Arsip:

arsip pengantar

Reportase Webinar Tematik Sejarah Kebijakan Kesehatan Seri 4

“Perkembangan Kebijakan Komponen-Komponen Sistem Kesehatan di Indonesia, Dari Reformasi Hingga Pasca COVID-19, 1999-2023”

PKMK-Yogyakarta.  Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan (PKMK) FK-KMK UGM bekerjasama dengan Departemen Sejarah FIB UGM menyelenggarakan Webinar Seri Sejarah Kebijakan Kesehatan “Perkembangan Transformasi Kebijakan Kesehatan di Indonesia, Dari Reformasi Hingga Pasca COVID-19, 1999-2023” pada Agustus hingga November 2025. Kali ini webinar mengangkat tema “Pelayanan Kesehatan” yang diselenggarakan pada Selasa (11/11/2025). Webinar ini menyoroti berbagai dinamika dan kebijakan dalam pelayanan kesehatan Indonesia sejak era reformasi hingga masa pasca-pandemi COVID-19. Melalui paparan para pembicara, kegiatan ini mengulas bagaimana desentralisasi, jaminan kesehatan nasional, dan transformasi sistem kesehatan berperan dalam membentuk arah pelayanan kesehatan yang lebih merata dan berkeadilan sosial. read more

Reportase Webinar Memahami Permenkes Nomor 11 Tahun 2025: Konsolidasi Standar Risiko dalam Ekosistem Kesehatan Nasional

Senin, 10 November 2025 

Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan (PKMK) FK-KMK UGM menyelenggarakan seminar daring bertajuk “Memahami Permenkes Nomor 11 Tahun 2025: Konsolidasi Standar Risiko dalam Ekosistem Kesehatan Nasional” pada Senin, 10 November 2025. Kegiatan ini membahas secara komprehensif Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 11 Tahun 2025 yang menjadi tonggak penting dalam implementasi Perizinan Berusaha Berbasis Risiko (PBBR) di subsektor kesehatan. Regulasi ini tidak hanya menyatukan berbagai standar kegiatan usaha dan produk/jasa kesehatan, tetapi juga menjadi pedoman utama bagi pemerintah pusat, daerah, dan pelaku usaha mulai dari rumah sakit, klinik, laboratorium, apotek, hingga distribusi alat kesehatan untuk memastikan sistem kesehatan yang lebih transparan, aman, dan adaptif terhadap risiko. read more

Reportase Fornas Topik #2 Kebijakan Pendidikan Dokter Spesialis dalam UU Kesehatan 2023

Part 1 Part 2 Part 1

Forum Nasional XV Jaringan Kebijakan Kesehatan Indonesia (JKKI) 2025 hari kedua dibuka dengan penuh semangat di Common Room Gedung Penelitian dan Pengembangan FK-KMK UGM. Acara dipandu oleh Ubaid Hawari, S.IKom selaku Master of Ceremony (MC). Tema yang diusung pada hari kedua ini adalah “Kebijakan Pendidikan Dokter Spesialis dalam UU Kesehatan 2023: Dari Agenda Setting Menuju Implementasi Kebijakan”. Tema ini diangkat untuk mengupas tuntas terkait pelaksanaan program pendidikan dokter spesialis (residen) di Indonesia berdasarkan UU Kesehatan 2023 sebagai upaya untuk mencari solusi implementatif untuk mencetak dokter spesialis yang berkualitas dan mengatasi tantangan pemerataan di Indonesia. read more

Reportase Forum Nasional XV JKKI – Sesi Pleno 1

Selasa, 28 Oktober 2025

Forum Nasional XV Jaringan Kebijakan Kesehatan Indonesia (JKKI) tahun 2025 dibuka dengan suasana penuh semangat di Auditorium Tahir FK-KMK UGM. Kegiatan ini diselenggarakan oleh JKKI bekerja sama dengan Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan (PKMK) FK-KMK UGM, dengan mengusung tema “Implementasi Kebijakan Transformasi Sektor Kesehatan dalam UU Kesehatan 2023”. Acara pembukaan dipandu oleh dr Maria Silvia Utomo selaku pembawa acara, yang membuka kegiatan dengan mengingatkan bahwa pembukaan Fornas kali ini bertepatan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda. Maria menyampaikan harapan agar Fornas XV menjadi wadah kolaborasi lintas sektor dalam memperkuat sistem kesehatan nasional.

