PKMK – Yogya. Seminar Reformasi Kesehatan dan Analis Kebijakan dilaksanakan pada Selasa (2/10/2018). Kegiatan dibuka oleh sambutan dari Dekanat FK-KMK UGM yang diwakili oleh wakil dekan bidang penelitian dan pengabdian masyarakat, dr Yodi Mahendradata, M. Sc, PhD. Lembaga Administrasi Negara (LAN) menerbitkan skor untuk indeks kesehatan yaitu 39.22. Faktanya, kebutuhan terhadap analis kebijakan masih jauh dari kata terpenuhi. Pemanfaatan analis kebijakan juga masih terbatas. Seminar singkat kali ini membahas analis kebijakan sebagai jabatan fungsional dan peningkatan kualitas analis kebijakan. Pihak panitia, atau PKMK sendiri telah menginisiasi langkah dengan menggelar blended learning pelatihan dasar analis kebijakan kerja sama dengan LAN.
Sambutan kedua disampaikan oleh ketua Ikatan Konsultan Kesehatan Indonesia (IKKESINDO) yaitu Dr. dr Supriyantoro, MARS. IKKESINDO merupakan organisasi baru, yang perlu didukung semua pihak. Awalnya organisasi ini merupakan pemikiran bersama Supriyantoro, Prof. Laksono Trisnantoro dan beberapa pemerhati kebijakan kesehatan UI pada 2008. Namun, baru Februari 2015 organisasi ini resmi dibentuk. Sertifikasi untuk konsultan kesehatan sangat mutlak untuk legalisasi. Kemudian, untuk pelantikan konsultan hari ini masuk dalam level kualifikasi konsultan kesehatan pratama dan hal ini harus dilakukan sebagai general consultant.
Muhammad Taufik, DEA (LAN) menyatakan untuk analis kebijakan, sudah terdapat SKKNI-nya, sehingga tinggal disusun modul pelatihan, dan lain-lain. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas konsultan di Indonesia, supaya dapat berkontribusi dengan baik. Faktanya masih banyak pakar yang mengaku atau dakui sebagai konsultan, bahkan tanpa terverifikasi.
arsip pengantar
PKMK – Yogya. Manajemen pada lembaga penelitian memiliki peran fundamental dalam kemajuan dan kualitas riset di Indonesia. Melalui penerapan ilmu manajemen yang optimal, lembaga penelitian dituntut untuk menghasilkan produk riset yang maju pada skala nasional hingga internasional. Berdasarkan aspek ini, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) UGM, Direktorat Penelitian UGM, Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan (PKMK) FKKMK UGM dengan dukungan Knowledge Sector Initiative (KSI) Indonesia mengadakan Forum Nasional Ke- 2 Manajemen Lembaga Penelitian Indonesia dengan tema: “Kepemimpinan dan Penguatan Manajemen Lembaga Penelitian di Perguruan Tinggi”. Kegiatan ini telah dilaksanakan pada 3 Mei 2018 di Auditorium FKKMK UGM. Forum Nasional Manajemen Riset ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman secara komprehensif dalam pengelolaan lembaga penelitian dalam konteks kebijakan, isu terkini dan tantangan di masa depan.
