Arsip:

Pengantar

Reportase Hospital Management Asia 2025

Hari 1: 10 September 2025 Hari 2: 11 September 2025 Hari 1: 10 September 2025

Sesi Pembukaan Hospital Management Asia 2025

Ho Chi Minh City Vietnam

PKMK-Vietnam. Pertemuan tahunan HMA pada tahun 2025 diselenggarakan di Ho CHi Minh City Vietnam, 10 – 11 September 2025. Dihadiri 1200 peserta dengan 65% peserta adalah CEO RS di Asia. Saya diundang sebagai salah satu juri dalam Hospital Management Asia (HMA). Seperti diketahui HMA menyelenggarakan Award di berbagai kategori. Posisi sebagai juri ini sudah sekitar 10 tahun saya lakukan bersama HMA. Pengamatan saya memang partisipasi RS-RS Indonesia dalam Award masih kurang, walaupun saat ini sudah semakin membaik. read more

Reportase NGOPI Bareng PKMK-KMK UGM Seri 2: Sosialisasi Penyusunan Modul dan Kurikulum di Bidang Kesehatan

PKMK-Yogyakarta. Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan bersama Departemen Kebijakan dan Manajemen Kesehatan menyelenggarakan NGOPI (Ngobrol produktif dan inspiratif) Bareng Seri 2 yang membahas seputar penyusunan modul dan kurikulum di bidang kesehatan pada Selasa (10/9/2025) di Gedung Litbang, FK-KMK UGM. Pada edisi kali ini, materi disampaikan oleh dr. Tridjoko Hadianto, DTM & H., M.Kes, selaku Koordinator Pengembangan Pendidikan dan Perlengkapan Departemen Parasitologi FK-KMK UGM, sekaligus Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Alma Ata Yogyakarta.

Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan peraturan mengenai isi dan tata cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan pembelajaran untuk mencapai tujuan tertentu. Secara sederhana, kurikulum merupakan pengalaman pendidikan yang dirancang untuk menggambarkan pengetahuan, keterampilan, dan standar yang diharapkan dan disusun secara terstruktur. Kurikulum mencakup segala hal mengenai tujuan pembelajaran secara keseluruhan, =&0=&, =&1=& pengajaran, dan =&2=&. Penilaian merupakan poin penting untuk membentuk komitmen individu dalam tujuan untuk menjadi kompeten. Kurikulum penting untuk membantu pendidik dan pelajar mencapai tujuan pendidikannya.

Sementara, modul adalah unit-unit kecil yang merupakan bagian dari kurikulum. Modul berisi materi, kegiatan, dan penilaian yang terstruktur untuk membantu mencapai tujuan pelatihan dan pembelajaran tertentu. Umumnya, modul juga memuat panduan bagi pengajar atau pengelola pembelajaran tentang cara menyampaikan materi pengajaran. Susunan modul yang baik meliputi judul yang menarik, tujuan pembelajaran, materi pembelajaran (informasi, konsep, dan teori yang relevan), kegiatan pembelajaran, penilaian (untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran), referensi (sumber bacaan untuk menunjang pembelajaran), dan rencana tindak lanjut (saran topik lanjutan setelah menyelesaikan modul). Materi berupa video sangat disarankan, mengingat ada beberapa hal yang sulit dijelaskan jika hanya melalui narasi.

Pada sesi diskusi, Tridjoko menyampaikan beberapa hal penting mengenai strategi penyusunan modul dan kurikulum. Judul modul sebaiknya dipikirkan dan dicantumkan di akhir proses penyusunan, seringkali penentuan judul yang menarik dan sesuai dengan keseluruhan isi modul masih menjadi tantangan, sehingga membutuhkan waktu untuk memantiknya. Topik modul sebaiknya disusun sesuai dengan relevansi sasaran yang ingin dituju. Selain itu, membuat modul perlu disesuaikan dengan kondisi yang sebenarnya atau bisa dilakukan uji coba berupa simulasi. Hal ini memungkinkan penyampaian topik menjadi lebih relevan dan mudah dipahami oleh peserta. Perlu menjadi catatan bagi pengelola pembelajaran atau pemilik course untuk selalu mengecek fitur umpan balik dari peserta. Ini merupakan hal yang sering dilewatkan oleh pemilik course, sehingga komunikasi pembelajaran tidak berjalan dua arah. Kemudian, disarankan pula agar fitur umpan balik disambungkan ke WhatsApp pemilik course untuk memudahkan proses belajar. Dalam konteks ini, proses maintaining menjadi aspek penting setelah modul dan course berhasil dikembangkan.

