Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin memberikan keterangan penggunaan vaksin CoronaVac dari Sinovac dalam konferensi pers kementerian kesehatan mengenai vaksin COVID-19 untuk lansia. Keputusan tersebut ditetapkan setelah melalui pembahasan antara Badan POM bersama KOMNAS (Komite Nasional) Penilai Obat, ITAGI (Indonesian Technical Advisory Group on Immunization), Dokter Spesialis Alergi dan Imunologi, dan dokter Spesialis Geriatri.
Kementerian Kesehatan telah menghitung bahwa jumlah populasi Indonesia adalah 267juta. Jumlah orang dengan usia >18 tahun adalah 188juta. Pemberian vaksin membutuhkan dua dosis pemberian sehingga membutuhkan 376juta dosis. Stok vaksin ini masih perlu ditambah 15% sebagai cadangan. Total dosis yang perlu diusahakan untuk mencapai kekebalan komu nitas adalah sekitar 426juta dosis vaksin.
Pemberian vaksinasi pada tahap awal dilakukan kepada tenaga kesehatan. Tenaga kesehatan adalah orang-orang yang memiliki resiko tinggi terpapar virus corona. Vaksinasi pada tenaga kesehatan yang berjumlah sekitar 1,5juta orang ditargetkan selesai pada bulan Februari 2021.
“Tenaga kesehatan yang berusia di atas 60 tahun sebenarnya ada 11.600-an”, jelas Menteri Kesehatan. Vaksinasi perdana untuk lansia dimulai dari tenaga kesehatan berusia di atas 60 tahun dan langsung dilaksanakan pada Senin, 8 Februari 2021 pkl 09.00 WIB. Pemberian vaksinasi kepada lansia dapat menekan kematian dan juga mengurangi tekanan terhadap beban rumah sakit. Angka rawat inap dan bed occupancy ratio (BOR) diharapkan dapat turun, kasus aktif dapat turun dan angka kesembuhan pasien meningkat.
“Pemerintah juga akan melakukan vaksinasi kepada lansia kategori non-nakes, diperkirakan sekitar 10% populasi Indonesia adalah kelompok lansia”, sambung Menteri Kesehatan.
Rekaman Video Konferensi PERS Kementerian Kesehatan RI: [KLIK DISINI]
Siaran PERS Badan POM: [KLIK DISINI]