Arsip:

arsip pengantar

Visitasi Tim Asesor Akreditasi Institusi ke Unit Pelatihan PKMK FK-KMK UGM

Visitasi Tim Asesor Akreditasi Institusi ke Unit Pelatihan PKMK FK-KMK UGM

Februari 2024

Tim persiapan akreditasi Unit Pelatihan dan tim Asesor Kemenkes RI dalam break kegiatan Visitasi Asesor Kemenkes ke PKMK pada Februari 2024.

Unit Pelatihan PKMK memasuki tahap baru dalam proses akreditasi, pada Februari lalu telah dilaksanakan visitasi oleh asesor. Tim Asesor dari Kementerian Kesehatan RI yang hadir di Unit Pelatihan PKMK diantaranya Ariestya Anggraeni, SKM, MKM; dr Lenny Evanita, MM dan Purwanto, SKM, DAP&E, M.Kes. Tujuan utama asesor ke Unit Pelatihan PKMK ialah menilai kesiapan dan dokumen pendukung penilaian akreditasi. Tim persiapan akreditasi Unit Pelatihan telah menyiapkan dokumen yang menjadi persyaratan sebagai penilaian akreditasi. read more

Reportase Sosialisasi Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas Korupsi

Reportase Sosialisasi Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas Korupsi

PKMK – Sleman. Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan (PKMK) Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) Universitas Gadjah Mada (UGM)  menggelar Sosialisasi Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas Korupsi. Forum ini digelar pada 1 Februari 2024 di Common Room PKMK FK-KMK UGM, juga secara daring melalui platform Webinar dan Live Streaming YouTube. 

Sambutan Ketua PKMK UGM

Dr. dr. Andreasta Meliala, DPH., MKes, MAS

Andreasta menyampaikan upaya mewujudkan wilayah bebas korupsi dan birokrasi bersih serta melayani, PKMK telah mengimplementasikan kebijakan yang mengedepankan integritas dan pelayanan publik yang berkualitas. Universitas telah menetapkan nilai-nilai yang mengatur pelaksanaan Tri Dharma perguruan tinggi dengan proses yang benar, sejalan dengan zona integritas yang diinginkan. Kebijakan ini menekankan pada pengembangan manajemen risiko dan pembangunan mekanisme internal untuk memastikan nilai-nilai integritas terwujud dalam setiap aspek pengadaan proyek. Pimpinan dan jajaran PKMK diharapkan memiliki komitmen yang kuat untuk menciptakan lingkungan yang bersih dari korupsi dan mampu melayani dengan baik. read more

Peluncuran Bedah Buku  Pengayaan Ilmu Kedokteran untuk Mengatasi Masalah Klinis dan Kesehatan Masyarakat.

Peluncuran Bedah Buku Pengayaan Ilmu Kedokteran untuk Mengatasi Masalah Klinis dan Kesehatan Masyarakat.

Dies Natalis FK-KMK UGM ke-78, HUT ke-12 RSA UGM, HUT ke-42 RSUP Dr. Sardjit, HUT ke-96 RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro mendorong Departemen HPM FK-KMK GM dan Badan Penerbit dan Publikasi UGM Press menyelenggarakan bedah buku karya guru besar bidang kesehatan masyarakat. Pembicara utama kali ini sekaligus penulis buku Pengayaan Ilmu Kedokteran untuk Mengatasi Masalah Klinis dan Kesehatan Masyarakat ialah Prof. dr. Laksono Trisnantoro, M.Sc., PhD. Buku ini disusun bersama puluhan kontributor dari beragam disiplin ilmu. Pembahas bedah buku diantaranya Drs. Johny Setyawan, Akt., M.B.A; dr. R. Detty Siti Nurdiati Z, MPH., PhD, Sp.OG(K); Dr. Phil. Gabriel Lele, S.I.P., M.Si dan Dr. Mirza Hapsari Sakti Titis Penggalih, S.Gz., M.P.H, RD dengan moderator dr. Likke Prawidya Putri, M.P.H., PhD. Dr. I. Wayan Mustika, S.T., M. Eng perwakilan dari UGM Press menyatakan FK-KMK UGM merupakan yang paling sering melakukan launching diantara fakultas yang lain. read more

