Reportase Webinar Seri ke-4 “Hospital Cost Management System untuk Implementasi Renstra Rumah Sakit”

Reportase Webinar Seri ke-4

“Hospital Cost Management System untuk Implementasi Renstra Rumah Sakit”

Hospital Cost Management System untuk Implementasi Strategi Synergy Guna Menjadi Rumah Sakit Kelas Dunia”

1 Februari 2024

PKMK FK-KMK UGM bekerjasama dengan PPAMRSI mengadakan webinar serial dengan tema “Hospital Cost Management System untuk Implementasi Renstra Rumah Sakit”. Webinar series ini diisi oleh narasumber yaitu Drs. Johny Setyawan, MBA., Akt. Sementara pengantar disampaikan oleh Prof. dr. Laksono Trisnantoro MPH., Ph.D. Pada penyelenggaraan keempat (01/02/2024) pukul 09.30-11.30 WIB, webinar ini mengangkat judul “Hospital Cost Management System untuk Implementasi Strategi Synergy Guna Menjadi Rumah Sakit Kelas Dunia”. Webinar ini diikuti oleh kurang lebih 302 perserta melalui zoom meeting dan 26 peserta melalui YouTube channel dari berbagai rumah sakit di seluruh Indonesia.

 Materi  Video

Pada sesi pengantar Laksono menyampaikan fenomena rumah sakit di dunia, salah satunya adalah berkembangnya rumah sakit di Dubai yang merupakan franchise dari rumah sakit di Inggris yang tidak hanya melayani pasien di semenanjung Arab saja, tetapi menyasar pasien dari Eropa, terutama fokus untuk layanan orthopedi atau layanan klinik yang elektif/ tidak emergency, hal ini karena layanan orthopaedi di Inggris antriannya mencapai 5-6 tahun lebih. Pengembangan layanan di Dubai ini sangat berpotensi karena biaya untuk perjalanan ke Dubai dari Inggris tidak signifikan dibandingkan dengan waktu menunggu pelayanan ini, selain itu bisa berobat sambil berwisata.

Webinar ini didesain secara paralel dengan webinar strategi rumah sakit pasca berlakunya UU Nomor 17 Tahun 2023, karena merupakan respon adanya perubahan lingkungan rumah sakit antara lain berlakunya UU Nomor 17 Tahun 2023 tentang kesehatan dan adanya dinamika perubahan global. Untuk itu, perlu untuk dipahami betul dan bagaimana kemudian cara menafsirkan yang kemudian diwujudkan dalam bentuk action.

Adanya perubahan UU Kesehatan 2023 yang mempengaruhi perubahan pendanaan rumah sakit, akan mempengaruhi strategi rumah sakit dalam menentukan apakah rumah sakit akan melayani pasien yang dominan dengan jaminan BPJS dengan strategi cost leadership, tidak melayani pasien dengan BPJS dengan strategi differentiation atau melayani pasien campuran.  Untuk mengetahui bagaimana strategi untuk melayani pasien campuran. Maka webinar kali ini akan membahasnya.

 Materi  Video

Johny mengawali dengan menyatakan bahwa rumah sakit punya 5 pilihan strategi yakni Low Cost Leadership, Differentiation, Synergy, Focus dan Preemptive move. Webinar kali ini akan mendiskusikan tentang strategi Synergy.

Secara definisi synergy adalah 1+1 lebih dari 2, secara teknis keuangan synergy adalah kemampuan penggabungan entitas/perusahaan yang menghasilkan nilai yang jauh lebih tinggi. Contoh kasus Mayo Clinic yang awalnya hanya ada di Minnesota saat ini sudah menyebar dimana-mana, bahkan sampai ke Singapura. Bentuk-bentuk ini adalah salah satu bentuk bisnis dalam rangka menerapkan strategi synergy.

Implementasi synergy memiliki 6 pilihan antara lain sharing know-how atau terkait produk, strategi pemasaran, berbagi aset berwujud, berbagi skala/lingkup/volume ekonomis, menyatukan kekuatan untuk negosiasi dan memperluas penciptaan bisnis baru. Penerapan implementasi contohnya berbagi aset berwujud dapat dilakukan oleh rumah sakit yang berdekatan untuk mencapai volume yang lebih tinggi, akan dapat membantu rumah sakit menekan cost investasi. Penerapan negosiaasi dapat dilihat pada apa yang dilakukan pada rumah sakit BUMN dimana mereka bergabung secara corporate yang menjadikan rumah sakit BUMN memiliki bargaining power terhadap supplier yang ada.

Johny juga menyinggung tentang penyusunan strategi yang banyak dilakukan tidak efektif. Dimana, tahapan penyusunan Visi dan Misi, biasanya ditentukan visi dulu, lalu misi baru menyusun strategi. Visi yang disusun terlebih dahulu dapat menyebabkan suatu organisasi memiliki gambaran yang ngawang-awang yang bisa jadi tidak akan dapat tercapai. Sementara, menurut Johny tahapan yang seharusnya yang disusun adalah misi dulu, karena misi merupakan alasan suatu organisasi itu ada. Dengan ditentukan misi terlebih dahulu maka ada kepastian adanya customer yang memastikan kebutuhan adanya organisasi. Penentuan misi terlebih dahulu, akan memastikan bahwa produk yang dibuat akan menyesuaikan dengan pasar yang ada, sementara strategi merupakan respon rumah sakit terhadap perilaku kompetitor.

Saat ini, JKN menentukan produk rumah sakit sehingga rumah sakit harus merespon dengan mengubah manajemen rumah sakit dan menentukan strategi yang harus dipilih untuk melayani pasien yang akan dilayani. Ilmu akuntansi manajemen unit cost dapat mendukung proses strategi yang baik, saat ini pemanfaatan baru sekedar tarif.

Pada sesi penutupan, Laksono menjelaskan bahwa webinar tidak selesai pada disini, diskusi-diskusi dapat dilanjutkan dalam WA grup dan diskusi dapat diikuti di bagian Q&A webinar dalam website manajemenrumahsakit.net.  Harapannya diskusi dapat berkembang dan di tahun depan dapat dilaksanakan lanjutan. Peserta webinar dapat mengikuti ujian untuk meningkatkan pemahaman staf rumah sakit untuk semakin berkembang. Informasi lebih lengkap dapat mengunjungi manajemenrumahsakit.net.

Reporter: Barkah Prasetyo, SE, Ak, CA (Divisi Manajemen Rumah Sakit PKMK UGM)

Artikel ini berkaitan dengan pilar 4: Pendidikan Berkualitas dan pilar 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan

Tags: SDG sdgs 4

Leave A Comment

Your email address will not be published.

*