Dengan semangat gotong – royong dan solidaritas yang meningkat di masyarakat pada masa pandemi COVID-19, filantropi memiliki peran besar dalam melengkapi kehadiran program pemerintah. Oleh karena itu, timbul suatu pertanyaan, “Bagaimana peranan filantropi dalam pendanaan kesehatan di masa pandemi COVID-19?” Untuk menjawab hal tersebut, Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan akan mengadakan Forum Nasional II Filantropi Kesehatan sebagai wadah elaborasi kemitraan di masa pandemi.
Event
Direktorat Penelitian Universitas Gadjah Mada (UGM) bekerjasama dengan Forum Rektor Indonesia menyelenggarakan webinar dengan tema Kemandirian Industri Farmasi dan Alat Kesehatan. Kegiatan ini diselenggarakan dengan mengundang narasumber Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) RI Prof. Dr. Laksana Tri Handoko, M.Sc; staf khusus Menteri Kesehatan Prof. dr. Laksono Trisnantoro, M.Sc, PhD; Rektor UGM Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng; dan Wakil Rektor UGM Bidang Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, drg. Ika Dewi Ana, M.Kes, PhD. Moderator dalam diskusi ini adalah dr. Yodi Mahendradhata, M.Sc, PhD selaku ketua tim gugus tugas Kemandirian Industri Farmasi dan Alat Kesehatan (KIFA) UGM.
Foto: BPJS Kesehatan
PKMK FK-KMK UGM bersama akademisi perguruan tinggi negeri dan swasta di 13 Provinsi Indonesia melakukan tindak lanjut advoksi kebijakan JKN. PKMK FK-KMK UGM merancang forum ini sebagai terobosan membangun jembatan komunikasi antara akademisi, masyarakat umum, dan pemangku kepentingan. Melalui kegiatan ini diharapkan tidak hanya PKMK FK – KMK UGM dan JKKI yang dapat mengawal monitoring dan evaluasi pelaksanaan kebijakan JKN, tetapi masyarakat umum dan lembaga swadaya masyarakat lainnya, serta pemerintah. Sehingga, ada perbaikan tata kelola program JKN dalam merespon kebutuhan kesehatan atau pelayanan publik yang adaptif, dengan menjunjung tinggi nilai-nilai yang menghargai keajegan, rutinitas, dan kepastian (Dwiyanto, 2016).
Foto: djppr.kemenkeu.go.id
Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan, Universitas Gadjah Mada (PKMK FK-KMK UGM) menginisiasi perbaikan kebijakan JKN dengan melibatkan pengambil keputusan. Inisiasi perbaikan tersebut dilakukan dengan menyusun analisis kebijakan berbentuk dokumen daftar isian masalah (DIM) yang terdiri atas tiga topik: tata kelola, equity dan mutu. Dalam DIM terdapat beberapa pasal dari UU No. 40 tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN), UU No. 24 tahun 2011 tentang Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial (BPJS) dan peraturan teknis JKN yang bermasalah serta perlu direvisi oleh Komisi IX DPR RI dan pemerintah.
Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan merupakan salah satu pusat kajian di Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan UGM. Pada tahun 2021, PKMK memasuki usia ke-23. Tantangan pada usia ini tidak mudah karena bersamaan dengan pandemi COVID-19. Data pemerintah hingga 22 Februari 2021 menunjukkan bahwa 1.288.833 orang telah terdeteksi positif COVID-19 dengan jumlah pasien meninggal 34.691 orang.
Selama masa pandemi ini, banyak sekali kegiatan yang telah didukung oleh PKMK seperti membahas pengalaman para klinisi (dokter, perawat, serta tenaga-tenaga kesehatan lainnya) dan manajemen klinis dalam mengelola pasien corona virus, membahas hasil review jurnal artikel secara sistematis, membahas kesiapan rumah sakit dalam menangani pasien coronavirus, memperkuat sistem kesehatan untuk menghadapi peningkatan wabah COVID-19, sejak dari pelayanan primer sampai ke rumahsakit yang melibatkan lintas sektor, dan mengaktifkan sistem manajemen bencana di rumah sakit dan sistem kesehatan.