Sosialiasi Penerbitan Buku Penerbit EGC

Sosialiasi Penerbitan Buku Penerbit EGC

dr. Mira Iskandar, Chief editor penerbit EGC memaparkan terkait penerbitan buku kedokteran di Lantai 2 Gedung Tahir,FK-KMK UGM (02/02/2024).

dr. Mira Iskandar, Chief Editor penerbit EGC menyampaikan potensi kolaborasi penulisan dan penerbitan buku. Lalu mengapa harus menulis buku? Pasalnya buku ajar yang ada jumlahnya terbatas; ada juga buku ajar yang tidak selalu aplikatif contohnya buku impor tidak membahas infeksi tropis; di lain sisi mahasiswa menyukai buku yang ditulis dosen; kemudian menulis buku dapat menjadi sarana pengembangan karir dosen. Aktivitas ini masih diikuti dengan nilai positif lainnya antara lain aktualisasi, regenerasi, dan sarana branding. read more

Reportase  Pertemuan Tahunan PKMK ke-26

Reportase Pertemuan Tahunan PKMK ke-26

Reframing PKMK menuju Indonesia Emas 2045

Sesi Pagi Sesi Siang Sesi Pagi

Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan (PKMK) UGM menyelenggarakan pertemuan tahunan PKMK ke-26 di Bawen, Semarang pada 21 Februari 2024.

Acara dimulai dengan sambutan oleh Ketua PKMK yakni Dr. dr. Andreasta Meliala, DPH., M.Kes., MAS. Pada 2024, akan ada aktor baru dalam kebijakan Indonesia dan forum pertemuan tahunan adalah pembuktian apakah PKMK masih akan berkontribusi dalam kebijakan kesehatan di Indonesia bersama para pemangku kepentingan. Forum ini dihadiri oleh 64 anggota aktif PKMK dan anggota board baik secara luring maupun daring. Tema yang diangkat dalam pertemuan tahunan PKMK adalah “Reframing PKMK menuju Indonesia Emas 2045”. Reframing merupakan upaya perubahan ke depan dan regenerasi yang berkelanjutan. read more

OPEN RECRUITMEN KOORDINATOR PELAKSANA KEGIATAN REVIEW APLIKASI iSIKHNAS

OPEN RECRUITMEN KOORDINATOR PELAKSANA KEGIATAN REVIEW APLIKASI iSIKHNAS

Manajemen informasi adalah kunci untuk mewujudkan sistem kesehatan yang tepat waktu dan hemat biaya. Sistem informasi yang kompeten mendukung penilaian risiko dan pelaksanaan program pencegahan penyakit, pengawasan penyakit, dan pengendalian penyakit. Memanfaatkan pengambilan data yang representatif dan berkualitas, analisis data dan manajemen informasi dapat mendukung deteksi dini, ancaman wabah penyakit yang akan muncul dan memungkinkan pengembangan kebijakan yang koheren serta desain dan implementasi program pengendalian penyakit yang lebih baik. Salah satunya dapat dilakukan melalui sistem yang telah disediakan oleh Pemerintah Indonesia untuk Dinas Peternakan seluruh Indonesia yaitu Sistem Informasi Kesehatan Hewan Nasional (iSIKHNAS)

iSIKHNAS adalah sistem informasi kesehatan hewan Indonesia. Sistem ini menggunakan teknologi sehari-hari secara sederhana namun mampu mengumpulkan data rutin dari lapangan dan kemudian menampilkan dalam bentuk aggregate pada para pemangku kebijakan. iSIKHNAS memungkinkan penyedia layanan kesehatan, peneliti, dan pengambil kebijakan untuk mengakses data secara real-time, menganalisis tren, dan mengambil tindakan yang tepat sesuai dengan kebutuhan.