Sesi sambutan dimulai dengan Prof. Yodi Mahendradhata selaku Dekan FKKMK UGM. Dalam sambutannya, Prof Yodi menekankan pentingnya transformasi kesehatan sebagai bagian dari misi membangun ketangguhan sistem kesehatan nasional. Program kolaborasi global seperti 100 Days Mission mengangkat komitmen memperkuat kesiapsiagaan menghadapi pandemi di masa depan. Prof Yodi juga menegaskan bahwa JKKI dapat berperan sebagai mitra independen dan kolaboratif dalam menghasilkan kebijakan berbasis bukti. Sebagai akhir, Yodi mengapresiasi pelaksanaan Fornas yang diharapkan dapat melahirkan pemikiran kritis dan rekomendasi tajam bagi penguatan sistem kesehatan Indonesia.

Sambutan berikutnya disampaikan oleh Dr. Lutfan Lazuardi selaku Kepala Departemen Kebijakan dan Manajemen Kesehatan. Lutfan menyoroti bahwa Fornas menjadi forum strategis yang selaras dengan tanggung jawab  departemen dalam mencetak pembelajar dan pemimpin yang adaptif terhadap dinamika kebijakan kesehatan. Harapannya, setelah 15 tahun penyelenggaraan, Fornas semakin berkembang menjadi ruang kolaborasi lintas disiplin, dimana topik-topik yang dimunculkan sangat cocok dengan building blocks yang disajikan di departemen.

Selanjutnya, Dr. Andreasta Meliala, selaku Ketua PKMK FK-KMK UGM, menekankan pentingnya Fornas sebagai ruang berbagi kerangka berpikir dalam memahami dan mengevaluasi implementasi kebijakan. Dr Andreasta menyoroti bagaimana perubahan kecil dalam kebijakan di tingkat pusat dapat menimbulkan dampak besar di lapangan. Andreasta juga mengajak seluruh peserta untuk berpartisipasi aktif menyampaikan situasi di daerah masing-masing agar diskusi dalam Fornas benar-benar menggambarkan kondisi nyata. Di akhir sambutannya, beliau menyampaikan apresiasi kepada Prof. Laksono Trisnantoro sebagai motor penggerak utama JKKI yang telah menjaga keberlanjutan forum ini selama 15 tahun.

Sebagai puncak sesi sambutan, Prof. Laksono, selaku Ketua JKKI, membuka secara resmi Forum Nasional XV. Dalam pengantarnya, Laksono menegaskan bahwa kegiatan ini mendapat perhatian besar dari Kementerian Kesehatan yang hari ini diwakili oleh Wakil Menteri Kesehatan, Prof. dr. Dante Saksono Harbuwono. Prof. Laksono juga menyoroti perjalanan panjang JKKI

sejak awal berdiri, dengan dinamika topik yang berkembang dari isu pembiayaan hingga transformasi sistem kesehatan pasca pandemi. Prof Laksono juga menekankan pentingnya kolaborasi riset dan pembiayaan mandiri, termasuk peran aktif mahasiswa dalam kegiatan Fornas.

Keynote speech disampaikan oleh Prof Dante Saksono Harbuwono Wakil Menteri Kesehatan RI, untuk membuka sesi pleno I. Prof Dante menekankan pentingnya membangun sistem kesehatan yang tangguh dan terintegrasi sebagai pelajaran dari pandemi. UU Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan menjadi payung hukum bagi visi jangka panjang untuk menciptakan sistem yang kuat, adil, dan berkelanjutan melalui enam pilar transformasi kesehatan. Dante menegaskan bahwa keberhasilan transformasi hanya dapat terwujud melalui keselarasan pemahaman seluruh pihak. Sebagai penutup, Prof. Dante mengapresiasi peran JKKI, PKMK, dan komunitas akademik sebagai mitra strategis pemerintah dalam mengawal implementasi kebijakan menuju Indonesia Emas 2045.

