Pada Senin hingga Selasa, 5 – 6 April 2021 telah diselenggarakan seminar Research Quarter Fakultas Kedokteran Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FK – KMK) UGM secara daring. Acara tersebut merupakan ajang pertemuan para peneliti dan antar pusat kajian, serta pokja penelitian, laboratorium, departemen, RS Jejaring AHS dan yang terkait. Pusat Kajian Kesehatan Anak (PKKA/PRO) dan Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan berperan sebagai fasilitator kali ini, diantaranya dalam mengorganisasi agar acara berlangsung lancar dan efektif dalam membahas tujuan bersama yang ingin dicapai. Salah satu harapan yang ingin diwujudkan melalui Research Quarter (RQ) ini adalah adanya kolaborasi antar bidang di FK – KMK UGM di masa mendatang. RQ direncanakan akan digelar 4 kali dalam setahun. Simak arsip rekaman acara tersebut dan kerangka acuan kegiatan KLIK DISINI.
Latar Belakang
Salah satu tujuan Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) UGM yang tertuang dalam Renstra fakultas adalah menghasilkan penelitian dan inovasi kedokteran/kesehatan yang menjadi rujukan nasional maupun internasional. Untuk mencapai tujuan tersebut, berbagai macam kegiatan penelitian telah dan sedang dilakukan oleh seluruh unit di bawah FK-KMK baik di Pusat Kajian, Departemen, maupun unit-unit kerja lainnya. Banyaknya unit kerja di lingkungan FK-KMK menyebabkan seringkali informasi kegiatan penelitian yang dilakukan oleh setiap unit tidak diketahui oleh unit lainnya. Padahal potensi untuk saling berkontribusi dan bersinergi antar tim penelitian sangat besar. Kegiatan ini dilakukan sebagai upaya menyediakan media sharing kegiatan penelitian seluruh unit di bawah FK-KMK sehingga diharapkan kerjasama antar tim peneliti menjadi semakin meningkat. Selain itu, era pandemi tidak hanya menjadi tantangan dalam melakukan dan meneruskan kegiatan penelitian, pada saat yang sama juga memberikan peluang dalam menjalin kolaborasi penelitian dengan berbagai pihak.
The European Cooperation in Science and Technology (COST), organisasi yang merupakan jejaring peneliti di Eropa telah menerbitkan publikasi buku berjudul Communicating Science in Times of COVID-19. Buku ini memberikan informasi berbagai praktik baik komunikasi berbasis ilmu pengetahuan di berbagai Negara eropa.
Para peneliti dan pakar memberikan perspektif mereka tentang relevansi dan pentingnya mengkomunikasikan ilmu pengetahuan selama pandemi COVID-19 saat ini. Fokus dalam buku ini adalah pada pendekatan baru komunikasi berbasis data sebagai prasyarat penting untuk mengatasi tantangan kesehatan dalam kolaborasi lintasi disiplin ilmu dalam menghadapi pandemi. Komunikasi yang baik dan keterlibatan para pemangku kepentingan diperlukan untuk memfasilitasi informasi-informasi yang dapat dipercaya dan untuk memberitahukan kepada publik tentang kompleksitas ilmiah dari krisis saat ini.
FK-KMK UGM meluncurkan buku berjudul Merawat Keutamaan Demi Kesehatan Bermartabat dalam rangka memperingati Dies Natalis ke-75 dan Lustrum XV FK-KMK UGM. Buku ini merupakan catatan refleksi lintas generasi FK-KMK UGM.
Penyusunan buku ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengalaman sivitas FK-KMK UGM lintas generasi dalam menghayati dan mengaktualisasikan jati diri UGM yang meliputi nasionalisme, perjuangan, Pancasila, kemasyarakatan dan kebudayaan dalam menjalankan tugas-tugas, serta menggali masukan dan harapan civitas terhadap FK-KMK UGM ke depan. Lebih dari 200 narasumber, civitas FK-KMK UGM, membagikan pengalaman, cerita unik dan mimpinya.
Foto: BPJS Kesehatan
PKMK FK-KMK UGM bersama akademisi perguruan tinggi negeri dan swasta di 13 Provinsi Indonesia melakukan tindak lanjut advoksi kebijakan JKN. PKMK FK-KMK UGM merancang forum ini sebagai terobosan membangun jembatan komunikasi antara akademisi, masyarakat umum, dan pemangku kepentingan. Melalui kegiatan ini diharapkan tidak hanya PKMK FK – KMK UGM dan JKKI yang dapat mengawal monitoring dan evaluasi pelaksanaan kebijakan JKN, tetapi masyarakat umum dan lembaga swadaya masyarakat lainnya, serta pemerintah. Sehingga, ada perbaikan tata kelola program JKN dalam merespon kebutuhan kesehatan atau pelayanan publik yang adaptif, dengan menjunjung tinggi nilai-nilai yang menghargai keajegan, rutinitas, dan kepastian (Dwiyanto, 2016).
