Pos oleh :

hpm.fk

Sesi Pra-Konferens, The 8th Global Symposium on Health Systems Research 2024

Reportase ini terkait pilar 3 SDGs: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, pilar 10 SDGs: Berkurangnya Kesenjangan, pilar 17 SDGs: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan

Senin, 18 November 2024

Advancing learning systems for health in the Asia-Pacific Region through health policy and systems research

Hari pertama HSR2024 merupakan sesi pra-konferens yang terdiri atas seminar, diskusi panel, dan peningkatan kapasitas. Reportase ini mendokumentasikan berbagai kegiatan yang merupakan bagian dari rangkaian hari pertama HSR2024.

Salah satu sesi seminar diskusi di hari pertama berjudul “Advancing learning systems for health in the Asia-Pacific Region through health policy and systems research”. Sesi ini terdiri dari empat bagian yang terdiri dari 2 sesi pemaparan dan 4 sesi diskusi panel. read more

Reportase 20th National Health Research for Action (NHRFA) Evidence Summit

Artikel ini terkait pilar 4 SDGs: Pendidikan Berkualitas dan pilar 17 SDGs: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Las Piñas, Filipina, 22 – 25 Oktober 2024

PKMK-Filipina. Setiap tahun, Departemen Kesehatan Filipina mengadakan konferensi untuk menyampaikan temuan-temuan kunci dari berbagai penelitian prioritas kesehatan yang dilakukan oleh Center for Health Development/CHD (semacam Dinas Kesehatan). Di Filipina terdapat 17 CHD yang mengelola kesehatan di 81 Provinsi. Tahun ini kegiatannya berlangsung di Manila, pada 22 – 25 Oktober 2024, dan peneliti PKMK berkesempatan menjadi salah satu pembicara tamu. read more

Diseminasi “Analisis Implementasi Pelayanan Kesehatan untuk Penyandang Disabilitas dalam Mencapai Universal Health Coverage (UHC)”

Artikel ini terkait pilar 5 SDGs: Kesetaraan gender dan pilar 10 SDGs: Berkurangnya Kesenjangan.

PKMK-Yogya. Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (PKMK FK-KMK UGM) bekerja sama dengan INKLUSI menyelenggarakan Diseminasi Hybrid yang bertajuk “Analisis Imlementasi Pelayanan Kesehatan untuk Penyandang Disabilitas (Fisik dan Sensorik) dalam Mencapai Universal Health Coverage (UHC)” pada Rabu (30/10/2024). Kegiatan penelitian ini didukung oleh Pemerintah Australia dan Pemerintah Indonesia melalui progam INKLUSI Kemitraan Autralia-Indonesia Menuju Masyarakat Inklusif. read more

Reportase Pertemuan 3: Meningkatkan Keadilan Sosial dalam Industri sektor Kesehatan

Reportase ini terkait pilar 10 SDG: Berkurangnya Kesenjangan

30 Desember 2024

PKMK-Yogyakarta. Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (PKMK FK-KMK UGM) menyelenggarakan rangkaian webinar 10 tahun kebijakan JKN pada Desember 2024. Seri 3 pertemuan tersebut digelar pada Senin (30/12/2024) dengan topik Meningkatkan Keadilan Sosial dalam Industri sektor Kesehatan. Kegiatan dibuka oleh moderator Hermawati Setiyaningsih, S.Si (Pusat KPMAK UGM) dan dilanjutkan dengan sesi 1 membahas tentang Meningkatkan Keadilan Sosial dalam Industri Sektor Kesehatan. read more

Reportase Pertemuan 2: Dinamika Pelaksanaan JKN pada Masa Pandemi COVID-19 (2020-2022) dan Post Pandemi COVID–19 (2023-saat ini)

