Pelatihan Teknik Berbicara di Depan Kamera

Pada Jumat, 11 Desember 2020 dilaksanakan Pelatihan Teknik Berbicara di Depan Kamera yang diselenggarakan oleh PKMK FK – KMK UGM. Pelatihan ini dibuka oleh Prof. dr. Laksono Trisnantoro, MSc, PhD, dan sebagai pemateri adalah  Sealvy Kristianingsih, S.E., M,Sc., dan Dr. Ayu Helena Cornelia, BA, M.Si.

Prof. Laksono membuka pelatihan ini dengan menjelaskan bahwa sebagai konsultan itu penting untuk meningkatkan mutu isinya (Modul A) dan meningkatkan mutu komunikasi (Modul B). Termasuk penampilan di depan kamera yang akan dipelajari pada sesi ini. Selanjutnya, Sealvy menjelaskan tentang Broadcasting dan Home Studio. Selama masa pandemi ini, ada banyak kegiatan online yang dilaksanakan dari rumah, sehingga penting untuk menyediakan perlengkapan serta koneksi internet yang memadai. Sealvy menjelaskan tentang perlengkapan yang direkomendasikan, termasuk green screen, laptop, lampu vlog, headset, dan mic USB. Dalam sesi ini juga dijelaskan tentang proses produksi broadcasting yang dikerjakan di PKMK. Dalam diskusi dijelaskan mengapa harus memakai green screen dan kemungkinan permasalahan koneksi yang terjadi. Selengkapnya, simak materi lebih lanjut di sini.

 

 

Sesi selanjutnya adalah materi dari Ayu dengan judul “Bicara Lancar dan Mempesona di Depan Kamera”. Saat menjadi konsultan, klien kita bervariasi sehingga para konsultan harus menyesuaikan diri. Saat berbicara di depan umum, yang terpenting adalah bagaimana kita bisa menyampaikan materi kita supaya berkesan.  Walaupun materi yang disampaikan berat, bila kita bisa menyampaikan dengan baik, maka audiens bisa menerima dengan lebih mudah. Untuk bisa berbicara dengan baik di depan kamera, yang pertama adalah mata kita harus sejajar dengan kamera. Meskipun selama bicara di seminar online kita tidak melihat audiens, namun kita harus yakin bahwa audiens mendengarkan dan kita harus membuat audiens tidak mengantuk, dengan membuat intonasi suara naik turun. Suara perut menghasilkan suara yang lebih tenang dan ada tekanan.

Persiapan untuk berbicara di depan kamera antara lain tersenyum dari hati, penampilan, peralatan, dan mikrofon.  Ayu melanjutkan menjelaskan tentang environment yang mencakup background, situasi yang tenang, dan lighting, lalu posisi dimana kamera harus sejajar mata, berdiri untuk presentasi formal dan duduk untuk meeting dan diskusi. Bila ada kendala saat berbicara online, sebaiknya disampaikan kepada audiens supaya tidak bingung. Selanjutnya adalah grooming/non verbal atau self confident, agar audiens senang mendengarkan kita berbicara. Kita juga bisa mengandaikan seperti kita berbicara kepada orang terkasih, keluarga, atau teman atau orang yang menyenangkan, supaya powerful dan energi kita keluar. Ketika berbicara di depan kamera, kita harus memproyeksikan energi kita, apalagi bila berbicara tentang passion. Apa yang kita ucapkan berbeda dengan tulisan, oleh karena itu kontak mata, ekspresi, suara yang jelas dan tidak dibuat-buat, serta gestur/penggunaan tangan itu penting. Selanjutnya adalah practice makes perfect, supaya bisa lebih lancar berbicara di depan kamera. dr. Ayu menyampaikan juga tentang poin utama materi yang disampaikan : salam pembuka, poin – poin diskusi, summary/closing, dan infografik.

 

 

Pada diskusi, Ayu membahas bahwa kita harus yakin kalau audiens mendengarkan kita, dan kita harus memegang prinsip “we have to give more and expect less” sehingga yang bisa kita lakukan adalah menyiapkan materi seenergik mungkin. Selanjutnya Ayu menjawab pertanyaan apa yang harus dilakukan bila ada kendala materi, yaitu dengan memiliki back up materi baik hard copy maupun laptop yang lain.Ayu juga memberikan tips sebagai moderator untuk menghadapi audiens yang terlalu rumit, yaitu mengenali audiens dan memberikan agreement terhadap audiens di awal acara dan menyimpulkan pertanyaan audiens tersebut. Moderator juga harus bisa menghentikan pembicara bila melebihi waktu yang ditentukan dengan sopan. Prof Laksono menambahkan pembicara juga harus berlatih agar materi yang dibawakan tidak melebihi waktu yang ditentukan.

Sesi pelatihan ini ditutup Prof. Laksono dengan saran untuk para konsultan berlatih berbicara di depan kamera, agar tidak tampak sembarangan dan mendapatkan trust dari para klien, karena berbicara di depan umum bukan hanya bakat, namun juga teknik.

 

Reporter : Srimurni Rarasati

Arsip Video

Leave A Comment

Your email address will not be published.

*