Selasa, 30 April 2024
PKMK – Melanjutkan pendampingan pelaksanaan kegiatan simulasi Health Emergency Operation Center bersama AIHSP (Australian Indonesia Health Security Partnership), kali ini Divisi Manajemen Bencana Kesehatan PKMK FK-KMK UGM mengadakan table top exercise dokumen pedoman pelaksanaan penanggulangan krisis kesehatan di Provinsi Jawa Tengah. Buku pedoman yang dimiliki oleh provinsi ini memiliki judul “Jawa Tengah Siaga Sehat (JSS)”. Kegiatan simulasi dilaksanakan pada Selasa, 30 April 2024 pukul 09.00 – 17.30 WIB bertempat di Hotel Novotel Semarang.
Kegiatan dibuka dengan sambutan oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah yang diwakili oleh dr. Irma Makiah selaku Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. Dalam sambutannya, Irma menjelaskan banyaknya potensi bencana yang dimiliki oleh Provinsi Jawa Tengah dan pentingnya meningkatkan kapasitas daerah dalam menanggulangi bencana dan krisis kesehatan. Pihaknya mengapresiasi adanya kegiatan simulasi ini dan juga berharap para peserta dapat antusias dan memiliki keseriusan lebih dalam pelaksanaannya.
Sesi awal kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan oleh dr. Irma Makiah mengenai kebijakan penanggulangan bencana dan krisis kesehatan di Provinsi Jawa Tengah, serta materi mengenai sosialisasi buku pedoman JSS kepada seluruh peserta oleh dr. Anastasia Tri Yuli Susanti, M.HKes. Kedua paparan tersebut menjadi dasar dari pelaksanaan kegiatan simulasi ini dan harapannya dapat memberikan gambaran kepada para peserta tentang situasi dan kondisi, strategi, dan kebijakan yang ada di daerah terkait dengan penanggulangan bencana dan krisis kesehatan khususnya di Provinsi Jawa Tengah.
Kegiatan kemudian memasuki agenda utama, yakni tabletop exercise dengan fasilitator Apt. Gde Yulian Yogadhita, M.Epid dan Madelina Ariani, SKM., MPH dari PKMK FK-KMK UGM. Dalam gladi kali ini, diangkat masalah mengenai banjir akibat jebolnya tanggul di aliran Sungai Bengawan Solo dengan area terdampak seluas 9 kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah. Masalah-masalah terkait di tempat pengungsian, isu sosial budaya, penyakit menular dan tidak menular, masalah psikososial, koordinasi lintas sektor, dan tata kelola HEOC menjadi materi-materi yang diujikan. Kegiatan ini juga mengundang BPBD Provinsi Jawa Tengah, Layanan Inklusi Disabilitas (LIDI), dan Pusat Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan RI sebagai evaluator simulasi, Uji coba dapat terlaksana dengan baik berkat kerjasama dari berbagai pihak yang terlibat.
Setelah menyelesaikan skenario dan permasalahan yang ada, para evaluator dan observer memberikan hasil penilaiannya kepada forum simulasi. Dari masukan yang ditampung, kemudian menjadi dasar untuk membahas rencana simulasi tahap berikutnya berupa Field Training Exercise.
Reporter: dr. Alif Indiralarasati
Artikel ini terkait pilar 4 SDGs yaitu pendidikan berkualitas serta pilar 17 SDGs yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.