Reportase ini terkait pilar 10 SDG: Berkurangnya Kesenjangan

18 Desember 2024

Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (PKMK FK-KMK UGM) menyelenggarakan webinar 10 tahun kebijakan JKN pada Rabu, 18 Desember 2024 yang memasuki pertemuan kedua membahas mengenai Dinamika Pelaksanaan JKN pada Masa Pandemi COVID-19 (2020-2022) dan Post Pandemi COVID–19 (2023-saat ini). Kegiatan dibuka oleh moderator Adinda Almira, S.Tr.RMIK dan dilanjutkan dengan sesi 1 membahas tentang dinamika pelaksanaan JKN pada masa pandemi Covid19. read more

Reportase Pertemuan 1: Pengantar JKN dalam konteks Reformasi Kesehatan dan Dinamika Pelaksanaan JKN pada Masa Pra Pandemi COVID-19

Reportase Pertemuan 1: Pengantar JKN dalam konteks Reformasi Kesehatan dan Dinamika Pelaksanaan JKN pada Masa Pra Pandemi COVID-19

Reportase ini terkait pilar 10 SDG: Berkurangnya Kesenjangan  |  16 Desember 2024

Webinar ini dibuka oleh Dr. dr. Andreasta Meliala, DPH., M.Kes., MAS selaku Direktur PKMK FK-KMK UGM, yang mengulas perjalanan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sejak implementasinya pada 2014. Selama satu dekade, JKN terbagi dalam tiga fase utama: masa implementasi awal, periode pandemi COVID-19, dan periode pasca-pandemi. Keberhasilan JKN mencapai Universal Health Coverage (UHC) untuk lebih dari 260 juta penduduk mendapat apresiasi internasional, namun sejumlah tantangan masih terjadi khususnya dalam efisiensi pembiayaan, interaksi antara penyedia layanan (provider) dengan pembayar (BPJS Kesehatan), serta penguatan sistem kesehatan untuk memastikan keberlanjutan program. Andreasta juga menjelaskan bahwa implementasi JKN memerlukan pendekatan sistemik yang menyeluruh. Sebagai bagian dari upaya memahami dinamika kebijakan ini, webinar series yang diselenggarakan oleh PKMK FK-KMK UGM menghadirkan pakar kebijakan, peneliti, dan praktisi kesehatan untuk berbagi pandangan. Diskusi ini bertujuan merangkum pelajaran yang telah diperoleh selama 10 tahun implementasi JKN dan memberikan rekomendasi kebijakan strategis kepada regulator dan pihak terkait, seperti Kementerian Kesehatan dan BPJS Kesehatan. read more

Reportase Pembukaan Pembelajaran Kelembagaan: Peningkatan Kapasitas Organisasi Poltekkes dalam Melakukan Penelitian Kebijakan

Reportase Pembukaan Pembelajaran Kelembagaan: Peningkatan Kapasitas Organisasi Poltekkes dalam Melakukan Penelitian Kebijakan

Artikel ini terkait pilar 17 SDG: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan  | Selasa, 3 September 2024

PKMK-Yogyakarta. Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (PKMK FK-KMK UGM) menyelenggarakan Pembukaan Pembelajaran Kelembagaan Peningkatan Kapasitas Organisasi Poltekkes dalam Melakukan Penelitian Kebijakan pada Selasa (3/9/2024). Kegiatan ini dimoderatori oleh Monita Destiwi, MA. Keynote Speech Syarifah Liza Munira, S.E, MPP, Ph.D (Kepala BKPK Kemenkes RI). Pembicara Prof. dr. Laksono Trisnantoro, M.Sc, Ph.D (Guru Besar FK-KMK UGM), Pembahas Hendro Saputro, S.Si, Apt (Ketua Tim Kerja Pengembangan Program Studi, Penelitian, dan Pengabdian Masyarakat), dan sambutan Dr. Iswanto, S.Pd, M.Kes (Direktur Poltekkes Kemenkes Yogyakarta) read more

Reportase Seminar Rabuan Talkshow: Sharing Pembelajaran dari Global Symposium on Health System Research (HSR) 2024, Global Digital Health Forum 2024 dan International Society for Quality in Health Care 2024

