Pos oleh :

hpm.fk

Forum Nasional 2 Manajemen Lembaga Penelitian Indonesia

Forum Nasional 2 Manajemen Lembaga Penelitian Indonesia

Forum Nasional Ke-2 Manajemen Lembaga Penelitian Indonesia:
Kepemimpinan dan Penguatan Manajemen Lembaga Penelitian di Perguruan Tinggi
Kamis, 3 Mei 2018 Auditorium FKKMK UGM

Kerjasama:
Direktorat Penelitian Universitas Gadjah Mada
Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada
Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan FKKMK UGM
Knowledge Sector Initiative – DFAT
LH Martin Institute – University of Melbourne

UNDUH POSTER

Latar Belakang

Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasi, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara efektif dan efisien. Efektif berarti tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sedangkan efisien berarti tugas yang dilaksanakan secara benar, terorganisir dan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. read more

Reportase Forum Nasional 1 Manajemen Lembaga Penelitian Indonesia

Reportase Forum Nasional 1 Manajemen Lembaga Penelitian Indonesia

UNDUH MATERI     UNDUH TOR      UNDUH POSTER

PKMK – Yogya. Dalam rangka penguatan kapasitas manajemen lembaga penelitian di perguruan tinggi di Indonesia, Forum Nasional Manajemen Lembaga Penelitian Indonesia diselenggarakan untuk kali pertama di Auditorium Fakultas Kedokteran UGM, selama 3 hari berturut-turut pada tanggal 15-17 Mei 2017. Forum Nasional ini merupakan prakarsa dari Direktorat Penelitian UGM, Direktorat SDM UGM, Pusat Inovasi dan Kajian Akademik (PIKA) UGM, Fakultas Kedokteran UGM, Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan (PKMK) FK UGM, Knowledge Sector Initiative (KSI)-DFAT, serta LH Martin Institute-University of Melbourne. Dalam pembukaan hari pertama, Senin 15 Mei 2017 yang diisi dengan kegiatan Seminar Kepemimpinan dan Penguatan Manajemen Lembaga Penelitian di Perguruan Tinggi, hadir sejumlah pembicara baik skala nasional hingga internasional, dan peserta dari seluruh Indonesia yang berkaitan dengan lembaga penelitian di perguruan tinggi. read more

FORUM NASIONAL I Manajemen Lembaga Penelitian Indonesia

Forum Nasional I

Manajemen Lembaga Penelitian Indonesia
“Kepemimpinan dan Penguatan Manajemen Lembaga Penelitian di Perguruan Tinggi”

Kerjasama
Direktorat Penelitian Universitas Gadjah Mada
Direktorat Sumber Daya Manusia Universitas Gadjah Mada
Pusat Inovasi dan Kajian Akademik Universitas Gadjah Mada
Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada
Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan FK UGM
Knowledge Sector Initiative – DFAT
LH Martin Institute – University of Melbourne

Senin, 15 Mei 2017 Pukul 08.00 – 15.15 WIB
Auditorium Fakultas Kedokteran UGM

i.underline

UNDUH MATERI     UNDUH TOR      UNDUH POSTER read more

Reportase Annual Scientific Meeting Ke-10 Pencegahan dan Pengendalian Resistensi Antimikroba

Reportase Annual Scientific Meeting Ke-10 Pencegahan dan Pengendalian Resistensi Antimikroba

Annual Scientific Meeting (ASM)
Yogyakarta, 04 Maret 2017

Dalam rangka Dies Natalis FK UGM ke-71, HUT RS UGM ke-5
dan HUT RSUP Dr. Sardjito ke-35

“Pencegahan dan Pengendalian Resistensi Antimikroba”

Pengantar

Annual Scientific Meeting (ASM), Fakultas Kedokteran UGM tahun 2017, mengambil tema ‘Pencegahan dan Pengendalian Resistensi Antimikroba’. kegiatan ini merupakan rangkaian peringatan HUT RSUP Dr. Sardjito ke-35, HUT RS UGM ke-5 dan Dies Natalis FK UGM ke-71. Seminar Nasional ASM diselenggarakan pada Sabtu (4/3/2017) di Auditorium FK UGM. Ada sejumlah pembicara yang hadir kali ini, antara lain dr. Slamet, MHP (Staf Ahli Menteri Kesehatan Bidang Teknologi Kesehatan dan Globalisasi), Dirjen Yankes, Kepala BPOM, perwakilan BPJS Kesehatan, Yayasan Orang Tua Peduli dan lain-lain. read more

Refleksi 2016 dan Outlook Pembiayaan Kesehatan dan Jaminan Kesehatan Nasional 2017

Sesuai amanat amandemen UUD 1945 Pasal 34 ayat 2, negara berkewajiban untuk mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat (Republik Indonesia, 2002). Selain itu, resolusi World Health Assembly (WHA) ke-58 tahun 2005 di Jenewa menginginkan setiap negara menyelenggarakan Universal Health Coverage (UHC) bagi seluruh penduduk (World Health Organization, 2005). Berdasarkan kedua amanat ini, pemerintah Indonesia bertanggung jawab atas pelaksanaan jaminan kesehatan masyarakat melalui program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), dengan BPJS Kesehatan sebagai penyelenggaranya. Selama berlangsungnya JKN jumlah peserta sampai dengan bulan Maret 2016 tercatat sebanyak 163.327.183 jiwa (BPJS Kesehatan, 2016) . Sampai dengan saat ini pula pemerintah dan BPJS Kesehatan terus memperbaiki pelaksanaan program JKN melalui monitoring dan evaluasi kegiatan. Salah satu bentuk kegiatan tersebut adalah meningkatkan mutu pelayanan kesehatan yang diimbangi dengan pembayaran pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan tingkat pertama. read more