Kegiatan ini akan melakukan penilaian kuantitatif dan kualitatif terhadap kualitas sistem iSIKHNAS. Koordinator akan menyusun rencana kerja penilaian kuantitatif dan kualitatif berdasarkan masukan dari kementerian pertanian dan para pemangku kebijakan terkait. Rekrutmen ini mencari individu yang memiliki kemampuan untuk mengelola konten maupun administratif, dan memfasilitasi komunikasi internal maupun eksternal. Kandidat diharapkan memiliki dedikasi tinggi, kemampuan beradaptasi yang baik, mampu bekerja sama dengan tim serta kemauan untuk belajar dan berkembang.

Kualifikasi

  • Dokter umum dan dokter Hewan (dr. / drh.) / S2 bidang kesehatan / sedang menempuh pendidikan S2 bidang kesehatan
  • Domisili di Yogyakarta diutamakan
  • Bersedia bekerja penuh waktu selama 6 bulan
  • Memiliki kemampuan kerjasama tim, komunikasi, dan ketelitian yang baik
  • Memiliki pengalaman dalam hal penelitian dan penulisan minimal 2 tahun
  • read more

    Kaleidoskop PKMK 2023

    Kaleidoskop PKMK 2023

    Kontribusi PKMK dalam Membangun Kebijakan Berbasis Bukti menuju Indonesia Emas 2045

    Kamis, 28 Desember 2023 | Pukul 09.00 – 12.00 WIB

    Latar Belakang

    Rencana Pembangunan Jangka Panjang sampai dengan tahun 2045 telah disosialisasikan dan istilah Indonesia Emas 2045 telah ditetapkan sebagai target capaian Indonesia 20 tahun sejak sekarang. Kesehatan untuk semua dan ketahanan sistem kesehatan menjadi kata kunci penting dalam RPJP ini. Secara bertahap, rencana pencapaian sampai dengan tahun 2045 dibagi menjadi tahapan RPJMN yang berlangsung selama 5 tahunan. read more

    Lowongan Superviser, Enumerator & Asisten Peneliti

    Lowongan Supervisor, Enumerator & Asisten Peneliti

    Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan (PKMK) Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada akan menyelenggarakan penelitian terkait Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku terhadap TPT di Indonesia (Studi KAP TPT). Penelitian ini akan dilaksanakan di 4 provinsi yang meliputi Provinsi DKI Jakarta, Banten, Jawa Timur, dan Jawa Barat. PKMK FK KMK UGM memerlukan enumerator dan supervisor dalam proses pengambilan data penelitian. Untuk itu, kami membuka kesempatan untuk bergabung menjadi enumerator dan supervisor pada proyek penelitian ini.

    SUPERVISOR, ENUMERATOR & ASITEN PENELITI

    A. Tanggung Jawab

    1. Supervisor

  • Mengkoordinasi persiapan dan diseminasi pelaksanaan penelitian kepada
    pemegang kebijakan di lokasi pengambilan data
  • Melakukan supervisi kepada enumerator dalam proses pengambilan data
  • Memastikan enumerator melakukan pengambilan data sesuai dengan kriteria
    responden penelitian dan SOP yang benar
  • Melakukan verifikasi dan validasi setiap data responden sesuai SOP
  • Melaporkan proses pengambilan data secara berkala setiap minggu kepada tim
    peneliti
  • read more

    Pelatihan Internal Para Peneliti-Konsultan PKMK FK-KMK UGM : UU Kesehatan dan Penyusunan Penulisan Aturan Turunan

    Pelatihan Internal Para Peneliti-Konsultan PKMK FK-KMK UGM UU Kesehatan dan Penyusunan Penulisan Aturan Turunan

    Tahap 1: tanggal 8 Agustus 2023 – 26 Agustus 2023
    tahap 2: tanggal 28 Agustus 2023 – 8 Oktober 2023

    PENDAHULUAN TUJUAN STRUKTUR PROGRAM PENDAHULUAN

     Pendahuluan

    Undang-Undang Kesehatan yang dibentuk berdasarkan metode Omnibus Law baru saja disahkan pada tanggal 11 Juli 2023 lalu, dan saat ini telah mendapatkan penomoran sehingga penyebutannya adalah Undang-Undang No. 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan. Dengan menggunakan pendekatan OBL. Ada berbagai UU yang kini dicabut dengan adanya Undang-Undang No, 17 Tahun 2023, seperti:

    1. UU No. 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular
    2. UU No. 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran
    3. UU No. 36 Tahun 2009 Kesehatan
    4. UU No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
    5. UU No. 20 Tahun 2013 tentang Pendidikan Kedokteran
    6. UU No. 18 Tahun 2014 tentang Kesehatan Jiwa
    7. UU No. 36 Tahun 2014 tentang Keperawatan
    8. UU No 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan
    9. UU No. 4 Tahun 2019 tentang Kebidanan

    Karakteristik peraturan yang dibentuk berdasarkan metode ini adalah memiliki banyak muatan, sesuai dengan namanya Omnibus yang berarti satu bus yang memiliki banyak muatan (Calage dalam Christiawan, 2021). Berdasarkan isinya yang bermacam-macam maka umum disebut sebagai aturan payung untuk merujuk pada perubahan-perubahan yang terjadi pada peraturan yang kekuatan hukumnya di bawah Undang-Undang, seperti Peraturan Pemerintah, Peraturan Kementerian dan peraturan lain sesuai dengan hirarki yang terdapat di Undang-Undang No. 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan. read more

    Seperempat Abad PKMK: “Resolusi: Regenerasi dan Resiliensi”

    Seperempat Abad PKMK: “Resolusi: Regenerasi dan Resiliensi”

    PKMK-Batu. Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan (PKMK) Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada telah memasuki usia yang ke-25 pada tahun ini. Di usianya yang menginjak seperempat abad, PKMK menyelenggarakan pertemuan tahunan di Batu, Malang; pada  16 Maret 2023 dengan mengusung tema 3R-2023 (Resolusi: Regenerasi dan Resiliensi). Pertemuan tahunan dibuka dengan sambutan Direktur PKMK FK-KMK UGM, Dr. dr. Andreasta Meliala, DPH., M.Kes., MAS, sekaligus memoderatori sesi berikutnya. Dalam sambutannya Andreasta berpesan agar PKMK sebagai pusat kajian di FK-KMK dan UGM, bisa selalu mendukung program fakultas dan universitas. PKMK juga diharapkan dapat bersinergi dengan program studi Health Policy Management (HPM) FK-KMK UGM, karena berada dalam satu konfigurasi. Andreasta juga berharap pertemuan tahunan PKMK ke-25 juga menjadi talent pool sebagai upaya regenerasi di PKMK, serta muncul ide-ide inovasi yang out of the box, breakthrough, dan inovatif.

    Setelah resmi dibuka, kegiatan dilanjutkan dengan sambutan dan arahan dari Dekan Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) UGM, dr. Yodi Mahendradhata, MSc. Ph.D, secara online. Dalam arahannya Yodi berpesan bahwa pada pertemuan tahunan PKMK ke-25 ini sejalan dengan 77 tahun dies natalis FK-KMK. Angka 7 atau pitu dalam Bahasa Jawa, memiliki makna pituduh, pitutur, dan pitulungan. Pituduh berarti PKMK harus selalu meminta petunjuk dari Yang Maha Kuasa dalam setiap perjalanannya, kemudian pitutur berarti PKMK dapat mendengarkan arahan dan nasehat dari jajaran ketua Board, serta senior yang telah banyak pengalaman malang melintang di dunia Kesehatan serta turut membangun PKMK. Momentum pertemuan tahunan kali ini juga penting untuk menumbuhkan semangat saling membantu, saling sinergi; baik itu antar divisi, antar pusat kajian, dan antara PKMK dengan fakultas, ataupun mitra-mitra strategis yang lain; yang merupakan arti dari kata pitulungan. Terkait sinergi PKMK dengan fakultas, diperlukan adanya pemahaman kebijakan strategis fakultas. Pada saat puncak dies, FK-KMK telah meluncurkan Renstra fakultas untuk 2023-2027, yang pada misinya menekankan pada pemanfaatan data dan teknologi informasi, serta Academic Health System. Renstra ini akan menjadi dasar sinergi antara FK-KMK dengan PKMK melalui 10 kebijakan strategis yang telah dirumuskan dalam renstra FK-KMK UGM, diantaranya dalam hal digitalisasi, pengembangan data centre, kolaborasi lintas departemen dan lintas fakultas, serta filantropi kesehatan yang menjadi keunggulan PKMK. Yodi juga berpesan melalui momen pertemuan tahunan PKMK diharapkan menjadi ajang refleksi, bisa mengakrabi lingkungan yang berubah pesat, mengukur tantangan dan hambatan untuk mencari solusi agar PKMK bisa semakin maju dan tidak terseret oleh pusaran zaman yang berubah sedemikian cepat. Namun demikian Yodi sangat mengapresiasi kinerja dan kiprah PKMK selama 25 tahun sebagai pusat kajian yang inovatif dan unggul.

