Peluncuran Bedah Buku Pengayaan Ilmu Kedokteran untuk Mengatasi Masalah Klinis dan Kesehatan Masyarakat.

Peluncuran Bedah Buku  Pengayaan Ilmu Kedokteran untuk Mengatasi Masalah Klinis dan Kesehatan Masyarakat.

Dies Natalis FK-KMK UGM ke-78, HUT ke-12 RSA UGM, HUT ke-42 RSUP Dr. Sardjit, HUT ke-96 RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro mendorong Departemen HPM FK-KMK GM dan Badan Penerbit dan Publikasi UGM Press menyelenggarakan bedah buku karya guru besar bidang kesehatan masyarakat. Pembicara utama kali ini sekaligus penulis buku Pengayaan Ilmu Kedokteran untuk Mengatasi Masalah Klinis dan Kesehatan Masyarakat ialah Prof. dr. Laksono Trisnantoro, M.Sc., PhD. Buku ini disusun bersama puluhan kontributor dari beragam disiplin ilmu. Pembahas bedah buku diantaranya Drs. Johny Setyawan, Akt., M.B.A; dr. R. Detty Siti Nurdiati Z, MPH., PhD, Sp.OG(K); Dr. Phil. Gabriel Lele, S.I.P., M.Si dan Dr. Mirza Hapsari Sakti Titis Penggalih, S.Gz., M.P.H, RD dengan moderator dr. Likke Prawidya Putri, M.P.H., PhD. Dr. I. Wayan Mustika, S.T., M. Eng perwakilan dari UGM Press menyatakan FK-KMK UGM merupakan yang paling sering melakukan launching diantara fakultas yang lain.

Laksono menyatakan pihaknya terdorong menulis karena masukan dari koleganya, bahwa pengalaman selama 30 tahun harus ditulis karena sifatnya historis. Penulis buku menyatakan mengapa buku ini berjudul enrichment karena sifatnya bisa statis dan sangat kaya. Menurut Laksono, Fakultas Kedokteran UGM sangat inovatif. Terdapat difusi inovasi yang artinya sesuatu yang baru terjadi di luar negeri diambil esensinya, dibawa ke Indonesia dan diadaptasi. Narasumber menegaskan akademisi diharapkan tidak hanya menjadi penonton, melainkan harus terlibat di unia nyata untuk menyelesaikan masalah yang ada di masyarakat. Buku ini harapannya dapat diikuti dengan pengayaan lainnya oleh akademisi yang lebih muda.

Salah satu pembahas, Gabriel Lele menyatakan inisiatif ini sangat baik dan timely. Inisiatif ini menuntut pengayaan FK dikelola, tuntas, sistematis dan komprehensif. Kemudian buku ini juga menyinggung kebijakan dan manajemen publik, hal ini menegaskan masalah sektor kesehatan tidak bisa dipandang dari sisi kesehatan saja. Namun, harus diselesaikan juga dari lintas sektor. Kemampuan dan keterbukaan beragam perspektif dalam studi dan kedokteran – multi disiplin, lintas disiplin trans disiplin. Kedokteran dan kesmas bukan saja masalah medis tapi juga diselesaikan dengan kolaborasi sector lainnya. Buku ini menjadi kontribusi penting, dengan meningkatnya tuntutan sektor kesehatan yang kompleks.

Kemudian Dr. dr. R Hapsara Habib Rachmat, salah satu peserta bedah buku menyatakan hal yang penting dalam penerapan masalah kesehatan masyarakat diantaranya menguasai masalah, meningkatkan Kesehatan yaitu dengan pencegahan penyakit, koordinasi kooperatif antar level, pemberdayaan SDM-nya, catatannya ke depan apa yang diharapkan? Hal ini terkait dengan maintain dan target ke depannya.  Likke menyimpulkan sesi webinar 1 ini, sistem kesehatan makin kompleks, untuk mengatasi kendalanya bagaimana dari klinis bisa membangun jembatan pada yang lain, apa yang kita kembangkan dalam akademisi bisa kita terapkan di Indonesia agar bermanfaat dengan landasan satu semangat dari UGM untuk hilirisasi (Wi).

Sejumlah peserta yang ikut mengabadikan momen di sesi penutupan bedah buku (6/2/2024).

Rekaman kegiatan dapat disimak melalui: ARSIP VIDEO

Artikel ini terkait dengan pilar SDGs nomor 4 yaitu pendidikan bermutu. 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Tags: 2024

Leave A Comment

Your email address will not be published.

*