KERANGKA ACUAN KEGIATAN
Pertemuan Tahunan PKMK ke-23
Selasa, 2 Maret 2021 pkl 08.00-12.00 Wib
“Business Continuity Lembaga Riset di Perguruan Tinggi pada era Pandemi”
Pengantar
Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan (PKMK) didirikan sejak 5 Februari 1998, dan awal 2021 ini memasuki tahun ke-23. Tahun ke-23 menjadi ujian bagi semua pihak, karena sejak awal Maret 2020 seluruh negara di dunia termasuk Indonesia mendapatkan dampak atas virus corona (COVID-19). Selama masa pandemi ini, banyak sekali kegiatan yang telah di dukung oleh PKMK seperti membahas pengalaman para klinisi (dokter, perawat, serta tenaga-tenaga kesehatan lainnya) dan manajemen klinis dalam mengelola pasien corona virus, membahas hasil review jurnal artikel secara sistematis, membahas kesiapan rumah sakit dalam menangani pasien coronavirus, memperkuat sistem kesehatan untuk menghadapi peningkatan wabah covid, sejak dari pelayanan primer sampai ke rumahsakit yang melibatkan lintas sektor, dan mengaktifkan sistem manajemen bencana di rumah sakit dan sistem kesehatan. Pandemi belum berakhir, dan kita tidak tahu kapan akan berakhirnya.
Sistem Kesehatan di Indonesia mengalami goncangan hebat sepanjang 2020 lalu akibat bencana non alam pandemi COVID-19. Pandemi ini berdampak dan menguji langsung Sistem Kesehatan Nasional dan Daerah (SKN dan SKD), yang mana keduanya diperhitungkan lemah untuk menghadapi ancaman ketahanan kesehatan, bencana alam, maupun bencana non alam seperti saat ini. Dalam menghadapi tantangan berat ini, ada pertanyaannya apakah Pemerintah akan melakukan strategi Reformasi Kesehatan? Apakah pendekatan reformasi ini tepat dilakukan dalam masa pandemi COVID-19 dan sesudahnya? Kegiatan Outlook ini akan mencoba membahas apa yang terjadi di tahun 2020 dan apa yang mungkin akan terjadi pada 2021. Acara diselenggarakan pada Rabu, 13 dan 20 Januari 2021 oleh Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan FK – KMK UGM melalui zoom meeting, selengkapnya
Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan (PKMK), merupakan salah satu pusat kajian di bawah struktur Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan, Universitas Gadjah Mada. PKMK merangkum dokumentasi kegiatan tahun 2020 dalam Memori Kegiatan Tahun 2020 PKMK FK-KMK UGM. Perjalanan tim manajemen, staf, peneliti, dan konsultan PKMK dapat disaksikan mulai dari saat sebelum pandemi, saat pandemi, dan setelah ada tatanan baru.
Sepanjang 2020, PKMK melaksanakan 677 kegiatan daring dan luring. Secara umum, kegiatan dapat dibagi menjadi tiga kelompok besar yaitu: kegiatan organisasi yang didukung oleh unit publikasi, kegiatan proyek penelitian dan kerjasama yang dilaksanakan oleh divisi, dan kegiatan pengabdian masyarakat atau social events.
PKMK FK-KMK UGM melihat pentingnya pengembangan konsultan manajemen RS Pendidikan/FK. RS Pendidikan dan Fakultas Kedokteran merupakan organisasi yang sangat kompleks. Bagaimana mengelola RS Pendidikan Utama, bagaimana mengelola RS Satelit/RS Jejaring, bagaimana mengelola departemen – departemen perlu dilakukan oleh para pemimpin yang mempunyai pemahaman manajerial.
Dalam aspek hubungan FK dengan RS Pendidikan perlu ada persamaan pandang tentang RS Pendidikan, termasuk hubungan departemen-departemen dengan KSM, dan KPS. Konsep AHS yang sekarang masih belum berjalan secara riil perlu di tangani secara serius. Pendidikan spesialis membutuhkan perhatian besar misal dalam hak dan kewajiban residen, hubungannya dengan pendidik serta NIDK. Aspek lain yang perlu diperhatikan adalah adanya kemungkinan dokter asing masuk di Indonesia dengan RS asing, serta mungkin fakultas kedokteran asing.
Kebijakan Jaminan Kebijakan Kesehatan (JKN), kebijakan penurunan stunting, kebijakan penurunan kematian ibu merupakan contoh – contoh produk dari siklus kebijakan. Kebijakan di berbagi topik ini berawal dari banyak data yang telah dikumpulkan melalui penelitian maupun metode yang lain, termasuk data rutin. Data yang sudah dikumpulkan tersebut sebaiknya digunakan untuk penyusunan analisis kebijakan dan menjadi tools (alat) proses advokasi kebijakan.
Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan (PKMK) FK – KMK UGM menginisiasi Dashboard Sistem Kesehatan Nasional dan Provinsi berupa laman untuk menyajikan berbagai data yang disebut DaSK. Tujuannya untuk