    Masih dalam sesi sambutan dan arahan, ketua board PKMK FK-KMK UGM, Prof. dr. Laksono Trisnantoro, MSc., PhD turut memberikan arahan secara online yang diawali dengan menceritakan sejarah perjalanan 25 tahun PKMK, yang sudah sangat urgent untuk dilakukan proses regenerasi di usianya saat ini. Masuk ke pemaparan inovasi metode konsultasi, Laksono menyebut dengan istilah Five Forces Porter, melihat makin kuatnya persaingan antar lembaga konsultan baik dari luar negeri seperti McKinsey, BCG, PWC; dan dari dalam negeri seperti firma-firma, PKMK, CISDI. Terdapat 2 jenis klien PKMK yakni klien dengan dana besar namun jumlahnya sedikit seperti call for proposal, WHO, dan World Bank; kemudian ada klien dengan dana kecil namun jumlahnya banyak. Sehingga PKMK harus bisa melayani kedua jenis klien ini, yang terkadang tidak dilirik oleh Lembaga konsultan besar, terutama dari luar negeri. Dalam perjalanannya meski dahulu PKMK tidak terlalu terlibat dengan isu politik yang ada, namun dalam perkembangannya, PKMK mau tidak mau makin masuk ke pusaran politik. Menanggapi hal ini maka dibutuhkan 2 jenis konsultan, yakni mereka yang masuk ke area penuh perdebatan politik, dan mereka yang sifatnya lebih ke teknis manajemen. Menutup sambutannya, Laksono berharap semoga pertemuan tahunan ini dapat membahas inovasi-inovasi ini untuk meningkatkan keunggulan kompetitif PKMK FKKMK UGM.

    Sambutan juga disampaikan oleh dr. Lutfan Lazuardi, Ph.D, selaku Kepala Departemen dan Ketua Prodi Kebijakan dan Manajemen Kesehatan (KMK) yang hadir langsung ke lokasi pertemuan.  Lutfan berharap PKMK bisa semakin meningkatkan kerjasama dan kolaborasi dengan departemen KMK yang memiliki kesamaan bidang yang menjadi fokus. Kerjasama dapat dijalin melalui trust, peningkatan kapasitas, teamwork, dan sharing resources.  Lutfan mengapresiasi inovasi yang sudah banyak dilakukan oleh PKMK, dan diantaranya merupakan inovasi bersama dengan Departemen KMK.

    Dalam sesi diskusi sejumlah pertanyaan mengemuka, diantaranya dari  peneliti PKMK, dr. Hardantyo yang menanyakan kemungkinan kerjasama dengan memasukkan mahasiswa dari prodi KMK ke PKMK. Pertanyaan juga disampaikan oleh wakil direktur PKMK, Shita Listya Dewi yang menanyakan kemungkinan kerjasama PKMK dengan departemen KMK dalam pengerjaan bersama untuk jurnal.  Pertanyaan juga diajukan oleh dr. Anis Fuad yang menanyakan mengenai fasilitasi dari hasil-hasil project di pusat kajian untuk menjadi bahan ajar atau penyusunan kurikulum di prodi, disusul pertanyaan mengenai afirmasi daerah 3T untuk dapat diangkat kondisinya sebagai bahan ajar melalui SDM di PKMK, kemudian pertanyaan ketiga mengenai program praktisi mengajar dari Menteri Kesehatan yang perlu diperhatikan oleh PKMK. Pertanyaan berikutnya dilontarkan juga oleh peneliti PKMK, Nopriyan Ekadinata, MPH, menanyakan mengenai kemungkinan pemanfaatan data bersama antara PKMK dengan prodi KMK bila salah satunya sudah pernah mendapatkan data tersebut, mengingat sulitnya atau mahalnya mencari  data. Pertanyaan terakhir diajukan oleh Manajer Operasional PKMK mengenai kemungkinan sinergi pembiayaan antara PKMK dengan Prodi KMK.