18 Desember 2024
Departemen Kebijakan dan Manajemen Kesehatan FK-KMK UGM bekerjasama dengan PKMK UGM menggelar seminar mingguan untuk berbagi pembelajaran dari 3 event internasional, yaitu Global Symposium on Health System Research (HSR) 2024, Global Digital Health Forum 2024 dan International Society for Quality in Health Care (ISQua) 2024. Narasumber dalam kegiatan ini ialah akademisi dari HPM UGM dan peneliti PKMK. Talkshow dipandu oleh Mentari Widiastuti, MPH dari PKMK UGM. Kegiatan ini diadakan secara hybrid, melalui luring di FK-KMK UGM dan Zoom Meeting.

Dr. dr. Andreasta Meliala, M.Kes, MAS selaku Ketua Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan UGM menyampaikan dalam pembukaannya, melalui seminar rutin ini, Prodi Kebijakan dan Manajemen Kesehatan memberi kesempatan sharing, sehingga mahasiswa dan dosen bisa menindaklanjuti isu yang ada karena sangat relevan dengan yang situasi terjadi di Indonesia. Andreasta membuka dengan sebuah pertanyaan: bagaimana sistem kesehatan dapat berfungsi di daerah global dan bagaimana sistem kesehatan memberi benefit pada kelompok tertentu?.  Mengambil contoh kasus di Kepulauan Aru, Andreasta menjelaskan bahwa bidan dari daerah terpencil harus menempuh 12 jam perjalanan menggunakan kapal untuk mengakses pelatihan. Kondisi ini diperburuk dengan perjalanan di kapal yang minim akses sanitasi dan konsumsi yang baik. Andreasta juga menggarisbawahi keterkaitan isu kesehatan dengan dampak dari perubahan iklim, salah satunya bahwa sektor kesehatan dan transportasi menyumbang 6 persen emisi karbon di seluruh dunia. read more

Kaleidoskop PKMK 2024

KAK Reportase KAK

Kaleidoskop PKMK 2024

 Persembahan PKMK untuk Indonesia:

Upaya Mewujudkan Sistem dan Pelayanan Kesehatan

yang Berkualitas, Berkeadilan, Resilien dan Inklusif berbasis Bukti

FK-KMK UGM, 20 Desember 2024  Pukul 09.00 – 11.30 WIB

 

Latar Belakang

Rencana Pembangunan Jangka Panjang sampai dengan tahun 2045 telah disosialisasikan dan istilah Indonesia Emas 2045 telah ditetapkan sebagai target capaian Indonesia 20 tahun sejak sekarang. Kesehatan untuk semua dan ketahanan sistem kesehatan menjadi kata kunci penting dalam RPJP ini.

Presiden Prabowo membawa Asta Cita, yang salah satunya adalah “Memperkuat pembangunan sumber daya manusia (SDM), sains, teknologi, pendidikan, kesehatan, prestasi olahraga, kesetaraan gender, serta penguatan peran perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas.” Selaras dengan itu, program quick win beliau yang terkait Kesehatan mencakup: read more

Reportase  Diskusi Online  Pemanfaatan Potensi Geothermal untuk Peluang Bisnis Pengembangan Layanan Medical Wellness di Jawa Timur

Reportase Diskusi Online Pemanfaatan Potensi Geothermal untuk Peluang Bisnis Pengembangan Layanan Medical Wellness di Jawa Timur

Jumat, 13 September 2024

Jawa Timur, dengan kekayaan alamnya yang melimpah, merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki potensi besar dalam pemanfaatan energi panas bumi (geothermal). Energi ini tidak hanya memberikan manfaat besar dari segi sumber daya energi yang bersih dan berkelanjutan, tetapi juga memiliki potensi untuk mendukung kesehatan. Geothermal, sebagai sumber energi panas bumi, menghasilkan air panas dan uap yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, salah satunya adalah pengembangan pariwisata kesehatan.  Hal ini yang melatarbelakangi PKMK FK-KMK UGM mengadakan Diskusi Online Pemanfaatan Potensi Geothermal untuk Peluang Bisnis Pengembangan Layanan Medical Wellness di Jawa Timur. 