Sesi pleno pertama mengangkat topik “Omnibus Law Kesehatan: Antara Simplifikasi Regulasi dan Potensi Masalah Hukum” dengan narasumber Dr. Rimawati dari Fakultas Hukum UGM, dimoderatori oleh Likke Prawidya Putri, Ph.D, dan dibahas oleh Prof. Laksono Trisnantoro.

Dalam paparannya, Dr. Rimawati menjelaskan bahwa Omnibus Law Kesehatan bertujuan menyatukan berbagai regulasi sektoral guna menciptakan efisiensi dan keselarasan hukum di bidang kesehatan. Namun, di balik upaya simplifikasi tersebut, terdapat sejumlah potensi masalah hukum, antara lain konflik norma, tumpang tindih kewenangan antar lembaga, ketidakjelasan posisi organisasi profesi dan konsil, hingga pelemahan perlindungan hukum bagi tenaga kesehatan dan pasien.

Dr Rimawati juga menyoroti dinamika uji materiil dan formil UU Nomor 17 Tahun 2023 di Mahkamah Konstitusi, dimana sebagian besar permohonan dari organisasi profesi ditolak karena tidak memenuhi legal standing atau tidak menunjukkan pertentangan konstitusional yang jelas. Rimawati menekankan pentingnya penyusunan peraturan turunan yang adil dan transparan, serta pengawasan hukum yang konsisten agar pelaksanaan undang-undang ini tidak menimbulkan kesenjangan perlindungan hukum.

Menanggapi paparan tersebut, Prof Laksono memberikan refleksi historis atas perjalanan reformasi

kebijakan kesehatan di Indonesia. Prof Laksono  menegaskan bahwa UU Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan merupakan bagian dari proses panjang reformasi untuk memperkuat akses, kualitas, dan kepastian hukum. Menurutnya, fase implementasi dan evaluasi perlu dipisahkan agar efektivitas kebijakan dapat diukur secara objektif, sementara riset implementasi kebijakan menjadi instrumen penting bagi akademisi untuk memastikan kebijakan publik benar-benar berdampak.

Sesi diskusi diwarnai beragam pandangan dari peserta, baik terkait tantangan politik dalam pembentukan kebijakan, netralitas universitas dalam advokasi kebijakan publik, hingga masalah implementasi di lapangan. Dr Rimawati menegaskan pentingnya pemahaman lintas sektor terhadap regulasi agar kebijakan payung tidak menimbulkan interpretasi yang berbeda-beda. Dr Rimawati menekankan bahwa implementasi UU Kesehatan harus mempertimbangkan konteks lokal tanpa mengabaikan prinsip kesetaraan dan kepastian hukum. Diskusi juga menyinggung perlunya ruang kolaboratif berkelanjutan bagi para akademisi dan praktisi untuk berbagi temuan serta rekomendasi kebijakan. Prof Laksono menutup sesi dengan ajakan agar setelah Fornas kegiatan debat ilmiah yang produktif dapat difasilitasi dalam bentuk kelompok diskusi, bukan hanya forum seremonial. Acara pembukaan diakhiri dengan arahan dari dr Maria selaku MC, yang mengundang seluruh peserta untuk beristirahat sejenak dalam coffee break sebelum melanjutkan ke sesi paralel yang membahas empat topik utama hingga waktu ishoma.