Forum Nasional Ke-2 Manajemen Lembaga Penelitian Indonesia:
Kepemimpinan dan Penguatan Manajemen Lembaga Penelitian di Perguruan Tinggi
Kamis, 3 Mei 2018 Auditorium FKKMK UGM
Kerjasama:
Direktorat Penelitian Universitas Gadjah Mada
Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada
Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan FKKMK UGM
Knowledge Sector Initiative – DFAT
LH Martin Institute – University of Melbourne
Latar Belakang
Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasi, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara efektif dan efisien. Efektif berarti tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sedangkan efisien berarti tugas yang dilaksanakan secara benar, terorganisir dan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
UNDUH MATERI UNDUH TOR UNDUH POSTER
PKMK – Yogya. Dalam rangka penguatan kapasitas manajemen lembaga penelitian di perguruan tinggi di Indonesia, Forum Nasional Manajemen Lembaga Penelitian Indonesia diselenggarakan untuk kali pertama di Auditorium Fakultas Kedokteran UGM, selama 3 hari berturut-turut pada tanggal 15-17 Mei 2017. Forum Nasional ini merupakan prakarsa dari Direktorat Penelitian UGM, Direktorat SDM UGM, Pusat Inovasi dan Kajian Akademik (PIKA) UGM, Fakultas Kedokteran UGM, Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan (PKMK) FK UGM, Knowledge Sector Initiative (KSI)-DFAT, serta LH Martin Institute-University of Melbourne. Dalam pembukaan hari pertama, Senin 15 Mei 2017 yang diisi dengan kegiatan Seminar Kepemimpinan dan Penguatan Manajemen Lembaga Penelitian di Perguruan Tinggi, hadir sejumlah pembicara baik skala nasional hingga internasional, dan peserta dari seluruh Indonesia yang berkaitan dengan lembaga penelitian di perguruan tinggi.
Forum Nasional I
Manajemen Lembaga Penelitian Indonesia
“Kepemimpinan dan Penguatan Manajemen Lembaga Penelitian di Perguruan Tinggi”
Kerjasama
Direktorat Penelitian Universitas Gadjah Mada
Direktorat Sumber Daya Manusia Universitas Gadjah Mada
Pusat Inovasi dan Kajian Akademik Universitas Gadjah Mada
Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada
Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan FK UGM
Knowledge Sector Initiative – DFAT
LH Martin Institute – University of Melbourne
Senin, 15 Mei 2017 Pukul 08.00 – 15.15 WIB
Auditorium Fakultas Kedokteran UGM
Annual Scientific Meeting (ASM)
Yogyakarta, 04 Maret 2017
Dalam rangka Dies Natalis FK UGM ke-71, HUT RS UGM ke-5
dan HUT RSUP Dr. Sardjito ke-35
“Pencegahan dan Pengendalian Resistensi Antimikroba”
Pengantar
Annual Scientific Meeting (ASM), Fakultas Kedokteran UGM tahun 2017, mengambil tema ‘Pencegahan dan Pengendalian Resistensi Antimikroba’. kegiatan ini merupakan rangkaian peringatan HUT RSUP Dr. Sardjito ke-35, HUT RS UGM ke-5 dan Dies Natalis FK UGM ke-71. Seminar Nasional ASM diselenggarakan pada Sabtu (4/3/2017) di Auditorium FK UGM. Ada sejumlah pembicara yang hadir kali ini, antara lain dr. Slamet, MHP (Staf Ahli Menteri Kesehatan Bidang Teknologi Kesehatan dan Globalisasi), Dirjen Yankes, Kepala BPOM, perwakilan BPJS Kesehatan, Yayasan Orang Tua Peduli dan lain-lain.
Sesuai amanat amandemen UUD 1945 Pasal 34 ayat 2, negara berkewajiban untuk mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat (Republik Indonesia, 2002). Selain itu, resolusi World Health Assembly (WHA) ke-58 tahun 2005 di Jenewa menginginkan setiap negara menyelenggarakan Universal Health Coverage (UHC) bagi seluruh penduduk (World Health Organization, 2005). Berdasarkan kedua amanat ini, pemerintah Indonesia bertanggung jawab atas pelaksanaan jaminan kesehatan masyarakat melalui program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), dengan BPJS Kesehatan sebagai penyelenggaranya. Selama berlangsungnya JKN jumlah peserta sampai dengan bulan Maret 2016 tercatat sebanyak 163.327.183 jiwa (BPJS Kesehatan, 2016) . Sampai dengan saat ini pula pemerintah dan BPJS Kesehatan terus memperbaiki pelaksanaan program JKN melalui monitoring dan evaluasi kegiatan. Salah satu bentuk kegiatan tersebut adalah meningkatkan mutu pelayanan kesehatan yang diimbangi dengan pembayaran pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan tingkat pertama.