Jumat, 13 September 2024
Jawa Timur, dengan kekayaan alamnya yang melimpah, merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki potensi besar dalam pemanfaatan energi panas bumi (geothermal). Energi ini tidak hanya memberikan manfaat besar dari segi sumber daya energi yang bersih dan berkelanjutan, tetapi juga memiliki potensi untuk mendukung kesehatan. Geothermal, sebagai sumber energi panas bumi, menghasilkan air panas dan uap yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, salah satunya adalah pengembangan pariwisata kesehatan. Hal ini yang melatarbelakangi PKMK FK-KMK UGM mengadakan Diskusi Online Pemanfaatan Potensi Geothermal untuk Peluang Bisnis Pengembangan Layanan Medical Wellness di Jawa Timur.
Diskusi ini dibuka oleh Prof. dr. Laksono Trisnantoro, M.Sc., Ph.D., Staf Khusus Menteri Kesehatan Bidang Ketahanan Industri Obat dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, yang menyatakan pemanfaatan layanan geothermal di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur akan terus didorong untuk inovasi layanan medical wellness. Disini, thermal sebagai layanan utama dikelilingi dengan pelayanan lainnya seperti kecantikan, slimming, dan tentunya medical check up (MCU). Dimulai dengan Bali, harapannya provinsi lain akan mengembangkan layanan medik geothermal, melalui layanan ini akan meningkatkan okupansi hotel di saat weekdays. Rumah sakit atau klinik dapat mengajak pengusaha resor untuk mengembangkan layanan ini. Di sisi lain, yang menjadi tantangan saat ini adalah SDM medical wellness. Hal ini akan dibahas saat Seminar Nasional Pemanfaatan Produk Geothermal dalam Medical Wellness pada November mendatang. SDM ini bukan profesi baru namun dapat ditingkatkan dengan kompetensi tambahan untuk medical wellness.
Selanjutnya, Prof. Sukir Maryanto, S.Si, M.Si, Ph.D., Guru Besar Bidang Ilmu Vulkanologi dan Geothermal Universitas Brawijaya menggambarkan bahwa Indonesia berada pada ring of fire yang menjadi sumber gempa di dunia, habitat gunung api, dan tempat sumber minyak dan gas bumi. Indonesia memiliki 13% dari total gunung api di dunia, 40 % dari total geothermal di dunia, dan 80% dari total volcano geothermal di dunia. Salah satu contoh negara yang memanfaatkan energi geothermal seperti Hawai yang mana 20% suplai listriknya berasal dari geothermal. Keunggulan geothermal adalah ketersediaan sepanjang masa, hanya saja bagaimana kita akan memanfaatkannya.
Potensi panas bumi di Indonesia sangatlah besar, sebesar 2,418 MW, namun baru 10% yang dimanfaatkan. Di Jawa Timur terdapat 13 titik potensi panas bumi yang korelasi dengan gunung api, seperti Gunung Lawu, Gunung Arjuno, Welirang, Blawan Ijen, dan lainnya. Pemanfaatan geothermal untuk kesehatan ini sangat menarik dan dapat berkelanjutan karena berfokus pada pemanfaatan sumber daya alam serta meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan. Geothermal dalam medical wellness dapat menambah nilai pelayanan kesehatan dan harus berkolaborasi secara holistik. Di Jawa Timur akan mengembangkan Zonasi Kawasan Cangar, Batu yang di dalamnya terdapat area klinik healing, hotel, glamping, green house, bahkan research area untuk pendidikan.