Reporter:
Sensa Gudya Sauma Syahra (PKMK UGM)

Traveling Seminar Bangkok – Kuala Lumpur #hari 4

Buying Experience dan Observasi Pelayanan di Komune Living & Wellness, Kuala Lumpur dan Beacon Hospital, Selangor, Malaysia

Hari 4: Senin, 13 Oktober 2025

Kegiatan diselenggarakan oleh Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan (PKMK) FK–KMK UGM dan IAMARSI DIY

Traveling seminar Bangkok – Kuala Lumpur ditutup dengan kunjungan langsung untuk observasi pelayanan kesehatan yang diselenggarakan di Komune Living & Wellness, Kuala Lumpur dan Beacon Hospital, Selangor, Malaysia. Komune Living & Wellness merupakan integrasi antara pusat layanan kesehatan preventif wellness dan penginapan untuk masyarakat pada umumnya, dan khususnya untuk lansia. Layanan wellness tourism yang tersedia meliputi layanan kesehatan umum, kesehatan tradisional, massage dan spa, layanan kesehatan gigi, layanan ibu pasca melahirkan, serta layanan bayi dan anak-anak, serta fisioterapi. Sekitar lokasi penginapan juga terdapat taman yang dimanfaatkan selain untuk fungsi rekreasi, namun juga dimanfaatkan dalam terapi kesehatan.

Beacon Hospital merupakan RS Swasta dengan layanan unggulan perawatan kanker, didukung dengan dokter spesialis onkologi sebanyak 42 orang, serta jumlah tempat tidur kira-kira mencapai 100 unit. Saat ini Beacon Hospital sedang dalam pembangunan gedung baru yang akan dimanfaatkan untuk poliklinik spesialis serta dapat menambah jumlah TT. Waktu operasional pelayanan rawat jalan yaitu pada hari Senin-Sabtu, menyesuaikan dengan ketersediaan dokter. Dalam penyelenggaraan layanan rujukan pasien saat ini menggunakan sistem MoU dengan fasilitas pelayanan kesehatan terkait atau bisa langsung mengirimkan rujukan dalam keadaan darurat atau jika dibutuhkan.

Layanan untuk perawatan kanker di Beacon Hospital dimulai dari layanan preventif hingga rehabilitatif. Layanan preventif untuk kanker dilakukan dengan pelaksanaan skrining terhadap kanker menggunakan PET Scan, kemudian dilanjutkan dengan tindakan biopsi. Selanjutnya, perawatan kuratif dilakukan dengan kemoterapi atau radioterapi. Untuk layanan radioterapi, Beacon Hospital memiliki banyak perancang sendiri sehingga sangat memungkinkan untuk efisiensi pelayanan. Selain itu, perawatan ini juga banyak didanai oleh asuransi kesehatan. Jenis radioterapi yang digunakan diantaranya menggunakan radiosurgery (True Beam) dan radioterapi menggunakan alat Halcyon. Penggunaan alat True Beam dilakukan untuk lesi kanker yang dekat dengan organ – organ vital, dengan paparan terhadap lesi kanker secara presisi sehingga dapat terdeteksi gambaran bentuk lesinya.

Halcyon untuk radioterapi memiliki waktu penyinaran yang sangat singkat, sekitar 1,5 menit dengan total waktu yang dibutuhkan mulai dari persiapan pasien hingga selesai sekitar 8 menit. Terapi ini memang membutuhkan waktu yang sangat singkat, namun risiko yang mungkin ditimbulkan juga cukup tinggi karena alat ini memiliki jumlah exposure yang besar kepada pasien serta berisiko terkena bagian lain jika pasien bergerak selama perawatan berlangsung. Selain layanan Kanker, Beacon Hospital juga mempunyai layanan unggulan dalam bidang ortopedi, serta telah memiliki layanan untuk transplantasi organ.