    Sesi Pagi (Pukul 10.00-12.00 WIB)

    Sekilas penjelasan topik yang diangkat pertemuan tahunan ke-25 yaitu Resolusi, Regenerasi dan Resiliensi disampaikan oleh Dr.dr. Andreasta Meiala, DPH, M.Kes, MAS. Sesi ini merupakan rangkuman wejangan dan arahan dari Dekan FK-KMK UGM, Ketua Board PKMK dan kepala program studi HPM, IKM yang sekaligus salah 1 anggota board. Harapan FK-KMK, Tridharma Pendidikan, pemanfaatan data, sinergi AHS, lulusan adaptif dan pelopor (harus attach dengan problem riil), penelitian unggul dan inovatif, pengabdian masyarakat (salah 1 bentuknya ialah website yang dikelola PKMK sebagai media informasi masyarakat umum), tata kelola (PKMK mendapat hasil audit keuangan Wajar Tanpa Pengecualian), serta healthy campus-social-cultural accountability.

    Opportunity PKMK antara lain bagaimana PKMK mendukung dosen dan mahasiswa (dalam waktu dekat akan ada kunjungan Dept. Obsgyn ke PKMK UGM), kegiatan lintas departemen dan fakultas (akan dilakukan kerjasama dengan P2EB), dana riset, kemudian akan dilakukan pelatihan kewirausahaan, kebutuhan akan riset inovatif.  Direktur PKMK menyatakan hingga saat ini SDM yang ada di PKMK, sangat inovatif.  Sehingga mutasi staf resmi universitas menjadi hal yang lumrah terjadi. Andre menegaskan kelemahan dan ancaman FK-KMK diantaranya koordinasi antar unit yang kuran, motivasi SDM, status PTN BH (hingga saat ini naskah akademik terus didorong untuk diperbaiki), krisis global serta pesaing global.  Kemudian harapan Dekanat: memperkuat akademis, kegiatan lintas fakutas dan departemen, pengembangan fasilitas riset salah satunya digital health center, memperkuat tata kelola, terlibat AHS, penelitian di 3T, pengembangan internasionalisasi FK-KMK dan penggalangan dana eksternal.

    Pesan board yaitu Prof. Laksono, bagaimana dengan regenerasi di PKMK? PKMK belum memerlukan HR unit karena kebijakan SDM sudah cukup. Isu kuat lain yang muncul ialah produk PKMK apakah dapat dipatenkan. Harapannya second layer harapannya dapat menjadi rainmaker project juga. Terkait keuangan, terdapat 3 komponen potongan untuk setiap project yang masuk yaitu dana pengembangan institusi (DPI), institutional fee dan potong pajak untuk setiap project yang masuk. Maka diperlukan definisi; mana konsultasi, pendampingan dan riset. Harapannya petunjuk DPI ada, namun baru sampai unit kerja yang diakui -> perlu disusun juknis turunannya. Pasca paparan Direktur PKMK bersama dengan 2 board PKMK yaitu Prof. dr. Eti Nurwening Solikhah serta Ibrahim Rahmad.