Ririn Hidayati, SKM, dari Tim Kerja Tata Kelola Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Jawa Timur memaparkan bahwa Dinas Kesehatan Jawa Timur selaras dengan Kemenkes untuk melaksanakan sistem transformasi kesehatan. Kekuatan di Jawa Timur memiliki 434 rumah sakit, yang mana 366 rumah sakit tersebut sudah terakreditasi paripurna. Pada 2017, Jawa Timur mulai mengembangkan yankestrad di puskesmas dengan layanan akupuntur, akupresur, pijat baduta, dan hipnoterapi. Sementara, di RS menyediakan layanan yankestrad terintegrasi seperti akupuntur, akupresur, pijat baduta, herbal, dan hipnoterapi serta wellness seperti spa, pijat kebugaran, dan refleksi. 11 rumah sakit dengan modalitas yankestrad dapat dikembangkan untuk inovasi layanan medical wellness. Rencana pengembangan layanan medical wellness di Jawa Timur dengan modalitas geothermal dapat menjadi layanan baru bagi fasilitas kesehatan yang didukung dan difasilitasi oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, Dinas Pariwisata Provinsi Jawa Timur, Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, Dinas Pariwisata Kabupaten/Kota, biro perjalanan wisata, PERSI Jawa Timur, maupun asosiasi wisata di Jawa Timur. Namun yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana kebijakan, evidence based, dan tata laksananya.
Geothermal Tourism Sustainable Business Plan merupakan topik yang disampaikan oleh Dr. dr. Niko Azhari Hidayat, SpBTKV, SubspVE(K), Chief Executive Medical Tourism Indonesia yang memantik dengan pertanyaan awal bagaimana memaksimalkan pemanfaatan panas bumi. Dalam hal ini mesti berpikir dengan model bisnis. Salah satu alat yang dapat digunakan adalah business model canvas. Dalam model tersebut hal yang perlu dilakukan awal adalah value proposition, kemudian customer segmen, channel, customer relationship, revenue structure, key resources, key partners, key activites, dan cost structure.
Seperti contoh Cangar Geothermal Health Services, yang menjadi value proposition adalah the initial people hotspring tourism, kemudian customer segment adalah healthy people who loves hotspring, health facilities complementary services. Kemudian sebagai channel adalah local and national news, medicaltourism.id, socmeds, networks. Customer relationship seperti membership, doorprizes, dan referrals, selanjutnya revenue structure yaitu paid wellness trip customer, merchandise, cullinaries, transportation, accomodation. Key resources yang dibutuhkan seperti proven natrual product, multi revenue, dan good program. Sementara yang menjadi key partners seperti misalnya EJHTB, medicaltourism.id, dedicated clinics & hospitals, marketing agents, dan communities. Key activities adalah hotspring product, spa services, dan herbal products. Selanjutnya yang menjadi cost structure adalah marketing team, packaging designing, dan referral fees. Operator yang mengembangkan geothermal medical wellness tentunya akan memiliki business model canvas masing-masing yang sesuai dengan yang dibutuhkan dan direncanakan. Berbagai contoh yang dapat dilihat seperti Disney’s Village Nature Paris yang mengkolaborasikan ecotourism, The Ultimate Geothermal Tour in Tuscany yang memiliki geothermal museum, atau World Renowned Blue Lagoon, Iceland yang dibangun di sebelah geothermal powerplant sebagai wisata geothermal.
Potensi sumber daya alam Indonesia sangat besar sehingga memerlukan regulasi yang integratif, komprehensif, dan seimbang dalam semua aspek serta memasukkan analisis resiko bencana dan konservasi lingkungan. Pengembangan geothermal medical wellness ini tentunya membutuhkan multi kolaborasi. Mengapa geothermal ini dapat dijadikan inovasi layanan medical wellness? Dan bagaimana memanfaatkan potensinya untuk peluang kerja sama antar operator pelayanan kesehatan dengan pariwisata ? Dalam hal ini diperlukan pemahaman tentang aspek kesehatan, keselamatan, dan kualitas layanan, serta kebutuhan SDM yang akan dipaparkan lebih lanjut pada Seminar Nasional Pemanfaatan Produk Geothermal dalam Medical Wellness dan akan dilanjutkan dengan Workshop Business Plan Pemanfaatan Produk Geothermal dalam Medical Wellness pada November mendatang. Informasi tersebut dapat diakses pada website Medical Wellness Indonesia dan Diklat PKMK FK-KMK UGM (https://diklatkesehatan.net/). (EL)
Artikel ini terkait dengan pilar 4 SDGs yaitu Pendidikan Berkualitas.