Reportase Sharing session: Implementasi Lean di Rumah Sakit

Sharing session: Implementasi Lean di Rumah Sakit

PKMK FK-KMK UGM mengadakan serial webinar dengan tema “Lean Hospital Management”. Webinar ini dilaksanakan pada 5 hingga 26 Juni 2024 yang akan dilanjutkan dengan ujian online di Plataran Sehat.

Webinar seri keempat diselenggarakan pada 26 Juni 2024 pukul 10.00-11.30 WIB, webinar ini mengangkat topik “Sharing Session: Implementasi Lean di Rumah Sakit”. Narasumber yang berkesempatan mengisi acara ini adalah dr. Jamilatun Rosidah, MM (Direktur RSUP Surakarta), dr. Alida Lienawati, M.Kes., FISQua (Direktur RS Mata dr. YAP), Apt. Puspita Fadma Sari, M.Farm.Klin., M.HPM (Kepala Instalasi Farmasi RS Pusat Pertamina). Webinar ini diikuti oleh 294 peserta Zoom dan 81 peserta Youtube dari berbagai bidang profesi rumah sakit di Indonesia.

Materi Video

Webinar ini diawali dengan penjelasan Jamilatun yang menyatakan bahwa lean management itu tidak sulit. Implementasi lean dapat dimulai dari unit-unit terkecil tidak hanya dari top management saja. Dalam pemaparannya, Jamilatun menjelaskan bahwa di RSUP Surakarta, semua unit harus bisa mengmplementasikan lean. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan memotong salah satu segmen yaitu efisiensi waktu tunggu di farmasi. Selain itu, yang menjadi mata rantai rumah sakit harus diperbaiki semuanya. Dalam penyelesaiannya, tidak selalu tools harus ditarik ke manajemen tetapi juga ke tim dan staf juga dapat menyelesaikanya ketika ada kerjasama. Proses yang dilakukan di instalasi tidak sekali jadi sehingga prinsip continuous improvement masih selalu dilakukan di RSUP Surakarta karena harus selalu ada perbaikan. Terakir, Jamilatun menyatakan jika tidak semua pengalaman bisa diterapkan di semua rumah sakit sehingga harus ada penyesuaian dan evaluasi.

Materi Video

Pemaparan kedua disampaikan oleh dr. Alida Lieanawati M.Kes., FISQua. Alieda menjelaskan bahwa lean adalah cara mengeksplor hal baru untuk melakukan perubahan yakni gerakan perubahan serentak untuk memberdayakan seluruh sumber daya yang dimiliki. Terdapat beberapa langkah implementasi proyek lean, antara lain: membangun awareness, pelatihan lean management, pendampingan proyek lean management, apresiasi dan feedback, proyek berkelanjutan. Dalam penerapan proyek lean di RS Mata dr. YAP, terdapat 21 unit kerja yang telah mengimplementasikan lean. Beberapa analisis dampak yang dilakukan di RS Mata dr. YAP adalah dampak moral, dampak efisien, dampak efektif, dampak timely (peningkatan value added ratio), dampak cost, dampak ambient, dampak equitable, dampak patient.

Materi Video

Materi ketiga disampaikan oleh  Apt. Puspita Fadma Sari, M.Farm.Klin. Puspita menjelaskan bahwa di RS Pusat Pertamina terdapat beberapa value yang digunakan seperti menurunkan kebutuhan terhadap waktu, sumber daya, dan uang untuk penyelesaian pekerjaan. Di berbagai departemen seperti Farmasi Rawat Inap, Farmasi Rawat Jalan, Farmasi Klinis, dan area operasional lainnya, implementasi prinsip lean telah menunjukkan nilai signifikan. Di farmasi rawat inap telah mencapai penghematan waktu yang signifikan melalui proses yang disederhanakan dan pengurangan limbah, terutama ketidakmampuan gerakan yang diatasi oleh alat lean. Di farmasi, layanan rawat jalan telah melakukan modernisasi bagian operasi dan mengurangi waktu tunggu, meningkatkan pengalaman pasien dan efisiensi layanan. Di farmasi klinis telah mampu menyederhanakan proses kompleks untuk menghemat waktu dan meningkatkan fokus pada perawatan pasien. Di area lainnya telah mencapai penghematan waktu dan biaya sambil mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya manusia di berbagai fungsi operasional. Untuk memastikan implementasi yang efektif dan perbaikan berkelanjutan, semua anggota staf aktif berpartisipasi dalam pengambilan stok dan upaya kolaboratif untuk mengidentifikasi dan memprioritaskan area untuk pengurangan limbah dan peningkatan proses. Pendekatan kolaboratif ini menyelaraskan persepsi, memperkuat pemahaman bersama, dan menggerakkan tim menuju pencapaian perbaikan berkelanjutan dan keunggulan dalam pengiriman layanan kesehatan.

Reporter: Ratih Tiyas Pratiwi, S.Ak., M.Sc. (Divisi Manajemen Rumah Sakit PKMK FK-KMK UGM)

Artikel ini terkait pilar 4: Pendidikan Berkualitas dan pilar 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan

Tags: SDG sdgs 4

Leave A Comment

Your email address will not be published.

*