Reporter: Firda Alya (PKMK UGM)

Reportase MedInfo 2025

Reportase MedInfo 2025

MEDINFO 2025 adalah konferensi internasional terbesar di bidang informatika kesehatan yang diselenggarakan oleh International Medical Informatics Association (IMIA). Ajang ini mempertemukan peneliti, praktisi, perumus kebijakan, dan inovator dari seluruh dunia untuk berbagi pengetahuan, riset terbaru, dan solusi digital dalam sistem kesehatan. MEDINFO diadakan setiap dua tahun sekali dan menjadi wadah strategis untuk memperkuat kolaborasi lintas negara dan sektor. Tahun ini tepatnya pada 9–13 Agustus 2025, MEDINFO digelar di Taipei International Convention Center (TICC), Taiwan, dengan tema “Healthcare Smart × Medicine Deep”. Konferensi ini berfokus pada bagaimana kecerdasan buatan dan teknologi informasi klinis mendalam dapat memperkuat sistem kesehatan global. MEDINFO tahun ini mengangkat 5 track utama diantaranya: Information and Knowledge Management, Human, Organizational, and Social Aspects, Health Data Science & Artificial Intelligence, Quality, Safety, & Outcomes, dan Global Health Informatics, delegasi internasional akan membahas berbagai isu dalam rangkaian presentasi, diskusi panel, workshop, hingga pameran teknologi kesehatan digital. TIm UGM mengikuti kegiatan tersebut dan melaporkan liputannya melalui website ini.  read more

Diskusi Publik Penguatan Isu Kesehatan Jiwa dalam RPJMD

PKMK-Yogyakarta. Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan Fakultas Kedokteran Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (PKMK FK-KMK UGM) menyelenggarakan Diskusi Publik bertajuk Penguatan Isu Kesehatan Jiwa dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) secara daring pada 2 Juli 2025. Kegiatan ini bertujuan untuk mendorong pengarusutamaan isu kesehatan jiwa dalam perencanaan pembangunan daerah melalui peningkatan pemahaman, dialog multisektor, dan penyusunan rekomendasi kebijakan berbasis bukti, agar isu kesehatan jiwa dapat terintegrasi secara strategis dalam dokumen RPJMD dan kebijakan daerah lainnya.

Sebagai pengantar Prof. dr. Laksono Trisnantoro, MSc, PhD menyampaikan bahwa saat ini pemerintah daerah tengah mempersiapkan RPJMD yang ditargetkan selesai pada Agustus 2025. Pada sesi webinar sebelumnya, diperoleh kesimpulan bahwa kesehatan jiwa merupakan isu yang penting. Namun sayangnya, di masa lalu komponen kesehatan di RPJMD hanya seperti formalitas, karena tidak adanya analisis kesehatan lintas sektoral yang dilakukan secara mendalam. Selanjutnya, transformasi layanan kesehatan sangat perlu karena masih lebih 80% orang dengan masalah kesehatan jiwa tidak mendapatkan pertolongan terutama di negara berpenghasilan menengah dan rendah, pembiayaan upaya keswa juga dinilai masih kurang. Selain itu, proses untuk penyembuhan memerlukan waktu yang relatif lama. Harapannya upaya pelayanan kesehatan jiwa bisa mencakup seluruh aspek transformasi kesehatan yang dicanangkan oleh Kementerian Kesehatan. setelah sesi ini, harapannya isu kesehatan jiwa diharapkan bisa masuk ke dalam RPJMD atau dapat diperjuangkan untuk masuk pada renstra.

