PKMK-Yogyakarta. Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan (PKMK) FK-KMK UGM bekerjasama dengan Departemen Sejarah FIB UGM menyelenggarakan Seri Webinar Sejarah Kebijakan Kesehatan pada Jum’at (14/2/2025) dengan tema “Sejarah Kebijakan Pendidikan Dokter Umum dan Dokter Spesialis: Apakah Terjadi “History in the Making” Karena Adanya UU Kesehatan 2023” dalam Annual Scientific Meeting FK-KMK UGM. Acara ini membahas transformasi kebijakan pendidikan kedokteran dari era kolonial hingga pasca Undang-Undang Kesehatan 2023.
Mendorong Sinergi, Mengawal Transformasi
Santika Hotel – Gunung Kidul , 18-19 Februari 2025
Pendahuluan
Departemen Kebijakan dan Manajemen Kesehatan (KMK) bersama Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan (PKMK) merupakan bagian integral dari Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKMK) Universitas Gadjah Mada. Departemen KMK telah berfokus mengembangkan keilmuan di bidang kebijakan dan manajemen kesehatan dan mendukung kegiatan tridarma perguruan tinggi dengan terus melakukan inovasi dalam pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat. PKMK telah banyak memberikan kontribusi kepada ragam penelitian dan pengabdian FKKMK selama 27 tahun terakhir. Sebagai bagian dari ekosistem dunia Pendidikan, sebuah pusat kajian memiliki peran strategis untuk memberi pula kontribusi dalam bahan-bahan pengajaran berupa pengalaman praktis di lapangan, sementara di lain pihak dapat mengakses ragam keahlian transdisiplin yang tersedia di FKKMK.
PKMK-Yogyakarta. Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan FK-KMK UGM mengadakan webinar “Review Kebijakan Tuberkulosis Tahun 2024 Berbasis Transformasi Sistem Kesehatan dan Outlook 2025” dalam rangka Annual Scientific Meeting 2025 . Acara ini digelar secara daring melalui Zoom Meeting serta luring di Gedung Litbang FK-KMK UGM. Webinar ini dihadiri oleh akademisi, praktisi kesehatan, serta pemangku kepentingan serta berbagai instansi yang berfokus pada kebijakan dan penanggulangan Tuberkulosis (TB) di Indonesia. Selaras dengan pilar ketiga SDGs yang berfokus pada menjamin kesehatan dan kesejahteraan bagi semua individu di semua usia, webinar ini digelar untuk membahas implikasi kebijakan-kebijakan terkait penanganan Tuberkulosis (TB) di Indonesia yang diharapkan dapat menjadi strategi untuk meningkatkan kesejahteraan kesehatan masyarakat secara optimal.
Pusat kebijakan dan manajemen kesehatan FK-KMK UGM akan menyelenggarakan kegiatan seminar review kebijakan 7 topik Prioritas Kesehatan Tahun 2024 Berbasis Transformasi Sistem Kesehatan dan Outlook 2025. Fokus diskusi akan mencakup tujuh topik kesehatan kritis seperti Diabetes melitus, Stroke, Tuberkulosis, Stunting, Angka kematian Ibu dan Jantung. Kegiatan ini bertujuan menjadi wadah dialog pemangku kebijakan untuk membangun sistem kesehatan yang responsif terhadap tantangan pelayanan kesehatan di masa depan.
Kemajuan teknologi yang pesat, termasuk yang melibatkan Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence/AI), dianggap sebagai alat yang penting untuk menciptakan dunia yang lebih sehat, lebih adil, dan damai. Penggunaan teknologi secara inventif untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) pada 2030 telah menunjukkan manfaat yang signifikan, misalnya dengan berkontribusi pada kelestarian lingkungan global dan pelestarian keanekaragaman hayati. Namun, penting juga untuk mempertimbangkan potensi risiko yang terkait dengan inovasi-inovasi ini, seperti ancaman keamanan, misinformasi, disinformasi, akses yang tidak adil, dan pelanggaran privasi.