 Video

Diskusi ini dibuka oleh Prof. dr. Laksono Trisnantoro, M.Sc., Ph.D., Staf Khusus Menteri Kesehatan Bidang Ketahanan Industri Obat dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, yang menyatakan pemanfaatan layanan geothermal di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur akan terus didorong untuk inovasi layanan medical wellness.  Disini, thermal sebagai layanan utama dikelilingi dengan pelayanan lainnya seperti kecantikan, slimming, dan tentunya medical check up (MCU).  Dimulai dengan Bali, harapannya provinsi lain akan mengembangkan layanan medik geothermal, melalui layanan ini akan meningkatkan okupansi hotel di saat weekdays.  Rumah sakit atau klinik dapat mengajak pengusaha resor untuk mengembangkan layanan ini.  Di sisi lain, yang menjadi tantangan saat ini adalah SDM medical wellness.  Hal ini akan dibahas saat Seminar Nasional Pemanfaatan Produk Geothermal dalam Medical Wellness pada November mendatang.  SDM ini bukan profesi baru namun dapat ditingkatkan dengan kompetensi tambahan untuk medical wellness.

 Materi  Video

Selanjutnya, Prof. Sukir Maryanto, S.Si, M.Si, Ph.D., Guru Besar Bidang Ilmu Vulkanologi dan Geothermal Universitas Brawijaya menggambarkan bahwa Indonesia berada pada ring of fire yang menjadi sumber gempa di dunia, habitat gunung api, dan tempat sumber minyak dan gas bumi.  Indonesia memiliki 13% dari total gunung api di dunia, 40 % dari total geothermal di dunia, dan   80% dari total volcano geothermal di dunia.  Salah satu contoh negara yang memanfaatkan energi geothermal seperti Hawai yang mana 20% suplai listriknya berasal dari geothermal.  Keunggulan geothermal adalah ketersediaan sepanjang masa, hanya saja bagaimana kita akan memanfaatkannya.

Potensi panas bumi di Indonesia sangatlah besar, sebesar 2,418 MW, namun baru 10% yang dimanfaatkan.  Di Jawa Timur terdapat 13 titik potensi panas bumi yang korelasi dengan gunung api, seperti Gunung Lawu, Gunung Arjuno, Welirang, Blawan Ijen, dan lainnya.  Pemanfaatan geothermal untuk kesehatan ini sangat menarik dan dapat berkelanjutan karena berfokus pada pemanfaatan sumber daya alam serta meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan.  Geothermal dalam medical wellness dapat menambah nilai pelayanan kesehatan dan harus berkolaborasi secara holistik.  Di Jawa Timur akan mengembangkan Zonasi Kawasan Cangar, Batu yang di dalamnya terdapat area klinik healing, hotel, glamping, green house, bahkan research area untuk pendidikan.

 Materi  Video

Ririn Hidayati, SKM, dari Tim Kerja Tata Kelola Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Jawa Timur  memaparkan bahwa  Dinas Kesehatan Jawa Timur selaras dengan Kemenkes untuk melaksanakan sistem transformasi kesehatan.  Kekuatan di Jawa Timur memiliki 434 rumah sakit, yang mana 366 rumah sakit tersebut sudah terakreditasi paripurna.  Pada 2017, Jawa Timur mulai mengembangkan yankestrad di puskesmas dengan layanan akupuntur, akupresur, pijat baduta, dan hipnoterapi.  Sementara, di RS  menyediakan layanan yankestrad terintegrasi seperti akupuntur, akupresur, pijat baduta, herbal, dan hipnoterapi serta wellness seperti spa, pijat kebugaran, dan refleksi.   11 rumah sakit dengan modalitas yankestrad dapat dikembangkan untuk inovasi layanan medical wellness.  Rencana pengembangan layanan medical wellness di Jawa Timur dengan modalitas geothermal dapat menjadi layanan baru bagi fasilitas kesehatan yang didukung dan difasilitasi oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, Dinas Pariwisata Provinsi Jawa Timur, Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, Dinas Pariwisata Kabupaten/Kota, biro perjalanan wisata, PERSI Jawa Timur, maupun asosiasi wisata di Jawa Timur.  Namun yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana kebijakan, evidence based, dan tata laksananya.

