30 April 2021
Dalam rangka pengembangan pemanfaatan website dan media online, Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan (PKMK) FK – KMK menyelenggarakan pelatihan wajib secara daring terkait bagaimana melakukan wawancara secara live. Pelatihan yang digelar pada Jumat, 30 April 2021 dan diikuti para peneliti di PKMK FK – KMK UGM, menghadirkan narasumber Dr. Ayu Helena Cornellia selaku Founder Cornellia & Co. Diawali dengan pembukaan oleh Ketua Board PKMK FK – KMK UGM, Prof. Laksono Trisnantoro, MSc, PhD yang menjelaskan bahwa kebutuhan pentingnya bisa melakukan wawancara secara baik merupakan tuntutan dan tantangan di era digitalisasi saat ini. UGM harus bisa bersaing secara nasional maupun internasional bagi para akademisi, peneliti, maupun konsultannya. Diantaranya dengan memiliki skill yang baik dalam melakukan wawancara secara live, ditambah dengan adanya situasi pandemi seperti ini yang menyebabkan tingginya tuntutan komunikasi secara daring. PKMK merupakan salah satu pioneer dalam kegiatan diseminasi ilmu secara broadcasting, memanfaatkan berbagai fasilitas audio visual yang ada, baik berupa video maupun podcast. Sehingga pelatihan ini merupakan salah satu upaya fasilitasi untuk pengembangan tersebut. Memiliki skill yang baik dalam melakukan wawancara secara live terhadap narasumber akan menarik audiens untuk tetap menyimak tayangan, sekaligus memuaskan audiens dalam hal pemenuhan informasi yang dibutuhkan.
Dalam materinya, Dr. Ayu Helena Cornelia menerangkan tentang bagaimana tips melakukan wawancara yang baik. Seorang pewawancara harus bisa membuat suasana lebih nyaman, topik yang erat terasa ringan dan menyenangkan. Tuntutan bisa berkomunikasi dengan baik dan berpenampilan dengan baik merupakan keharusan. Gesture harus menunjukkan antusiasme dan kepercayaan diri, gunakan postur tubuh yang baik, membuat kontak mata, dan condongkan tubuh ke depan sambil mendengarkan dan membuat pertanyaan. Setelah bericara mengenai body image, Dr. Ayu menekankan mengenai pentingnya voice image, yakni bicara dengan percaya diri, jelas dan ringkas, serta proyeksikan suara agar didengar. Penggunaan suara perut lebih baik ketika melakukan wawancara.
Tunjukkan sikap yang hangat dan respect terhadap narasumber, dan tentunya mengetahui nama dan jabatan narasumber secara betul. Buat opening yang menyenangkan sebelum masuk ke topik inti agar narasumber merasa nyaman. Penguasaan topik dan wawasan juga harus dimiliki oleh pewawancara. Rumus 5W+1H merupakan keharusan dalam setiap melakukan wawancara agar mendapatkan informasi yang komprehensif. 3 kata utama “maaf”, “terima kasih”, “tolong” jangan lupa untuk selalu diucapkan di sela – sela komunikasi. Tips pertanyaan wawancara menganut pada STAR, yakni situation, task, action, result.
Usai pemaparan materi, pelatihan dilanjutkan dengan sesi diskusi dan praktek. Pertanyaan pertama diajukan oleh Putu Eka Andayani, M.Kes mengenai tips wawancara dalam pembuatan podcast. Menjawab pertanyaan ini Dr. Ayu mengatakan pertama – tama buat narasumber merasa nyaman terlebih dahulu, dan jangan lupa siapkan script baik untuk pewawancara maupun narasumber. Kalimat sapaan yang informal diperbolehkan selama masih sopan hanya untuk membuat narasumber lebih rileks, misal menyesuaikan daerah tempat wawancara bila di Yogyakarta dapat menggunakan kata “nyuwun sewu”. Salah satu peserta pelatihan, Tri Muhartini juga mencoba mempraktekkan teknik wawancara sesuai script yang telah disiapkan untuk mendapatkan review.
Pertanyaan kedua diajukan oleh Kurnia Putri Utomo yang bertanya mengenai teknik mengajukan pertanyaan terhadap narasumber yang kerap menjawab dengan jawaban – jawaban yang singkat, sehingga sulit di – follow up. Dr. Ayu memberi tips agar kita banyak mengajukan pertanyaan terbuka terhadap narasumber yang memiliki sifat introvert atau terbiasa menjawab dengan singkat. Pertanyaan terbuka biasanya diawali dengan kata tanya bagaimana dan mengapa. Pertanyaan ketiga dilanjutkan oleh Madelina Ariani yang menanyakan mengenai cara menahan emosi dan ekspresi untuk tetap bersikap netral sebagai pewawancara. Menjawab pertanyaan ini, Dr. Ayu memberikan tips pewawancara memang harus menanamkan bahwa tugasnya hanya untuk menggali informasi sehingga harus latihan untuk bisa menahan diri. Dan yang paling penting menjaga mimik muka agar tetap netral juga.
Pertanyaan terakhir diajukan oleh dr. Bella Donna yang menanyakan tips bila tiba – tiba pewawancara hilang fokus sesaat. Menyiasati hal tersebut, Dr. Ayu menekankan pentingnya membuat script dan interview checklist untuk pertanyaan – pertanyaan yang telah diajukan sehingga ketika hilang fokus sesaat bisa langsung melihat script, selain pentingnya untuk tetap menjaga fokus saat melakukan wawancara. Menutup kegiatan Dr. Ayu memberikan closing remarks agar selalu semangat dan terus melakukan inovasi – inovasi baik untuk PKMK secara lembaga maupun anggotanya secara personal.
Reporter: Edna Novitasari
Arsip Video