Dalam pengembangan bisnis RS, Beacon Hospital sudah berdiriksejak 20 tahun yang lalu, serta terus mengembangkan layanan khususnya dalam perawatan kanker. Saat ini, jumlah kasus terhitung mencapai 200 kasus per bulan dengan capaian per Oncologist bisa mencapai 20 kasus baru. Pada 2024, Beacon Hospital telah bergabung dengan Asia OneHealthCare. Beberapa inovasi layanan untuk pasien juga dikembangkam, seperti layanan antar jemput bandara gratis, kerjasama dengan hotel untuk memberikan diskon penginapan kepada pasien dan keluarga, serta memberikan gratis penginapan di Apartemen milik Beacon Hospital pada pasien kanker yang menjalani radioterapi selama sebulan penuh. Selain memberikan diskon dan membebaskan biaya akomodasi pasien, Beacon Hospital juga menerapkan strategi pemasaran dengan fokus pada mengenali target pasarnya, sehingga tren pasar yang ada dapat dimanfaatkan untuk pengembangan inovasi produk berikutnya, khususnya untuk segmen pasar dari Indonesia. Dalam pengembangan ilmu pengetahuan, Beacon Hospital saat ini telah bekerja sama dengan RSUP Soeradji Tirtonegoro Klaten dalam bentuk knowledge sharing berupa webinar atau diskusi untuk internal RS serta dapat dibuka untuk masyarakat umum (Bestian).

Reportase “The Guci Prescription: Healing Mind and Body Through Weekdays Medical Wellness”

Rabu, 3 September 2025

Kawasan Guci, Kabupaten Tegal sedang dikembangkan sebagai destinasi medical wellness, dengan potensi sumber air panas alami yang unggul dan kondisi alam yang masih asri dengan fasilitas resort dan hotel, restoran, serta akses transportasi yang semakin mendukung sehingga dapat menarik wisatawan.  Menggunakan konsep medical wellness yang menggabungkan ilmu kedokteran, nutrisi, olahraga, serta terapi holistik, berbagai produk telah dikembangkan dan harapannya kegiatan medical wellness juga dapat mengisi aktivitas sektor pariwisata di weekdays dan perekonomian rakyat ikut meningkat.  Menuju peluncuran Guci Medical Wellness Tourism, RS dr. Soeselo Slawi bekerja sama dengan PKMK FK KMK UGM menyelenggarakan Webinar “The Guci Prescription: Healing Mind and Body Through Weekdays Medical Wellness”.

Video

Webinar ini dibuka oleh dr. Joko Wantoro, M.M.R, Wakil Direktur Pelayanan Medik, RS dr. Soeselo, Slawi yang menyambut baik pengembangan produk-produk medical wellness dan upaya mempromosikan salah satu sumber daya alam di Kabupaten Tegal khususnya Guci dengan air panasnya.

Video

Selanjutnya, Prof. dr. Laksono Trisnantoro, M.Sc., Ph.D. memberikan pengantar bahwa program pengembangan geothermal untuk wisata kesehatan ini tidak hanya menyehatkan fisik dan mental, namun juga akan dapat membantu menggerakkan perekonomian daerah dengan suatu pendekatan yang menggunakan konsep wisata kesehatan bertema weekdays wellness.  Untuk para pengguna seperti pensiunan, hal tersebut bukan masalah, namun bagi orang yang masih aktif bekerja dapat mengambil waktu cuti untuk healing menikmati wellness di Guci.

 Materi Video

Paparan mengenai Kekuatan Forest Bathing bagi Kesehatan Mental disampaikan oleh Futihat Nikmatul Millah, M.Psi., Psikolog  yang menjelaskan manfaat forest bathing.  Sebagai manusia, perlu sesekali untuk ke alam menetralisir ion negatif yang kita dapatkan setiap hari dengan ion positif yang kita dapatkan dari alam.  Forest bathing merupakan salah satu pendekatan terapi holistik dengan kesadaran penuh menggunakan kekuatan alam hutan untuk menjaga kesehatan mental dan fisik. Dalam forest bathing, kita akan berlatih terkait dengan kesadaran penuh atau mindfullness yang berarti seseorang secara sengaja memusatkan perhatian pada pengalaman yang terjadi saat ini, baik  terkait sensasi tubuh yang dirasakan, perasaan yang muncul pada pikiran atau lingkungan sekitar, tanpa terjebak dalam reaksi emosional atau penilaian baik atau buruk.