    Prof. Eti Nurwening Solikhah, menyaatakan departemen Farmakologi dan Terapi yang merupakan bagian Magister Ilmu BIomedik, salah satu program kolaborasi yang sudah dilakukan departemen Farmako dengan pihak lain ialah course kerjasama dengan Kedokteran Masyarakat dan Kedokteran Tropis: Kesehatan masyarakat untuk tropical disease. Penelitian yang dilakukan departemen Farmakologi, diantaranya data di laptop, pada hewan coba dan marketing ke masyarakat. Hal yang kurang di Departemen Farmakologi ialah Pengabdian Masyarakat dan saat ini sedang dilakukan di Imogiri, Bantul.  Terkait HAKI atau paten, produk yang dilakukan PKMK dapat langsung didaftarkan, hak paten prosesnya 3-4 tahun, untuk buku , modul, video pembelajaran bisa didaftarkan sebagai hak kekayaan intelektual. Hal ini dapat dilakukan sebagai arsip, dalam proses pendaftaran HAKI seluruh karya PKMK dapat dilakukan via UGM. Kemudian, untuk benchmark tidak selalu harus melakukan kunjungan, namun bisa juga dilakukan online.

    Tanggapan Andreasta yaitu course obat yang dilakukan Departemen Farmakologi harapannya dapat di follow up tim divisi Manajemen Rumah Sakit. Kemudian video dokumentasi seminar akan didaftarkan HAKI nya, ke depan akan dibentuk tim kecil penyeleksian video ini. Video mana saja yang dapat didaftarkan sebagai karya intelektual PKMK. Lalu untuk model pelatihan HDP tim Manajemen Bencana Kesehatan  mohon dapat didaftarkan juga HAKI nya.

    Ibrahim Rahmad memberikan masukan untuk PKMK, kita harus juga melirik  spesialis keperawatan yang memang berbeda dengan lulusan S1 keperawatan. Harapannya peneliti PKMK yang merupakan lulusan keperawatan dapat mem-follow up hal ini. 2024 kita harus mempersiapkan diri karena akan banyak kebijakan baru yang berbeda dengan saat ini. Kita harus siap menerima estafet perubahan tersebut. Bagaimana hubungan kebijakan dan organisasi profesi (OP), misalnya IDI tidak hanya ada 1, sehingga harus dilihat OP mana yang dekat dengan pemerintah untuk melihat kebijakan mana yang akan diterapkan pemerintah.  Direktur PKMK menanggapi masukan tersebut dengan menyatakan area yang masih belum terlalu disentuh PKMK ialah keperawatan, akan diusulkan agarke depan  AHS juga mencakup keperawatan dan gizi.

    Sesi Siang (Pukul 13.30-15.00 WIB)

    Sesi berikutnya Transformasi Kesehatan dipaparkan oleh Prof. dr. Laksono Trisnantoro, M.Sc, PhD. Kegiatan ini dimoderatori Ni Luh Putu Eka Andayani, M.Kes. Topik ini merupakan isu nasional yang menjadi perhatian beberapa waktu terakhir. Pandemi sempat menganggu kerja sistem kesehatan. Sehingga dibutuhkan transformasi ke depannya. Presiden mengamanatkan pada Menteri Kesehatan dalam penanganan pandemi untuk melakukan vaksinasi seluas mungkin, menghentikan pandemi melakukan transformasi kesehatan. Hal yang diharapkan presiden pada transformasi sistem kesehatan yang produktif, efisien dan berkeadilan. Transformasi Kesehatan membutuhkan Undang Undang pendukngnya. Aspek ideologis yang menjadi poin palam paparan Laksono antara lain, preventif diutamakan, keadilan sosial-pendanaan kesehatan pemerataan layanan kesehatan. Situasi ekonomi saat ini APBN lemah, pajak masih keci kebutuhan bukan hanya kesehatan. Terkait ideologi dalam ketahanan obat dan alkes, presiden menekankan agar industri obat dan alkes banyak memaksimalkan sektor lokal. Saat ini RUU Kesehatan obat alat Kesehatan sudah masuk alam prolegnas, proses berikutnya ialah perumusan kebijakan, disusul pelaksanaan kebijakan, lalu monev kebijakan, dan terakhir perubahan kebijakan -> apakah kebijakan tersebut diteruskan atau dihentikan.

