Dalam konteks pandemi COVID-19, konsep sertifikat vaksinasi digital diusulkan sebagai mekanisme untuk menyimpan data kesehatan seseorang yang terkait COVID-19 secara digital melalui sertifikat elektronik. Sertifikat vaksinasi digital adalah dokumen yang menunjukkan status vaksinasi COVID-19 seseorang dan dapat digunakan untuk pelayanan kesehatan atau sebagai bukti vaksinasi untuk tujuan kegiatan lain. Pendekatan konsep ini dirumuskan sebagai Digital Documentation of COVID-19 Certificates: Vaccination Status (DDCC:VS).
Salah satu penanganan yang dilakukan dalam menghadapi pandemi COVID-19 adalah melalui vaksinasi. Organisasi Kesehatan Dunia/World Health Organization (WHO) telah menerbitkan dokumen COVID-19 vaccine tracker yang mengumpulkan informasi rinci dari setiap kandidat vaksin COVID-19 yang sedang dikembangkan. Dokumen ini memungkinkan setiap orang untuk memantau secara dekat kemajuan pengembangan vaksin COVID-19.
Tujuan dari penulisan dokumen ini adalah:
- Menyediakan tabel ringkasan kandidat vaksin COVID-19 dalam pengembangan di tahap klinis maupun pra-klinis;
- Memberikan analisis dan visualisasi untuk beberapa kategori kandidat vaksin COVID-19;
- Melacak kemajuan dari studi tiap vaksin pada tahap pra-klinis, uji klinik Fase 1, uji klinik Fase 2 hingga Fase 3 dan termasuk Fase 4 yang terdaftar;
- Menyediakan tautan ke laporan yang dipublikasikan tentang keamanan, dan data efikasi kandidat vaksin;
- Memberikan informasi tentang platform utama dari setiap kandidat vaksin dan
- Memungkinkan pengguna untuk mencari vaksin COVID-19 melalui berbagai kriteria pencarian seperti platform vaksin, jadwal vaksinasi, rute pemberian, pengembang, fase uji coba, dan luaran klinis.
WHO menyebutkan bahwa data ini akan diperbaharui dalam dua kali seminggu
Pembelajaran pada tingkat individu, tim, organisasi, dan lintas organisasi merupakan kunci dalam penguatan sistem kesehatan. Banyak negara, terutama negara berpenghasilan menengah dan rendah, masih belum memiliki kapasitas yang memadai untuk menghasilkan dan menggunakan pengetahuan yang mereka butuhkan agar efektif dalam menjalankan sistem kesehatan. Investasi dalam kegiatan pembelajaran dan pelatihan cenderung mendapat proporsi yang sangat kecil dari keseluruhan investasi dalam program dan sistem kesehatan. Kegiatan yang berfokus pada pembelajaran kurang mendapat tempat atau dukungan anggaran bila dibandingkan dengan prioritas sistem kesehatan lainnya.
Dengan semangat gotong – royong dan solidaritas yang meningkat di masyarakat pada masa pandemi COVID-19, filantropi memiliki peran besar dalam melengkapi kehadiran program pemerintah. Oleh karena itu, timbul suatu pertanyaan, “Bagaimana peranan filantropi dalam pendanaan kesehatan di masa pandemi COVID-19?” Untuk menjawab hal tersebut, Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan akan mengadakan Forum Nasional II Filantropi Kesehatan sebagai wadah elaborasi kemitraan di masa pandemi.
Direktorat Penelitian Universitas Gadjah Mada (UGM) bekerjasama dengan Forum Rektor Indonesia menyelenggarakan webinar dengan tema Kemandirian Industri Farmasi dan Alat Kesehatan. Kegiatan ini diselenggarakan dengan mengundang narasumber Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) RI Prof. Dr. Laksana Tri Handoko, M.Sc; staf khusus Menteri Kesehatan Prof. dr. Laksono Trisnantoro, M.Sc, PhD; Rektor UGM Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng; dan Wakil Rektor UGM Bidang Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, drg. Ika Dewi Ana, M.Kes, PhD. Moderator dalam diskusi ini adalah dr. Yodi Mahendradhata, M.Sc, PhD selaku ketua tim gugus tugas Kemandirian Industri Farmasi dan Alat Kesehatan (KIFA) UGM.