PKMK-Yogyakarta 23 Januari 2025. Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan (PKMK) Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (FK-KMK UGM) bekerja sama dengan Himpunan Obstetri Ginekologi Sosial Indonesia (HOGSI), menyelenggarakan webinar dengan judul “Peran Kepemimpinan SpOG: Kunci Menekan Angka Kematian Ibu”. Narasumber dan pembahas dalam kegiatan ini berasal dari berbagai instansi. Narasumber adalah Dr. dr. Yessi Rahmawati, Sp.OG., M.H. selaku direktur RSUD Waluyo Jati Probolinggo, Dr.dr.I Wayan Agung Indrawan,Sp.OG(K), MMRS selaku Kepala Bidang Pelayanan Medik RSU Saiful Anwar Malang, dan drg. Muhammad Zamroni selaku Kabid Kesmas Dinas Kesehatan Kota Malang. Sedangkan pembahas adalah Prof. dr. Laksono Trisnantoro, M.Sc, PhD selaku guru besar PKMK FK-KMK UGM. Pembahas kedua adalah dr. Muhammad Ardian C.L., Sp.OG (K), M.Kes dari Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga dan Plt. Wadir Yanmed RS Unair. Kegiatan ini dipandu oleh Dr. dr. Prita Muliarini, Sp.OG, Subsp.Obginsos., M.H., FISQua, CMC selaku moderator. Sebelum pemaparan inti oleh para narasumber, kegiatan diawali dengan pengantar dari Prof Laksono.
Dr. dr. Yessi Rahmawati, Sp.OG., M.H. membahas pentingnya peran kepemimpinan dokter spesialis obstetri dan ginekologi (SpOG) dalam menurunkan angka kematian ibu (AKI) di Indonesia. Meskipun berbagai kebijakan dan program telah diterapkan, AKI masih tinggi, terutama di daerah terpencil, akibat keterbatasan akses layanan kesehatan, fasilitas medis, serta kesadaran masyarakat. Solusi yang ditawarkan mencakup peningkatan kualitas pelayanan kesehatan, edukasi reproduksi, pelatihan tenaga medis, penggunaan teknologi digital untuk mendukung deteksi dini, dan sistem rujukan yang efektif. Dengan kolaborasi tenaga medis, masyarakat, dan pemerintah, diharapkan target penurunan AKI dapat tercapai demi kesehatan ibu dan bayi.
Dr. dr. I Wayan Agung Indrawan,Sp.OG(K), MMRS memaparkan dengan mengintegrasikan pendekatan digital seperti aplikasi rujukan dan inovasi alat medis seperti STIPUTS BRA, efektivitas pelayanan maternal meningkat secara signifikan. Tantangan seperti akses layanan, resistensi terhadap perubahan, dan kurangnya edukasi masyarakat diatasi melalui kolaborasi lintas sektor, pelatihan tenaga medis, dan penguatan sistem rujukan. Kepemimpinan SpOG yang efektif dan kolaboratif terbukti menjadi kunci penting dalam menurunkan AKI dan meningkatkan kualitas kesehatan ibu serta bayi di Indonesia.
drg. Muhammad Zamroni menyampaikan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam menurunkan AKI. Berbagai upaya telah dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kota Malang seperti mengadakan loka karya dan audit maternal perinatal yang mengundang seluruh puskesmas, rumah sakit, klinik, dan TPMB. Kemudian dilakukan pembahasan untuk mengetahui penyebab kematian ibu dan bayi serta bagaimana cara melakukan pencegahan dan tatalaksananya sebagai bahan pembelajaran agar tidak terjadi kasus serupa. Selain itu juga diadakan kolaborasi dengan gerakan peduli ibu dan anak sehat (GELIAT) UNAIR- UNICEF. Dinas kesehatan juga melakukan refreshing Materi Tatalaksana Gawat Darurat di Bidang Obstetri dan Ginekologi kepada para Dokter dan Bidan di Seluruh Puskesmas Kota Malang, sosialisasi layak hamil kepada bidan, kader, lintas sektor dan pemuka agama, dan workshop peningkatan pelayanan CTU dan AMPSR. Upaya ini dilakukan untuk menurunkan kematian ibu di kota Malang.
dr. Muhammad Ardian C.L., Sp.OG (K), M.Kes menyampaikan bahwa peran kepemimpinan klinis dan meta leadership dalam meningkatkan kualitas pelayanan maternal semakin mendapat perhatian. Saat ini, tuntutan agar para klinisi berperan sebagai pemimpin dan manajer terus meningkat di seluruh dunia. Hal ini mendorong pengembangan tema kepemimpinan klinis yang didukung oleh agenda kebijakan, seperti keselamatan pasien dan peningkatan mutu layanan kesehatan. Dalam konteks kepemimpinan klinis, pendidik di sekolah kedokteran memegang peran penting dalam mengasah potensi kepemimpinan para mahasiswa. Tugas pendidik tidak hanya terbatas pada mengajar dan praktik klinis, tetapi juga mencakup memberikan teladan sebagai pemimpin yang kompeten.
