Kunjungan Tim USAID ke Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan (PKMK) Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK) UGM dilaksanakan pada 13 Februari 2018. Tim USAID disambut oleh Prof. dr. Ova Emilia, M. Med. Ed., PhD., Sp. OG(K) (Dekan FKKMK), dr Yodi Mahendradhata, M.Sc, PhD (Wakil Dekan Bidang Penelitian dan Pengembangan) dan tim PKMK yang terdiri dari Prof dr. Laksono Trisnantoro, Dr. dr. Andreasta Meliala dan Shita Dewi, PhD.
Dalam pertemuan ini, Laksono memaparkan hasil Riset Implementasi Jaminan Kesehatan Nasional (IR JKN) yang dilaksanakan di 5 kabupaten/kota. Tujuan Riset Implementasi JKN Siklus II merupakan hasil keputusan bersama atau tindak lanjut Kementrian Kesehatan dan PKMK FKKMK UGM. Hasil penelitian IR JKN siklus II menunjukkan bahwa dana kapitasi dari BPJS yang diterima oleh sebagai jasa pelayanan petugas kesehatan memiliki porsi yang kecil dalam seluruh pendapatan yang diterima.
Beberapa kota/kabupaten menunjukkan bahwa sebagian besar komponen pendapatan didapatkan dari tunjungan daerah dan praktik kerja swasta (pada klinik swasta dan pratek pribadi lainnya). Sistem insentif yang diterima oleh petugas kesehatan sering tidak menunjukkan kinerja sehingga dapat menimbulkan isu ketidakadilan untuk petugas kesehatan. Temuan menarik lainnya yaitu dana non-kapitasi dari BPJS yang didapatkan melalui proses klaim belum secara potensial dimanfaatkan sebagai insentif.
Dalam kunjungan tersebut, Tim USAID juga menyatakan bahwa terdapat gambaran menarik tentang bagaimana PKMK mendapatkan kepercayaan dari pemangku kepentingan. PKMK dalam IR JKN, melakukan advokasi langsung melalui diseminasi hasil penelitian dengan menggunakan data primer dalam penelitian. PKMK menghindari melibatkan kontribusi dari media dan publikasi jurnal. Pasalnya, hal tersebut dapat menimbulkan rasa ketidaknyamanan pemangku kepentingan dalam mengambil keputusan. PKMK mencoba untuk tidak menjadi pihak kontra maupun pro terhadap pemerintah, sehingga dapat dengan nyaman bekerjasama dengan pemangku kepentingan. FKKMK juga menyatakan telah banyak melibatkan mahasiswa dalam riset implementasi JKN yang bertujuan bukan untuk publikasi jurnal, namun bertujuan menguatkan implementasi JKN tersebut.
PKMK tidak bekerja sendirian, namun juga melibatkan mitra universitas lokal seperti Universitas Sumatera Utara, Universitas Negeri Jember dan juga Universitas Cendrawasih. Tujuan dari kerjasama ini yaitu meningkatkan kapasitas dari universitas lokal, dan sebagai salah satu langkah dalam memantau implementasi JKN di 5 kabupaten/kota tersebut. Peningkatan kapasitas universitas lokal dilakukan dengan melibatkan mereka pada proses analisis laporan dan juga pada webinar yang diselenggarakan khusus untuk mendukung penelitian ini. Mitra lokal juga dilibatkan dalam penyusunan story of change, sehingga PKMK mengharapkan universitas lokal dapat mengetahui sejauh mana tujuan yang akan dicapai dengan realita yang ada.
Pertemuan tersebut juga mendiskusikan tentang hasil IR JKN siklus II yang menggambarkan tentang variasi sistem insentif yang diterima oleh petugas kesehatan di 5 kabuapten/kota. Variasi tersebut menggambarkan sistem insentif yang bersifat terpusat berpotensi menimbulkan kesenjangan kinerja puskesmas dimanapun. Diskusi tentang bagaimana apakah sistem pembiayaan di Indonesia belum dipengaruh oleh indikator kinerja. Kondisi tersebut menjadi semakin kompleks, faktanya data BPJS sulit diakses sehingga Dinas Kesehatan kabupaten/kota tidak mengetahui kinerjanya puskesmas secara langsung.
Reporter: Relmbuss Biljers Fanda