 Materi Video

Berikutnya dr. Indah Hastuti, M.Pharm.Sci memaparkan Akupunktur Medik dalam Paket Wisata Kesehatan yang mana manfaat akupuntur untuk meningkatkan sirkulasi peredaran darah, memperbaiki metabolisme sel tubuh sehingga mempercepat penyembuhan dan regenerasi sel, meningkatkan relaksasi mengurangi stres dan ketegangan, mengatasi gangguan tidur atau insomnia, maupun mengurangi kelelahan mata.  Pelayanan akupuntur dalam paket wisata kesehatan berupa akupuntur medis yang dilakukan bersama dengan kegiatan hidroterapi atau forest bathing.   Tujuannya jika akupuntur dilakukan di alam terbuka diharapkan dapat mengurangi ketegangan.  Dalam paket wisata kesehatan ini, akupuntur dilakukan sebelum atau sesudah pelaksanaan forest bathing dan untuk yang berkaitan dengan hidroterapi akupuntur dilakukan setelah kegiatan tersebut.

 Materi Video

Mempersiapkan Hydro Wellness Experience di Guci: Aquafitness untuk Vitalitas & Kesehatan disampaikan oleh Eko Prihati, S. Fis, Ftr, M.K.M.  Aqua fitness yang dibahas disini adalah terapi dengan menggunakan media air hangat yaitu aquarobic yang tipenya low impact dan menggunakan teknik ai chi.  Memadukan antara olahraga aerobik di dalam air yang dilakukan secara ringan dan bersinambungan.  Berbagai manfaat aquarobic seperti meningkatkan kekuatan otot dan fleksibilitas, keseimbangan dan koordinasi tubuh, mengurangi tekanan pada sendi, melatih fungsi jantung dan para secara aman, serta membantu proses pemulihan cedera atau pascaoperasi, mengurangi stres dan meningkatkan ketenangan mental.  Aquarobic ini sesuai untuk orang dengan gangguan tidur, kelelahan mental, nyeri dan spasme otot, gangguan neurologi ringan hingga sedang, kondisi postur tubuh buruk, lansia yang membutuhkan latihan berdampak rendah, dan lainnya.   Prosedur sebelum, saat pelaksanaan, maupun pasca aquarobic juga dijelaskan untuk mendapatkan gambaran kegiatan tersebut.

 Materi Video

Bagaimana ketiga layanan tersebut dikemas menjadi paket Guci Medical Wellness yang akan menghidupkan pariwisata di weekdays dipaparkan oleh dr. Krissanti Ekosari S, PIC Soeselo Medical Wellness Tourism.  Tahapan pembuatan program medical wellness tourism dimulai dari menyusun rencana bisnis medical wellness, membentuk tim medical wellness dan SDM pelaksana pelayanan, menyusun produk medical wellness dan paketnya, mencari partner kerjasama dan menyusun produk yang terintegrasi bersama, survei lapangan, menyusun alur pelayanan, menyiapkan sarana promosi dan sistem pemesanan produk (web, sosmed), uji coba produk, evaluasi dan perbaikan, peluncuran dan pemasaran produk.  Menjadi kunci disini adalah travel agent sebagai peramu paket-paket medical wellness dan ikut memasarkannya.

Mengembangkan produk medical wellness membutuhkan semangat kewirausahaan yang berani mengambil resiko untuk selalu berinovasi untuk membuka peluang baru sehingga menciptakan nilai tambah yang berkelanjutan dan menggerakkan perekonomian daerah.   (Elisabeth Listyani)

Reportase NGOPI (Ngobrol Produktif dan Inspiratif) Bareng PKMK-HPM FK-KMK: Pengenalan Massive Open Online Course (MOOC) Platform UGM Online