Prof. dr. Laksono Trisnantoro, M.Sc, PhD menyampaikan pentingnya peran kepemimpinan SpOG sebagai pemimpin teknis untuk upaya penurunan kematian ibu. Untuk mendukung peran SpOG tersebut, diperlukan suatu kebijakan berbasis bukti dengan menggunakan data. Saat ini, PKMK FK-KMK UGM sedang mengembangkan suatu inovasi analisis kebijakan berbasis data melalui Dashboard Sistem Kesehatan (DaSK). Melalui DaSK, pengguna dapat mengakses data terkini analisis kebijakan berbasis bukti, serta visualisasi yang intuitif untuk membantu memahami situasi kesehatan secara komprehensif di level pusat, provinsi, sampai kabupaten.
Webinar ini ditutup dengan take home message dari Dr. dr. R. Soerjo Hadijono, Sp. OG, Subsp. Obsginsos selaku Ketua HOGSI yang menekankan pentingnya kepemimpinan SpOG dalam upaya preventif dan promotive dapat memberikan dampak yang bermakna dalam menurunkan kematian ibu karena pemimpin memiliki kemampuan untuk mengintegrasikan berbagai elemen yang diperlukan. Dengan kepemimpinan yang kuat dan terkoordinasi, berbagai tantangan yang menghambat penurunan AKI dapat diatasi secara lebih efektif dan berkelanjutan.
Reporter: Monita Destiwi (Divisi Public Health)
SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, SDG 10: Berkurangnya Kesenjangan, SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan
PKMK-Yogyakarta. Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (PKMK FK-KMK UGM) menyelenggarakan webinar Review Kebijakan Diabetes Melitus Tahun 2024 berbasis Transformasi Sistem Kesehatan dan Outlook 2025 pada Kamis (30/01/2025).
Acara dibuka oleh Prof Laksono Trisnantoro MSc. PhD selaku Guru Besar FK-KMK UGM yang menjelaskan tentang pentingnya penggunaan Dashboard Digital dalam menghasilkan review-review kebijakan yang bermanfaat dalam penyusunan evidence based policy making bagi para pemangku kepentingan. Oleh sebab itu, peserta didorong untuk menjadi mitra kolaborator data-data terkait Diabetes Mellitus dari berbagai daerah.
Acara dilanjutkan dengan paparan terkait gambaran penggunaan DASK oleh Candra, SKM., MPH selaku peneliti PKMK FK-KMK UGM. Candra menjelaskan dari hasil review, terdapat ketidakmerataan pelayanan kesehatan Diabetes Mellitus di Indonesia antara wilayah timur dan barat. Melalui Prinsip Transformasi Kesehatan, diharapkan kebijakan pencegahan dan penanggulangan Diabetes Mellitus dapat dilaksanakan dengan lebih komprehensif melalui kerjasama yang semakin kuat sebagai hasil pemantauan bersama data-data perkembangan penyakit Diabetes Mellitus di daerah.
Selanjutnya, paparan narasumber pertama oleh dr. Esti Widiastuti M, MScPH selaku Ketua Tim Kerja Diabetes Melitus dan Gangguan Metabolik, Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI). Esti menjelaskan bahwa pencegahan dan penanggulangan Diabetes Mellitus perlu bekerja sama dengan sektor lain. Harapannya platform yang dapat memberikan gambaran penyakit Diabetes Mellitus akan sangat membantu Pemangku kepentingan, khususnya Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dalam melakukan evaluasi dan pemantauan layanan Diabetes Mellitus yang berlangsung selama ini.
Paparan kedua oleh dr Donni Hendrawan, M.P.H, CGP, CHIP, CGRCP Deputi Direksi Bidang Riset dan Inovasi BPJS Kesehatan menjelaskan perlunya literasi data, bagaimana data dikumpulkan, diolah dan dimanfaatkan perlu dipahami oleh para pemangku kepentingan sehingga kualitas data terjaga dan hasil analisis data dapat dipertanggungjawabkan. Selain itu koordinasi penanganan kasus juga diperlukan agar data yang masuk pada sistem yang ada tersusun sistematis.