 Video

Geothermal Tourism Sustainable Business Plan merupakan topik yang disampaikan oleh Dr. dr. Niko Azhari Hidayat, SpBTKV, SubspVE(K), Chief Executive Medical Tourism Indonesia yang memantik dengan pertanyaan awal bagaimana memaksimalkan pemanfaatan panas bumi.  Dalam hal ini mesti berpikir dengan model bisnis.  Salah satu alat yang dapat digunakan adalah business model canvas.  Dalam model tersebut hal yang perlu dilakukan awal adalah value proposition, kemudian customer segmen, channel, customer relationship, revenue structure, key resources, key partners, key activites, dan cost structure.

Seperti contoh Cangar Geothermal Health Services, yang menjadi value proposition adalah the initial people hotspring tourism, kemudian customer segment adalah healthy people who loves hotspring, health facilities complementary services. Kemudian sebagai channel adalah local  and national news, medicaltourism.id, socmeds, networks.  Customer relationship seperti membership, doorprizes, dan referrals, selanjutnya revenue structure yaitu paid wellness trip customer, merchandise, cullinaries, transportation, accomodation.  Key resources yang dibutuhkan seperti proven natrual product, multi revenue, dan good program.  Sementara yang menjadi key partners seperti misalnya EJHTB, medicaltourism.id, dedicated clinics & hospitals, marketing agents, dan communities.  Key activities adalah hotspring product, spa services, dan herbal products. Selanjutnya yang menjadi cost structure adalah marketing team, packaging designing, dan referral fees.  Operator yang  mengembangkan geothermal medical wellness  tentunya akan memiliki business model canvas masing-masing yang sesuai dengan yang dibutuhkan dan direncanakan. Berbagai contoh yang dapat dilihat seperti Disney’s Village Nature Paris yang mengkolaborasikan ecotourism, The Ultimate Geothermal Tour in Tuscany yang memiliki geothermal museum, atau World Renowned Blue Lagoon, Iceland yang dibangun di sebelah geothermal powerplant sebagai wisata geothermal.

Potensi sumber daya alam Indonesia sangat besar sehingga memerlukan regulasi yang integratif, komprehensif, dan seimbang dalam semua aspek serta memasukkan analisis resiko bencana dan konservasi lingkungan. Pengembangan geothermal medical wellness ini tentunya membutuhkan multi kolaborasi.  Mengapa geothermal ini dapat dijadikan inovasi layanan medical wellness? Dan bagaimana memanfaatkan potensinya untuk peluang kerja sama antar operator pelayanan kesehatan dengan pariwisata ? Dalam hal ini diperlukan pemahaman tentang aspek kesehatan, keselamatan, dan kualitas layanan, serta kebutuhan SDM yang akan dipaparkan lebih lanjut pada Seminar Nasional Pemanfaatan Produk Geothermal dalam Medical Wellness dan akan dilanjutkan dengan Workshop Business Plan Pemanfaatan Produk Geothermal dalam Medical Wellness pada November mendatang.  Informasi tersebut dapat diakses pada website Medical Wellness Indonesia dan Diklat PKMK FK-KMK UGM (https://diklatkesehatan.net/).  (EL)

Artikel ini terkait dengan pilar 4 SDGs yaitu Pendidikan Berkualitas.