    Laksono mengkonfirmasi siapa dari PKMK yang terlibat dalam RUU Kesehatan obat alkes, dalam perumusan kebijakan? Laksono menekankan dalam pelaksanaan kebijakan cenderung ke aspek manajerial – sehingga peneliti PKMK harus bisa berbicara secara argumentatif tanpa menyerang orang lain dengan catatan namun peneliti harus siap menerima penolakan bahkan bullying. Lalu apakah keahlian PKMK lengkap mencakup semua pilar? Apakah dapat terintegrasi antar ahli?

    Dalam sesi diskusi, Anis Fuad, DEA menanyakan DTO Kementerian Kesehatan sudah diikuti kegiatannya oleh tim e health, namun pihaknya mengkhawatirkan jika perubahan politik akan berpengaruh pada unit bentukan yang ada, apakah DTO masih akan ada?  Laksono menanggapi dengan menyatakan hal tersebut dijelaskan dalam keterkaitan antar pilar, terdapat kemungkinan DTO akan dikembalikan ke Pusdatin. Namun jika dirunut, logika mengerjakan atap pilar transformasi kesehatan dikerjakan bersama-sama.

    Berikutnya Laksono menanyakan apakah di PKMK sudah saling bersinergi? Lalu Anis menjelaskan ada peneliti yang sudah blend, yaitu ada peneliti IT yang masuk di Divisi Mutu. Harapan Anis Fuad yaitu akan ada peneliti dengan basis IT yang bisa masuk di setiap divisi ke depannya.  Laksono lalu menekankan terkadang regulasi sudah baik namun manajemen masih kurang. M. Faozi Krniawan, MPH menyatakan kelemahan PKMK saat ini kurangnya koordinasi antar project, arahan terbaru harapannya akan ada singgungan project Bappenas antara divisi PH dan divisi lain. PKMK harus terkoordinasi antar divisi, kemudian untuk lebih applied harus masuk ke bidang lain dengan bimbingan board. Bisa jadi ke depan, board PKMK akan berasal dari banyak bidang lain bahkan semua departemen. Saat ini pendampingan Kaltim melibatkan dosen Promosi Kesehatan dan spesialis penyakit dalam untuk kebijakan DM. Laksono mengharapkan 25 tahun yang lebih menggairahkan, dengan teknologi yang lebih baik untuk menghasilkan karya.

    Kemudian Madelina Ariani menambahkan masih kurang di tim surveilans divisi Manajemen Bencana Kesehatan serta digitalisasi penanganan krisis belum bisa dan masih perlu. Ketahanan Kesehatan ini tidak berdiri sendiri, bagaimana di layanan primer, bagaimana emergensi? Lalu terkait pendidikannya. Tim manajerial bencana sangat dibutuhkan, apakah kita mampu di kebijakan dan manajerial? Kebijakan bencana sudah ada tinggal manajerial yang harus dikembangkan. Laksono menimpali berapa banyak peneliti PKMK yang nyaman bekerja di kebijakan? Dalam bidang ini, salah 1 kompetensi yang harus dikuasai dengan baik ialah kemampuan berbicara.  Andreasta menutup sesi dengan pernyataan bagaimana keterkaitan antar divisi untuk men-support transformasi. Divisi akan merancang kegiatan yang sifatnya single atau multi divisi. Terkait peningkatan kompetensi, PKMK akan mengundang narasumber dalam hal peningkatannya. Lalu akan ada kolaborasi lebih jauh dengan HPM.

    Menutup kegiatan pertemuan tahunan ke-25 pada 2023, Andreasta berharap dengan adanya Resolusi: supaya setiap member PKMK menyadari ada komitmen baru pasca 25 tahun. Regenerasi adalah program utama PKMK. Resiliensi adalah dukungan PKMK terhadap tema FKKMK dan transformasi sistem kesehatan Indonesia. Pertemuan tahunan kali ini akan menjadi pembuka pertemuan lain untuk memantapkan perjalanan PKMK setelah berusia seperempat abad dan juga memantapkan rencana strategis dan rencana operasional dari masing-masing divisi periode 2023-2027.

    Reporter Edna Novitasari dan Widarti