Paparan ketiga oleh dr. Lana Unwanah selaku Kepala Bidang Pencegahan Pengendalian Penyakit dan Pengelolaan Data dan Sistem Informasi Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta menjelaskan upaya-upaya pencegahan dan penanggulangan Diabetes Melitus di wilayah Yogyakarta yang telah dilakukan berdasarkan prinsip transformasi kesehatan, kendati demikian, tidak hanya usaha dari para pemangku kepentingan saja, tetapi juga diperlukan kesadaran masyarakat tentang penatalaksanaan Diabetes Melitus.
Paparan keempat disampaikan oleh Hasnah Haerani, Apt selaku Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Balikpapan. Haznah menjelaskan penatalaksanaan Diabetes Melitus di wilayah Kota Balikpapan telah dilakukan berdasarkan prinsip transformasi kesehatan dengan fokus pada penurunan komplikasi akibat Diabetes Mellitus. Kerjasama lintas sektor, OPD, Akademisi dan profesi juga diterapkan hingga saat ini untuk menanggulangi Diabetes Mellitus sehingga pencapaian SPM telah melebihi target. Masyarakat juga meningkat kesadarannya untuk melakukan skrining Diabetes Mellitus. Inovasi Balikpapan Hidup Manis Tanpa Gula (Bahimat) telah berjalan selama 3 tahun dari puskesmas hingga tingkat kota. Inovasi ini juga didukung dengan regulasi-regulasi tingkat daerah sehingga dampak inovasi ini dapat lebih dirasakan manfaatnya di Kota Balikpapan.
Reporter: Ester Febe, MPH (Peneliti PKMK UGM)
Rabu, 22 Januari 2025
PKMK-Yogyakarta. Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (PKMK FK-KMK UGM) menyelenggarakan Seminar: Launching 7 Topik Prioritas dalam Penggunaan Dashboard Sistem Kesehatan (DaSK) berdasarkan Prinsip Transformasi Kesehatan pada Rabu (22/01/2025). Kegiatan dibuka oleh moderator M. Faozi Kurniawan, SE., Akt., MPH.
Sesi 1: Pengantar Konsep dan Aplikasi DaSK
Sesi 1 diawali dengan pemaparan oleh Prof. dr. Laksono Trisnantoro, M.Sc., PhD selaku Guru Besar FK-KMK Universitas Gadjah Mada memperkenalkan inovasi Dashboard Sistem Kesehatan (DaSK) sebagai platform berbasis data yang dirancang untuk mendukung analisis kebijakan kesehatan di Indonesia. Dengan berfokus pada tujuh masalah kesehatan prioritas, termasuk stunting, diabetes melitus (DM), tuberkulosis, katarak, kematian ibu, stroke, dan jantung. DaSK menawarkan data terkini dan visualisasi yang intuitif untuk mendukung pengambilan keputusan strategis. Studi kasus DM menyoroti pentingnya transformasi kebijakan yang integratif, inovatif, dan berbasis bukti untuk mengurangi beban penyakit. Platform ini juga mendorong kolaborasi lintas sektor, melibatkan lembaga pendidikan, penelitian, dan pemerintah, serta memanfaatkan pendekatan transdisiplin untuk mengatasi tantangan kesehatan secara komprehensif. Harapannya, DaSK dapat menjadi landasan dalam memperkuat sistem kesehatan nasional melalui transformasi layanan, pembiayaan, teknologi, dan sumber daya manusia.
Dwi Puspasari, M.Sc., selaku pelaksana tugas Kepala Pusat Kebijakan Upaya Kesehatan BKPK Kementerian Kesehatan RI, menyampaikan apresiasi kepada tim PKMK FK-KMK UGM atas inisiatif pengembangan Dashboard Sistem Kesehatan (DaSK). Pihaknya menekankan bahwa keberadaan DaSK memungkinkan akses data kesehatan yang lebih luas bagi berbagai pihak, termasuk universitas, dinas kesehatan, dan pemerintah daerah. Kolaborasi dengan Kementerian Kesehatan melalui Pusdatin telah mengintegrasikan data-data strategis, seperti hasil survei status gizi dan data survei lainnya, yang dapat diakses melalui platform seperti https://layanandata.kemkes.go.id Dwi juga menyoroti pentingnya DaSK sebagai alat untuk analisis koheren yang menghubungkan data monitoring, evaluasi rutin, hingga data global sebagai referensi.