Deadline: August 31st, 2021 Location: Yogyakarta
We are looking for a Full-Stack Developer who will take a key role on our newly established team. You will be responsible for the coding, design and layout of a website, as well as managing the server-side deployment and maintenance according to the institute’s specifications. The applicants must have experience in the planning and the delivery of web applications.
Job Description
You will be responsible for the following tasks:
- Writing efficient code
- Creating websites/a website using standard HTML/CSS practices
- Working closely with web designers, programmers, and client to produce the website ● Constant communication with other colleagues to develop and deploy their content – and ensuring there is a clear establishment of what can be created within what timeframe
- Researching different software programs, maintaining software documentation ● Implementing contingency plans in case the website goes down
- Maintaining and expanding/enhancing the website once built
- Managing a team might also be part of the job role
Qualifications and requirements
Although there are no formal educational requirements for this job, experience in the field will be expected. Knowledge in the following is a requirement:
Ikatan Farmakologi Indonesia (IKAFI) bekerjasama dengan Perhimpunan Dokter Spesialis Farmakologi Klinik (PERDAFKI) menyelenggarakan webinar yang bertujuan untuk memberikan informasi mengenai penggunaan obat dan pengobatan COVID-19. Webinar ini dibuka dengan pengantar dari Dr. apt. Dra. L. Rizka Andalucia, M.Pharm. (Direktur Standardisasi Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor, dan Zat Adiktif Badan POM RI). Menghadirkan empat pembicara yakni Prof. Dr. apt. Keri Lestari, Msi. (IKAFI Jawa Barat), dr. Budiono Santoso, Ph.D., SpFK (IKAFI-PERDAFKI Yogyakarta), Prof. Dr. dr. Rianto Setiabudy, SpFK (IKAFI-PERDAFKI Jakarta), dan dr. Gestina Aliska, SpFK (IKAFI-PERDAFKI Sumatera Barat). Webinar ini dipandu oleh apt. Drs. Victor S. Ringoringo, S.E., M.Sc. (IKAFI Jakarta).
Kementrian Kesehatan resmi menetapkan harga acuan tertinggi Swab RT-PCR di daerah pulau Jawa dan Bali sebesar Rp 495 ribu dan di luar pulau Jawa dan Bali sebesar Rp 550 ribu. Batas tarif tertinggi tersebut berlaku untuk masyarakat yang melakukan pemeriksaan RT-PCR atas permintaan sendiri. Batas tarif tertinggi tidak berlaku untuk kegiatan penelusuran kontak atau rujukan kasus COVID-19 ke rumah sakit yang penyelenggaraannya mendapatkan bantuan pemeriksaan RT-PCR dari pemerintah, atau merupakan bagian dari penjaminan pembiayaan pasien COVID-19.
Pada bulan Juli 2021, Indonesia menghadapi peningkatan jumlah kasus COVID-19. Ketersedian obat, alat pelindung diri (APD), dan bahan habis pakai menjadi tantangan yang membayangi seluruh rumah sakit yang melakukan penanganan pasien dengan COVID-19. Keterbatasan jumlah tenaga kesehatan dan sarana prasarana pun turut menambah ramai pemberitaan di media massa.
World Health Organization (WHO) telah mengembangkan panduan WHO COVID-19 Essential Supplies Forecasting Tool (COVID-ESFT) untuk membantu persiapan respon kasus COVID-19. Panduan ini memungkinkan pengguna untuk menghitung komoditas esensial yang digunakan dalam proses manajemen pasien dan penanganan kasus secara nasional. Versi panduan saat ini mencakup tiga kategori komoditas penting: alat pelindung diri (APD), alat diagnostik, dan manajemen kasus. Panduan ini telah dirancang agar mudah digunakan, dan memungkinkan pengguna untuk memperkirakan kebutuhan komoditas dengan cepat berdasarkan asumsi data pandemi negara tertentu.
Indonesia dan negara-negara lain masih terus berjuang untuk mengatasi pandemi COVID-19. Berbagai upaya pengendalian terus dilakukan, salah satunya melalui pelaksanaan COID-19. Vaksinasi COVID-19 merupakan upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga diharapkan saat terpajan dengan penyakit tersebut maka tidak akan sakit atau hanya mengalami gejala yang ringan.
Vaksinasi COVID-19 di Indonesia mulai dilaksanakan pada Januari 2021 dan diharapkan dapat menjangkau seluruh masyarakat secara bertahap. Dukungan dan partisipasi aktif masyarakat sangat diperlukan dalam mendukung kegiatan vaksinasi.