PKMK-Yogyakarta. Divisi Pelatihan PKMK FK-KMK UGM menyelenggarakan kegiatan bertajuk NGOPI (Ngobrol Produktif dan Inspiratif) Bareng PKMK dan Departemen Kebijakan dan Manajemen Kesehatan yang membahas tentang Pengenalan Massive Open Online Course (MOOC) platform UGM Online, menghadirkan Dr. Ir. Hatma Suryatmojo, S.Hut., M.Si

.,IPU., selaku Direktur Kajian Inovasi Akademik UGM sebagai narasumber. Kegiatan ini dihadiri oleh peneliti, asisten peneliti dari PKMK, Departemen KMK UGM dan klaster pusat kajian. read more

Part-Time Research Assistant Divisi Mutu Pelayanan Kesehatan

📢 We’re Hiring!
Bergabunglah sebagai Part-Time Research Assistant bersama dr. Hardhantyo, MPH, PhD 🤝

🔍 Kami mencari:
– Dokter umum
– Semangat tinggi untuk riset & tugas akademik
– Komunikasi baik, tekun, dan fleksibel
– Domisili Yogyakarta (diutamakan)

💡 Benefit:
– Menambah nilai CV
– Memperluas networking di kebijakan kesehatan
– Belajar riset & terlibat di project internasional

📩 Kirim surat lamaran, CV, ijazah & transkrip (PDF) ke hardhantyo@gmail.com
📌 Subjek: Lowongan Research Assistant

Diskusi Publik Penguatan Isu Kesehatan Jiwa dalam RPJMD

PKMK-Yogyakarta. Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan Fakultas Kedokteran Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (PKMK FK-KMK UGM) menyelenggarakan Diskusi Publik bertajuk Penguatan Isu Kesehatan Jiwa dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) secara daring pada 2 Juli 2025. Kegiatan ini bertujuan untuk mendorong pengarusutamaan isu kesehatan jiwa dalam perencanaan pembangunan daerah melalui peningkatan pemahaman, dialog multisektor, dan penyusunan rekomendasi kebijakan berbasis bukti, agar isu kesehatan jiwa dapat terintegrasi secara strategis dalam dokumen RPJMD dan kebijakan daerah lainnya.

Sebagai pengantar Prof. dr. Laksono Trisnantoro, MSc, PhD menyampaikan bahwa saat ini pemerintah daerah tengah mempersiapkan RPJMD yang ditargetkan selesai pada Agustus 2025. Pada sesi webinar sebelumnya, diperoleh kesimpulan bahwa kesehatan jiwa merupakan isu yang penting. Namun sayangnya, di masa lalu komponen kesehatan di RPJMD hanya seperti formalitas, karena tidak adanya analisis kesehatan lintas sektoral yang dilakukan secara mendalam. Selanjutnya, transformasi layanan kesehatan sangat perlu karena masih lebih 80% orang dengan masalah kesehatan jiwa tidak mendapatkan pertolongan terutama di negara berpenghasilan menengah dan rendah, pembiayaan upaya keswa juga dinilai masih kurang. Selain itu, proses untuk penyembuhan memerlukan waktu yang relatif lama. Harapannya upaya pelayanan kesehatan jiwa bisa mencakup seluruh aspek transformasi kesehatan yang dicanangkan oleh Kementerian Kesehatan. setelah sesi ini, harapannya isu kesehatan jiwa diharapkan bisa masuk ke dalam RPJMD atau dapat diperjuangkan untuk masuk pada renstra.