Selain mendukung pengolahan data di tingkat daerah, Dwi menegaskan potensi kolaborasi lebih lanjut antara Kementerian Kesehatan dan PKMK UGM untuk memanfaatkan DaSK dalam penyebaran informasi yang terpercaya dan meningkatkan kualitas kebijakan berbasis data. Dwi menutup dengan harapan bahwa DaSK dapat menjadi salah satu instrumen untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.
Sesi 2: Kemitraan Analisis Data Kesehatan
Dalam pengantarnya, Prof. Laksono menjelaskan konsep Kemitraan Analisis Data Kesehatan sebagai upaya kolaboratif antara UGM dan berbagai perguruan tinggi di Indonesia, termasuk Fakultas Kedokteran (FK), Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM), Poltekkes, STIKes, serta lainnya. Kemitraan ini bertujuan membangun jejaring analis data kesehatan untuk mendukung kebijakan berbasis bukti melalui pemanfaatan Dashboard Sistem Kesehatan (DaSK) dan Digital Data Corner. UGM, sebagai pusat kemitraan, menyediakan layanan analisis data, visualisasi, dan pelatihan kepada anggota kemitraan. Prof. Laksono menekankan pentingnya kontribusi anggota dalam menghasilkan laporan tahunan terkait kebijakan kesehatan, seperti diabetes melitus (DM) atau kematian ibu di level provinsi atau kabupaten, dengan pendekatan berbasis transformasi kesehatan. Harapannya, perguruan tinggi dapat menjadi pusat analis data yang membantu pengambil kebijakan, termasuk pemerintah daerah dan pihak swasta, yang seringkali memiliki keterbatasan waktu atau kemampuan dalam mengolah data. Beliau juga menjelaskan bahwa kemitraan ini berbasis keanggotaan tahunan dengan biaya yang terjangkau, menawarkan manfaat besar, termasuk kontribusi dalam kebijakan kesehatan nasional dan potensi kolaborasi lintas sektor. Prof. Laksono menutup dengan harapan bahwa kemitraan ini menjadi langkah strategis dalam memperkuat sistem kesehatan melalui sinergi antara berbagai institusi pendidikan, pemerintah, dan sektor lainnya.
Sensa Gudya Sauma Syahra, S.Kom., M.Cs selaku peneliti di PKMK FK-KMK UGM dan tim Digital Data Corner UGM, memperkenalkan inovasi Dashboard Sistem Kesehatan (DaSK) yang dikembangkan oleh PKMK FK-KMK UGM. DaSK dirancang sebagai platform berbasis data yang mencakup tujuh topik kesehatan prioritas, seperti diabetes melitus, stunting, tuberkulosis, dan lainnya, yang akan diluncurkan secara bertahap mulai Februari 2025. Dalam pemaparannya, Sensa menjelaskan bahwa Kemitraan Analisis Data Kesehatan merupakan program eksklusif yang melibatkan individu maupun instansi, seperti perguruan tinggi, lembaga penelitian, dan lainnya untuk mengoptimalkan analisis kebijakan kesehatan berbasis data melalui portal DaSK. Kemitraan ini menawarkan manfaat seperti akses data untuk penelitian, kolaborasi lintas institusi, dan kesempatan networking antara universitas serta pemangku kebijakan di berbagai daerah. Pelayanan yang disediakan meliputi konsultasi analisis kebijakan kesehatan, pengolahan data deskriptif, hingga visualisasi data dalam bentuk dashboard interaktif dengan tools seperti Apache Superset. Anggota kemitraan diwajibkan menyusun laporan tahunan yang mencakup analisis kebijakan dan data berdasarkan topik serta wilayah yang dipilih. Program ini diharapkan menjadi katalisator dalam meningkatkan kualitas kebijakan kesehatan nasional, mendorong kolaborasi antar sektor, serta memperkuat sistem kesehatan berbasis data di Indonesia.
Prof. Dr. dr. Sabarinah, M.Sc., Ketua 1 AIPTKMI, mengapresiasi inisiatif pengembangan Dashboard Sistem Kesehatan (DaSK) dan Digital Data Corner oleh PKMK FK-KMK UGM, yang dianggap mendukung analisis kebijakan kesehatan di tingkat nasional dan daerah. Pihaknya mengkhawatirkan pembatasan wilayah dalam program kemitraan yang dapat menghambat akses institusi.