Diskusi Bulanan PKMK Ke-6: A Translational Framework for Public Health Research

Diskusi Bulanan PKMK yang Keenam mengangkat tema, A Translational Framework for Public Health Research. Diskusi kali ini diselenggarakan pada Rabu (25/6/2014) dengan pembicara dr. Tiara Marthias, MPH dan dimoderatori oleh Dr. Rossi Sanusi, MPA, PhD.
Framework ini dihasilkan pada tahun 2009 di Inggris, menurut pembuatnya, framework ini akan sesuai dengan penelitian public health dimana saja. Public health research tidak linier, maka ada beberapa faktor yang harus diubah. Framework ini menunjukkan multi directions, tetap dari epidemologi dihubungkan dengan socio economic determinants atau determinan penyakit yang diintervensi dunia kesehatan. Bagaimana menyasar orang-orang yang perlu disasar? Perlu dibuat statement, bagaimana periset tahu sebelum diberi funding, periset melakukan kerjasama dengan pembuat kebijakan, masayarakat dan alin-lain.
Faisal Mansur, salah seorang asisten peneliti menanyakan apakah proyek masa depan apakah akan melibatkan pihak lain? dr. Tiara mencoba menjawab akan sangat relevan dan sudah mengarah kesana, ini harus bersifat multidisiplin, sudah blur antara kesehatan-budaya, manajemen, politik dan lain-lain. Kita terbuka karena memang seluruh pihak berperan. Dr. Rossi menimpali, public health research atau translational public health?
Putu Eka A, MPH menyampaikan misalnya, dari hasil penelitian mendorong lahirnya kebijakan, jika di penelitian ini, ada hasil penelitian baru diusulkan. Dr. Rossi menambahkan, penelitian umumnya berpengaruh di tahap local/biasa. Namun jika orang Pusat mau melihat website semacam Cochrane-mesin pencari maka semuanya sudah ada. jika dicermati ada beberapa website mesin pencari riset menampilkan hal-hal yang Do This dan Don’t Do This. dr. Tiara meminta pendapat Dr. Rossi, jika di suatu organisasi ada dualism, apakah bisa keduanya? translational riset : bagaimana mengubah sesuatu? “Di kita, ada penelitian yang berdiri sendiri”, tutupnya. Dr. Rossi ada rencana ingin mengubah arah PKMK untuk mengolah penelitian. Sealvy Kristianingsih, sebagai Manajer Operasional PKMK menyampaikan, kursus yang direncanakan, para peneliti dan konsultan aka nada pendampingan: Dr. Rossi, Prof Hakimi dan beberapa narasumber lain.
Putu Eka A, MPH menyampaikan proses translate penelitian membutuhkan kemampuan khusus dan pengalaman yang banyak. Jika individual, cara menyampaikan hasil kebijakan bisa dilakukan secara individual dengan kapasitas tertentu. Maka, harus ada kompetensi menemukan bukti penelitian dan juga komunikatot untuk menyampiakan hasil penelitian ke stake holder. Dr. Rossi, ada beberapa proyek yang sudah dihasilkan, namun belum diolah. Ingin mengolah penelitian yang telah dihasilkan. Mungkin lebih nyaman yang status quo, menghasilkan saja. Maka, kita perlu redefinisi, akan menghasilkan dan atau mengolah.
Dhini Ningrum, menanyakan batasan apa yang harus diperhatikan jika kosultan ingin mendampingi Pemda? Apa yang harus diperhatikan oleh peneliti? Dr. Rossi menyarankan untuk membahas apa yang mereka inginkan? Jika di Victoria, tidak boleh ada intervensi tanpa bukti. Tidak boleh ada penelitian obat baru, jika belum dilakukan systematic review. Perlu ada pihak yang menjalin koneksi ke luar. Jika ada intervensi yang dilakukan, maka perlu dilakukan sosialisasi, misalnya melalui website.
Batasan untuk ini, entry point di penyakit, kemudian perhatikan program. Action research dengan Pemda, Pemda ikut mendefinisikan masalah, analisa penyebab, analisa masalah. Proses-people-technology: menghasilkan penelitian yang baik. Konsultan PKMK, tidak ada kesempatan untuk sosialisasi. Maka, spesialisasi penelitian tidak ada di institusi ini. Jika ingin mengolah penelitian juga, pikirkan untuk imbal balik untuk peneliti.
Putu Eka A, MPH, KSI ialah fasilitator organisasi peneliti dan advokasi., mengadvokasikan hasil penelitian. Kemampuan berbicara dan menggunakan bahasa-bahasa umum. PKMK magang dengan orang-orang politik. Tiga tahun awal ini, memperkuat riset dan mengembangkan kemampuan komunikasi. Kesimpulan disampaikan oleh Dr. Rossi, pembuatan keputusan bukan hanya berdasar evidence. Expert for power: kuasa mengubah seseorang dengan expertise kita. Caranya melalui critical appraisal dan systematic revies. Atau integrative review, integrasi berbagai desain penelitian. Atau Bisa melanjutkan penelitian yang telah ada. Kita perlu mengembangkan expertise kita di bidang kesehatan. read more