Selanjutnya dr. Imran Pambudi, MPHM selaku Direktur Pelayanan Kesehatan Kelompok Rentan Kementerian Kesehatan menyampaikan bahwa kesehatan jiwa sebagai isu strategis dengan 1,4% penduduk usia lebih dari 15 tahun mengalami depresi namun hampir 88% tidak mengakses pengobatan dengan berbagai alasan mulai dari akses hingga stigma. Spektrum kesehatan jiwa cukup lebar, prosesnya dapat dimulai dari kehamilan hingga sepanjangan usia manusia dengan berbagai determinannya yang membutuhkan upaya dari lintas stakeholder. Imran juga menyampaikan framework upaya kesehatan jiwa dimulai dari promotif, preventif, kuratif, hingga rehabilitatif. saat ini baru 47% Puskesmas yang memberikan layanan kesehatan jiwa (petugas terlatih dan ketersediaan obatnya ada) dengan gap antar wilayahnya yang sangat lebar. Baru 43,19% rumah sakit yang mampu rehabilitasi medis NAPZA. Imran juga menyampaikan perlunya kolaborasi dalam upaya pelayanan kesehatan jiwa di Indonesia. Terlebih ada beberapa tantangan pemerintah daerah dalam penyelenggaraan upaya kesehatan jiwa di tingkat daerah.

Ni Made Dwipanti Indrayanti S.T., M.T. selaku Kepala Bapperida DIY di awal menyampaikan mengenai gambaran umum kondisi pembangunan kesehatan jiwa di DIY. DIY merupakan provinsi dengan jumlah skizofrenia tertinggi di Indonesia. Berdasarkan data tahun 2024, cakupan pelayanan ODGJ berat mencapai 95,81%. Terdapat tren peningkatan kasus bunuh diri di DIY dari 2021 hingga 2024. Esensi dari kesehatan jiwa telah masuk pada misi RPJP DIY 2025-2045. Kesehatan jiwa belum tertuang secara eksplisit dalam RPJMD 2022-2027, namun termasuk dalam konteks inklusif bagi seluruh masyarakat. Harapannya melalui kegiatan diskusi dapat menjadi pemantik untuk memasukkan isu kesehatan jiwa sebagai bagian dari RPJMD 2027. Saat ini sudah ada upaya kolaborasi penanganan kesehatan jiwa mulai dari promotif, preventif, kuratif, hingga rehabilitatif.

Turut hadir pula Dr. Indria Laksmi Gamayanti, M.Si., Psikolog selaku Ketua Kolegium Psikologi Klinis yang menyampaikan tanggapannya mengenai ketersediaan tenaga kesehatan yang bertanggung jawab memberikan pelayanan kesehatan jiwa. Disampaikan juga mengenai upaya yang dilakukan untuk memastikan ketersediaan tenaga psikolog klinis di fasilitas kesehatan. Harapannya dari pemerintah daerah dapat memfasilitasi serta mendukung ketersediaan pelayanan upaya kesehatan jiwa di tingkat daerah.

Untuk mewujudkan upaya pelayanan kesehatan jiwa yang menyeluruh, diperlukan upaya kolaborasi dari berbagai pihak serta leading sector yang dapat menyuarakan pentingnya isu kesehatan jiwa di tingkat daerah. Pada akhirnya, apakah pemerintah daerah tahu dan mau untuk mengatasi permasalah kesehatan jiwa di tingkat daerah?

Materi dan Rekaman Kegiatan silahkan klik DISINI

Reporter: Latifah Alifiana (Divisi Diklat PKMK UGM)

Reportase The 19th Postgraduate Forum on Health System and Policy

UGM-Yogyakarta. The 19th Postgraduate Forum (PGF) dengan topik Policy and Action for Sustainable Healthcare 2030 diselenggarakan pada 17 dan 18 Juni 2025 di FK-KMK UGM. Tahun ini menjadi kali kesembilan belas forum diadakan. PGF merupakan agenda tahunan yang diinisiasi oleh Indonesia (UGM), Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM) dan Prince of Songkla University (Thailand). PGF tahun ini menghadirkan sejumlah narasumber dengan paparan yang menarik diantaranya dari Universiti Kebangsaan Malaysia, BPJS Kesehatan RI, RS Akademik UGM, Kementerian Kesehatan RI, FK-KMK UGM, Erasmus University Rotterdam, Lancet Countdown Sweden, Peking University China, Prince of Songkla University serta World Bank. Selain sesi plenary, PGF kali ini juga menghadirkan sesi Sinergy Hub yang mendorong peserta dari beragam latar belakang mendiskusikan topik tertentu secara mendalam kemudian para peserta dipandu untuk mengidentifikasi tantangan, solusi, dan potensi kemitraan bersama. Reportase: read more