Selanjutnya dr. Imran Pambudi, MPHM selaku Direktur Pelayanan Kesehatan Kelompok Rentan Kementerian Kesehatan menyampaikan bahwa kesehatan jiwa sebagai isu strategis dengan 1,4% penduduk usia lebih dari 15 tahun mengalami depresi namun hampir 88% tidak mengakses pengobatan dengan berbagai alasan mulai dari akses hingga stigma. Spektrum kesehatan jiwa cukup lebar, prosesnya dapat dimulai dari kehamilan hingga sepanjangan usia manusia dengan berbagai determinannya yang membutuhkan upaya dari lintas stakeholder. Imran juga menyampaikan framework upaya kesehatan jiwa dimulai dari promotif, preventif, kuratif, hingga rehabilitatif. saat ini baru 47% Puskesmas yang memberikan layanan kesehatan jiwa (petugas terlatih dan ketersediaan obatnya ada) dengan gap antar wilayahnya yang sangat lebar. Baru 43,19% rumah sakit yang mampu rehabilitasi medis NAPZA. Imran juga menyampaikan perlunya kolaborasi dalam upaya pelayanan kesehatan jiwa di Indonesia. Terlebih ada beberapa tantangan pemerintah daerah dalam penyelenggaraan upaya kesehatan jiwa di tingkat daerah.

Ni Made Dwipanti Indrayanti S.T., M.T. selaku Kepala Bapperida DIY di awal menyampaikan mengenai gambaran umum kondisi pembangunan kesehatan jiwa di DIY. DIY merupakan provinsi dengan jumlah skizofrenia tertinggi di Indonesia. Berdasarkan data tahun 2024, cakupan pelayanan ODGJ berat mencapai 95,81%. Terdapat tren peningkatan kasus bunuh diri di DIY dari 2021 hingga 2024. Esensi dari kesehatan jiwa telah masuk pada misi RPJP DIY 2025-2045. Kesehatan jiwa belum tertuang secara eksplisit dalam RPJMD 2022-2027, namun termasuk dalam konteks inklusif bagi seluruh masyarakat. Harapannya melalui kegiatan diskusi dapat menjadi pemantik untuk memasukkan isu kesehatan jiwa sebagai bagian dari RPJMD 2027. Saat ini sudah ada upaya kolaborasi penanganan kesehatan jiwa mulai dari promotif, preventif, kuratif, hingga rehabilitatif.

Turut hadir pula Dr. Indria Laksmi Gamayanti, M.Si., Psikolog selaku Ketua Kolegium Psikologi Klinis yang menyampaikan tanggapannya mengenai ketersediaan tenaga kesehatan yang bertanggung jawab memberikan pelayanan kesehatan jiwa. Disampaikan juga mengenai upaya yang dilakukan untuk memastikan ketersediaan tenaga psikolog klinis di fasilitas kesehatan. Harapannya dari pemerintah daerah dapat memfasilitasi serta mendukung ketersediaan pelayanan upaya kesehatan jiwa di tingkat daerah.

Untuk mewujudkan upaya pelayanan kesehatan jiwa yang menyeluruh, diperlukan upaya kolaborasi dari berbagai pihak serta leading sector yang dapat menyuarakan pentingnya isu kesehatan jiwa di tingkat daerah. Pada akhirnya, apakah pemerintah daerah tahu dan mau untuk mengatasi permasalah kesehatan jiwa di tingkat daerah?

Materi dan Rekaman Kegiatan silahkan klik DISINI

Reporter: Latifah Alifiana (Divisi Diklat PKMK UGM)

Kesempatan Bekerja Sebagai Koordinator Lapangan Penelitian

🚨 We’re Hiring!
PKMK FKKMK UGM bersama Tanoto Foundation membuka kesempatan untuk kamu yang berdomisili di Dumai, Batanghari, atau Paser dan tertarik terlibat dalam penelitian bidang tumbuh kembang anak! 🌱

Kami mencari Koordinator Lapangan (Korlap) untuk bantu fasilitasi pengumpulan data dan aktivitas tim peneliti di lapangan dalam studi “Integrasi Stimulasi Dini Tumbuh Kembang di Layanan Kesehatan”.

🧠 Punya latar belakang kesehatan atau sosial?
🚗 Bisa naik motor dan siap kerja sebulan penuh?
📍 Tinggal di lokasi studi?
Kalau iya, yuk daftar sekarang juga!

📆 Deadline: 15 Juni 2025
🔗 Link: s.id/pendaftarankorlap
Catatan: Kuota terbatas, bisa ditutup lebih awal ya!