2 Maret 2021
Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan merupakan salah satu pusat kajian di Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (FK-KMK UGM). Pada 2021, PKMK memasuki usia ke-23. Tahun ke-23 menjadi ujian bagi semua pihak, karena sejak awal Maret 2020 seluruh negara di dunia termasuk Indonesia mendapatkan dampak atas virus corona (COVID-19).
Sesi Pembukaan
Pertemuan Tahunan ke-23 dibuka oleh sambutan dari Dekan FK-KMK UGM, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., SpOG(K)., Ph.D. PKMK dinilai sebagai organisasi yang kaya pengalaman dalam menghadapi berbagai perubahan. Salah satunya adalah bidang kebencanaan, dimana pada 2020 bertepatan dengan munculnya pandemi COVID-19. Jumlah kegiatan virtual yang lebih dari 700 kegiatan merupakan bentuk kontribusi dalam peningkatan literasi publik. UGM sebagai sebuah universitas berharap pengembangan inovasi dan riset tidak hanya berbasis proyek tetapi merupakan pemikiran yang bersifat proaktif dalam mengantisipasi tantangan masa depan. Ova Emilia menutup sambutannya dengan harapan semakin banyak kontribusi PKMK bagi bangsa dan negara.
Foto: djppr.kemenkeu.go.id
Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan, Universitas Gadjah Mada (PKMK FK-KMK UGM) menginisiasi perbaikan kebijakan JKN dengan melibatkan pengambil keputusan. Inisiasi perbaikan tersebut dilakukan dengan menyusun analisis kebijakan berbentuk dokumen daftar isian masalah (DIM) yang terdiri atas tiga topik: tata kelola, equity dan mutu. Dalam DIM terdapat beberapa pasal dari UU No. 40 tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN), UU No. 24 tahun 2011 tentang Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial (BPJS) dan peraturan teknis JKN yang bermasalah serta perlu direvisi oleh Komisi IX DPR RI dan pemerintah.
Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan (PKMK) UGM sedang melakukan perekrutan tim peneliti lapangan untuk studi anemia dan asosiasinya terhadap kesehatan mental – well being remaja di Provinsi Yogyakarta. Posisi yang dibutuhkan adalah Pengumpul Data Lapangan (12 orang) dengan kualifikasi:
- Wanita (6 orang) dan Pria (6 orang)
- Pendidikan minimal D3 Bidang Kesehatan (Perawat, bidan, atau kesehatan masyarakat/Gizi)
- Berpengalaman mengikuti penelitian bidang kesehatan
- Mampu berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik (mampu berbahasa Jawa adalah nilai tambah)
- Dapat mengoperasikan komputer/tablet dan memiliki kemampuan interpersonal yang baik
- Bersedia mengumpulkan data di Kabupaten Gunungkidul selama 2 bulan (akhir Mei – awal Juli) sesuai dengan protokol kesehatan
Berkas lamaran dapat dikirimkan melalui email pkmkdivisiph@gmail.com dengan subyek Data Collector_Nama paling lambat hari Minggu, 21 Maret 2021. Pelamar yang memenuhi kualifikasi akan dihubungi oleh tim untuk melakukan Wawancara melalui Zoom.
PKMK FK – KMK UGM kali ini melaksanakan talk show virtual dengan menangkat isu “Implikasi Permenkeu no. 129/PMK.05/2020 : Apakah RS Pemerintah bisa menyusun renstra dalam 20 Halaman ?”. Talk show ini mengundang narasumber dari unsur akademisi, praktisi manajemen rumah sakit, dan badan pemerintah, yang mengusai aspek penyusunan rencana strategis bisnis (RSB).
Selama ini rumah sakit pemerintah masih memiliki pola pikir bahwa menyusun RSB harus tebal karena ingin menyampaikan semua informasi dan rencana ke depan. Tim penyusun RSB terpaku pada template yang sudah sehingga semua informasi dimasukkan baik angka maupun tabel, termasuk tuntutan dan keinginan dari para stakeholder, demikian yang dipaparkan Putu Andayani.
Kementerian PPN/Bappenas menerbitkan Buku Hasil Studi Pembelajaran Penanganan COVID-19 Indonesia pada akhir Februari 2021. Studi ini bertujuan untuk menganalisis situasi terkini penanganan pandemi COVID-19 di Indonesia, mereviu dan mengidentifikasi kesenjangan dan tantangan penanganan COVID-19 di Indonesia, dan merumuskan strategi untuk peningkatan kapasitas penanganan pandemi COVID-19 dan kesiapan Indonesia untuk menghadapi pandemi penyakit di masa yang akan datang.
Tim peneliti PKMK FK-KMK UGM turut andil dalam menulis buku tersebut. Tulisan tim PKMK dimuat pada Bab 3 tentang Kapasitas Pelayanan Kesehatan. Pandemi COVID-19 menunjukkan sistem pelayanan kesehatan di Indonesia belum resilien, yang ditunjukkan dengan belum siapnya fasilitas pelayanan kesehatan dan sistem penunjangnya dalam memastikan ketersediaan layanan yang berkualitas dan aman dalam kondisi krisis. Pesan-pesan utama dari bab tersebut adalah: