Yogyakarta. Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan (PKMK) FK-KMK UGM bekerjasama dengan Departemen Sejarah FIB UGM menyelenggarakan Webinar Seri Sejarah Kebijakan Kesehatan “Perkembangan Transformasi Kebijakan Kesehatan di Indonesia, Dari Reformasi Hingga Pasca COVID-19, 1999-2023” pada April hingga Juni mendatang. Kali ini webinar mengangkat topik “Disrupsi Kebijakan dan Dilema Desentralisasi Pada Masa Jaminan Kesehatan Nasional, 2009 – 2019”, yang diselenggarakan pada Rabu (30/4/2025). Webinar ini membahas penerapan dari kebijakan kesehatan pada masa setelah Desentralisasi hingga Masa Kebijakan Jaminan Kesehatan Nasional, antara rentang 2009 hingga 2019. Diskusi ini diharapkan dapat memahami sejarah kebijakan kesehatan dengan menganalisis konteks sosial, ekonomi, dan politik yang mempengaruhi kebijakan kesehatan di Indonesia pada masa pasca desentralisasi diterapkan hingga masa jaminan kesehatan nasional (2009-2019). Selain itu, diharapkan dapat mengidentifikasi dan mengevaluasi kebijakan-kebijakan kesehatan yang diterapkan sehingga dapat menjadi wadah berdiskusi akan tantangan dan peluang dalam implementasi dari penerapan reformasi di bidang kesehatan.
Ni Luh Putu Eka Putri Andayani, S.KM., M.Kes., selaku Master of Trainer menyampaikan terkait modul penyusunan renstra rumah sakit daerah (RSD) dengan template yang telah disesuaikan pada situasi masing-masing rumah sakit dan renstra BLUD dari Kemendagri. Adapun pembahasan dalam pelatihan kali ini adalah penyusunan bab 1 dan bab 2, dengan harapan pengerjaan yang berangsur-angsur ini dapat lebih dipahami oleh setiap perwakilan rumah sakit daerah sehingga proses penyusunan renstra dapat berjalan dengan efisien.
Jumat, 11 April 2025, pukul 13.00 -15.00 WIB
PKMK-Yogyakarta. Departemen Sejarah FIB UGM bekerjasama dengan Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan (PKMK) FK-KMK UGM menyelenggarakan Webinar Bedah Buku pada Jumat (11/4/2025) dengan tema “MERAWAT KEHIDUPAN: 100 TAHUN RUMAH SAKIT HUSADA (JANG SENG IE)” karya Dr. Ravando. Acara ini membahas perjalanan 100 tahun Rumah Sakit Husada yang ada di Jakarta Pusat yang telah menjadi institusi kesehatan yang berperan penting dalam perkembangan pelayanan kesehatan di Indonesia, dengan semangat inklusivitas sejak didirikan oleh dr. Kwa Tjoan Sioe pada 1924 dengan nama Jang Seng Ie (JSI).
PKMK-Yogyakarta. Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (PKMK FK-KMK UGM) menyelenggarakan webinar Review Kebijakan Stunting Tahun 2024 berbasis Transformasi Sistem Kesehatan dan Outlook 2025 pada Kamis (5/2/2025).
Acara diawali oleh pengantar dari Prof. dr. Laksono Trisnantoro, MSc., PhD., Guru Besar FK-KMK UGM, yang menekankan pentingnya pemanfaatan Dashboard Digital untuk menghasilkan tinjauan kebijakan yang mendukung penyusunan kebijakan berbasis bukti bagi para pemangku kepentingan. Oleh karena itu, para peserta didorong untuk berperan sebagai mitra dalam kolaborasi data terkait stunting dari berbagai daerah.
PKMK-Yogyakarta. Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (PKMK FK-KMK UGM) menyelenggarakan webinar Pengembangan Kebijakan Strategis Pengendalian Katarak di level Pusat, Propinsi dan Kabupaten/ Kota berdasarkan Prinsip Transformasi Kesehatan dengan menggunakan DaSK, Selasa (04/02/2025). Acara ini dimoderatori oleh dr. Ika Septiana Eryani, M.Sc.
Acara dibuka oleh Prof. dr. Laksono Trisnantoro MSc. PhD selaku Guru Besar FK-KMK UGM yang menjelaskan tentang pentingnya penggunaan Dashboard Digital sebagai inovasi di bidang kesehatan untuk diolah menjadi pengetahuan dan menghasilkan kebijakan yang bermanfaat dalam penyusunan evidence based policy making bagi para pemangku kepentingan. Dashboard Digital ini ditujukan bagi lintas disiplin, oleh sebab itu peserta didorong untuk menjadi mitra kolaborator data-data terkait Katarak dari berbagai daerah.
PKMK-Yogyakarta. Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (PKMK FK-KMK UGM) menyelenggarakan webinar Review Kebijakan Diabetes Melitus Tahun 2024 berbasis Transformasi Sistem Kesehatan dan Outlook 2025 pada Kamis (30/01/2025).
Acara dibuka oleh Prof Laksono Trisnantoro MSc. PhD selaku Guru Besar FK-KMK UGM yang menjelaskan tentang pentingnya penggunaan Dashboard Digital dalam menghasilkan review-review kebijakan yang bermanfaat dalam penyusunan evidence based policy making bagi para pemangku kepentingan. Oleh sebab itu, peserta didorong untuk menjadi mitra kolaborator data-data terkait Diabetes Mellitus dari berbagai daerah.