PKMK-Batu. Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan (PKMK) Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada telah memasuki usia yang ke-25 pada tahun ini. Di usianya yang menginjak seperempat abad, PKMK menyelenggarakan pertemuan tahunan di Batu, Malang; pada 16 Maret 2023 dengan mengusung tema 3R-2023 (Resolusi: Regenerasi dan Resiliensi). Pertemuan tahunan dibuka dengan sambutan Direktur PKMK FK-KMK UGM, Dr. dr. Andreasta Meliala, DPH., M.Kes., MAS, sekaligus memoderatori sesi berikutnya. Dalam sambutannya Andreasta berpesan agar PKMK sebagai pusat kajian di FK-KMK dan UGM, bisa selalu mendukung program fakultas dan universitas. PKMK juga diharapkan dapat bersinergi dengan program studi Health Policy Management (HPM) FK-KMK UGM, karena berada dalam satu konfigurasi. Andreasta juga berharap pertemuan tahunan PKMK ke-25 juga menjadi talent pool sebagai upaya regenerasi di PKMK, serta muncul ide-ide inovasi yang out of the box, breakthrough, dan inovatif.
Pemerintah meningkatkan kewaspadaan terhadap kasus Flu Burung Clade Baru 2.3.4.4b yang muncul di Kamboja. Saat ini risiko infeksi pada manusia masih rendah namun sebagai bentuk kewaspadaan mengingat mutasi virus yang cepat dan konsisten pada mamalia maka Kementerian Kesehatan menerbitkan surat edaran dirjen agar seluruh perangkat pemerintah di sektor kesehatan dapat mewaspadainya. Virus ini memiliki kecenderungan zoonotik yaitu berpotensi menyebar dari hewan ke manusia dan sebaliknya.
Surat Edaran Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Nomor PV.03.01/C/824/2023 tentang Kewaspadaan Kejadian Luar Biasa Flu Burung (H5N1) Clade Baru 2.3.4.4b ditetapkan pada 24 Februari 2023. Surat edaran tersebut menyebutkan bahwa telah teridentifikasi positif adanya virus tersebut di peternakan komersial bebek peking yang tidak divaksin di Provinsi Kalimantan Selatan. Identifikasi dilakukan melalui uji PCR dan sekuencing.
Kanker payudara merupakan salah satu kanker paling umum di seluruh dunia dan menjadi penyebab utama kematian akibat kanker di kalangan perempuan. Beban penyakit ini cukup mempengaruhi negara berpenghasilan rendah dan menengah. Inisiatif Kanker Payudara Global yang dirintis oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO) berupaya untuk mengurangi angka kematian akibat kanker payudara sebesar 2,5 persen per tahun, yang selama periode 20 tahun dapat menyelamatkan 2,5 juta jiwa. Tujuan dari dokumen teknis ini adalah untuk menguraikan langkah bertahap dan berkelanjutan yang disesuaikan dengan kebutuhan spesifik negara berdasarkan tiga tujuan utama yaitu: promosi kesehatan untuk deteksi dini; diagnosis tepat waktu; dan manajemen kanker payudara yang komprehensif.
Sumber gambar: who.int
Menyusui telah terbukti memberikan manfaat kesehatan bagi ibu dan bayi, baik di negara berpenghasilan tinggi maupun rendah. Namun, kurang dari 50% bayi di seluruh dunia yang mendapatkan ASI menurut rekomendasi WHO. Selama beberapa dekade, industri susu formula komersial telah menggunakan strategi pemasaran eksploitatif, yang dirancang untuk memanfaatkan ketakutan dan kekhawatiran para orang tua. Strategi pemasaran tersebut mengubah pemberian makan bayi dan anak menjadi bisnis bernilai miliaran dolar yang menghasilkan pendapatan senilai 55 miliar dollar setiap tahun.
Kementerian Kesehatan RI telah menghasilkan inovasi berupa Dashboard Data Dasar Puskesmas 2022. Dashboard ini berisikan informasi mengenai Puskesmas di seluruh Indonesia berdasarkan data dari aplikasi Komunikasi Data (Komdat). Data dashboard ditampilkan sesuai tingkat keterisian Komdat pada tahun 2021. Terdapat 15 Provinsi dengan tingkat keterisian 100% yaitu Aceh, Bali, Bengkulu, DI Yogyakarta, Gorontalo, Jambi, Jawa Tengah, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kep. Bangka Belitung, Lampung, Nusa Tenggara Barat, Riau, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Selatan.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebut ada 20 penyakit yang termasuk Penyakit Tropis yang Terabaikan atau Neglected Tropical Diseases (NTD). NTD adalah Penyakit yang disebabkan oleh berbagai patogen, termasuk virus, bakteri, protozoa, dan cacing parasit. Hari NTD Sedunia pertama kali dicanangkan pada 30 Januari 2020. Tanggal tersebut dipilih karena merupakan tanggal pelaksanaan Deklarasi London 2012 tentang NTD yang yang menyatukan mitra lintas sektor, negara, dan komunitas profesional kesehatan untuk mendorong investasi dan penanganan yang lebih besar terhadap NTD. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) akan meluncurkan tonggak pencapaian baru setiap tahun hingga tahun 2030 untuk memandu kemajuan melawan NTD.
Syarat
Syarat:
Kamis, 2 Februari 2023
diselenggarakan oleh
Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan (PKMK)
Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan UGM
PENDAHULUAN
Sistem Kesehatan di Indonesia mengalami goncangan hebat di sepanjang 2020-2022 lalu akibat bencana non alam pandemi COVID-19. Pandemi ini berdampak dan menguji langsung Sistem Kesehatan Nasional dan Daerah (SKN dan SKD), serta mendorong lahirnya gebrakan Kementerian Kesehatan untuk melakukan transformasi Sistem Kesehatan.
Transformasi Sistem Kesehatan diarahkan untuk mengubah secara signifikan pilar-pilar (1) pelayanan dasar melalui edukasi masyarakat, primary prevention, secondary prevention dan penguatan kapasitas dan kapabilitas faskes primer, (2) pelayanan rujukan yang menyediakan layanan berkualitas dan efisien, yang dimungkinkan melalui peningkatan akses dan kualitas layanan di tingkat sekunder dan tersier, serta memperkuat resiliensi sektor obat dan alkes, dan juga (3) memastikan kesiapan dan efektivitas respon tanggap bencana. Namun, penguatan pilar-pilar harus didukung beberapa landasan yang kuat pula dari sisi pembiayaan kesehatan, jumlah dan distribusi tenaga kesehatan serta digitalisasi kesehatan dan pengambilan keputusan berdasarkan data. Transformasi kesehatan diharapkan mampu memperkuat sistem kesehatan Indonesia untuk dapat merespon tantangan-tantangan masa depan sembari terus meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Tentu saja transformasi sistem kesehatan bukannya tanpa tantangan. Pertama, siapkah seluruh komponen dalam sistem kesehatan melakukan transformasi ini secara cepat namun tepat? Siapkah unsur-unsur pemangku kepentingan di tingkat pusat bergegas menelurkan kebijakan-kebijakan yang mendukung transformasi kesehatan? Bagaimana dengan para pelaksana di tingkat daerah?
Unduh Permenkes pada tautan berikut KLIK DISINI
Simak video sosialisasinya di bawah ini