Selain itu, Prof. Sabarinah meminta klarifikasi terkait Hak Kekayaan Intelektual (HaKI) hasil analisis kebijakan dan mengusulkan perluasan kolaborasi lintas sektor dengan kementerian terkait untuk memperkuat sinergi kebijakan kesehatan. Ia menutup dengan apresiasi terhadap potensi DaSK sebagai platform strategis.
Prof. drg. Suryono, S.H, M.M, Ph.D., selaku ketua umum Asosiasi Fakultas Kedokteran Gigi Indonesia (AFDOKGI) memberikan apresiasi atas peluncuran Dashboard Sistem Kesehatan (DaSK) yang dinilai sebagai inovasi futuristik untuk mendukung kebijakan berbasis data di berbagai sektor, termasuk dunia pendidikan kedokteran gigi. Ia menekankan pentingnya penyediaan data yang valid, representatif, dan terkini untuk memudahkan pengambilan kebijakan. Prof. Suryono juga mengusulkan diversifikasi topik dalam DaSK agar mencakup isu kesehatan gigi dan mulut, sehingga dapat memberikan manfaat lebih luas bagi institusi pendidikan kedokteran gigi dalam menjalankan Tri Dharma perguruan tinggi, terutama pengabdian masyarakat. Selain itu, ia berharap platform ini mampu mendorong kolaborasi yang efektif antara dinas kesehatan, institusi pendidikan, dan Kementerian Kesehatan, guna mendukung pemerataan pelayanan kesehatan serta mencapai target pembangunan kesehatan nasional secara lebih terintegrasi.
Dr. dr. Suryani Yuliyanti, M.Kes., dari Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan Agung, memberikan apresiasi terhadap inisiatif pengembangan Dashboard Sistem Kesehatan (DaSK) dan Digital Data Corner (DCC) yang dinilai sangat membantu dalam menyajikan data terkini untuk mendukung kebijakan kesehatan berbasis bukti. Pihaknya menyoroti pentingnya data yang valid, representatif, dan mudah diperbarui untuk mengatasi tantangan kebijakan kesehatan, terutama di Jawa Tengah, yang memiliki tantangan besar terkait penyakit tidak menular seperti diabetes, hipertensi, dan jantung. Dr. Suryani mengapresiasi pelatihan analisis data yang disediakan DCC, yang dapat meningkatkan kompetensi dosen dalam menyediakan data bagi pengambil kebijakan.
Namun, pihaknya juga menggarisbawahi tantangan utama seperti alokasi waktu dosen dan keterbatasan pendanaan kelompok studi kebijakan kesehatan. Dengan model kemitraan yang ditawarkan, ia berharap program ini dapat mendorong partisipasi perguruan tinggi swasta dalam penelitian berbasis data, menciptakan kebijakan yang lebih efektif, serta meningkatkan kontribusi institusi pendidikan sebagai penggerak perubahan dalam pembangunan kesehatan nasional.
Sesi 3: Pengantar 7 Topik Prioritas dalam Penggunaan Dashboard Sistem Kesehatan (DaSK) dalam Annual Scientific Meeting (ASM) FK-KMK UGM
Shita Listya Dewi, S.IP., M.M., MPP, memaparkan peran dan potensi Dashboard Sistem Kesehatan (DaSK) sebagai alat penting dalam proses knowledge translation untuk kebijakan kesehatan berbasis bukti. Dalam kerangka Annual Scientific Meeting (ASM) FK-KMK UGM, yang tahun ini mengusung tema tuberkulosis, DaSK diperkenalkan sebagai platform yang dapat menganalisis, menyimpan, dan menyebarkan pengetahuan melalui pendekatan transdisiplin. Dengan tujuh topik prioritas, termasuk diabetes melitus, stunting, dan kematian ibu, DaSK menyajikan data yang dapat diakses hingga level desa, yang kemudian ditransformasi menjadi kebijakan atau tindakan melalui analisis berbasis kerangka transformasi kesehatan. Shita menekankan pentingnya kolaborasi antara akademisi, peneliti, dan pengambil kebijakan dalam memanfaatkan DaSK untuk menghasilkan analisis yang tepat sasaran, termasuk dalam pengembangan kapasitas dan advokasi. Pihaknya juga memaparkan jadwal peluncuran analisis kebijakan dari masing-masing topik prioritas pada Januari-Februari 2025, serta mendorong partisipasi aktif para mitra dalam kegiatan ini, yang berpotensi menjadi kontribusi berkelanjutan untuk pembangunan kesehatan nasional.
Reporter: Via Angraini (PKMK UGM)